empat belas

422K 16.5K 112
                                    

Dua bulan sudah sejak Raline minta Ethan menceritakan tentang Intan Ethan mendiamkan Raline ia belum siap menguraikan cerita masa lalunya.
Hari ini Ethan melihat Raline masih tidur dan itu tidak biasanya bangun siang.

"Raline!" Panggil Ethan.
"Eenngg" Raline membuka matanya dan melihat Ethan keluar kamar.
Seperti biasa ia akan seperti itu saat aku terbangun, ia akan pergi.
Sudah dua bulan ini dia seperti itu dia bersikap dingin dan cuek sejak Raline bertanya tentang Intan.

****

"Mak Ethan dimana?". Tanya Raline yang baru menapak ke dapur.
"Den Ethan sudah berangkat, non"kata Mak Jas.
Raline mengangguk "masak apa mak?"
"tumis jamur non" kata mak entah kenapa mendengar jamur tiba-tiba perutnya terasa mual ia segera kewatafel dan memuntahkan tapi hanya air dan lendir.
"Non,! non kenapa?" Tanya Mak Jas.
Raline menggeleng, "perutku mual mak" kata Raline.
"Mak buatin teh hangat dulu ya non" kata mak,
Raline mengangguk.

Raline duduk kembali dan menikmati teh hangat buatan mak Jas.
"Mak Aku mau pergi dulu, aku sudah pamit Ethan"
"Non perutnya gimana?"
"Udah baikan kok mak" kata Raline sambil mengambil tasnya dan pergi.

****

Ethan duduk dikafe bersama Fadil dan Risa.
"Kenapa akhir-akhir ini kusut bener?" Tanya Risa.
"Gue harus gimana ya, Raline bertanya masa laluku dan sebulan ini aku jarang ngomong sama dia"

"Dan sebab itu kamu lebih menghabiskan waktu dikantor" tanya Fadil.
"Than Raline berhak tahu tentang masalalu kamu, dia istrimu" nasehat Risa.
"Tapi gue belum siap, jika aku mengingatnya Aku merasa aku sangat bersalah padahal aku hanya ingin menjauhkan Intan dengan lelaki brengsek itu tapi apa aku malah membuat Intan pergi dan tak kembali aku merasa sangat bersalah" kata Ethan
"Terus lo diemin Raline yang nggak tahu apa-apa gitu?" Marah Risa.
"Sayang!" Tegur Fadil.
"Diem kamu Fadil aku wanita jadi aku tahu perasaan Raline sekarang gimana, yang tidak tahu apa-apa terus didiemin kayak gini." kata Risa dan beranjak pergi.
Ethan mengusap wajahnya kesal.
"Lu pikirkan baik-baik Than, gue nyusul Risa dulu" kata Fadil menepuk pundak sahabatnya dan pergi.

****

Raline berada dikafe Billa menenangkan diri.
"Beb wajah lu pucet banget lu sakit?" Tanya Billa.
"Nggak, cuma mual aja dari tadi" jawab Raline.
"Beb hey!" Panggil Billa ketika Raline tiba-tiba berlari menuju toilet.

huek, huek.

"Beb lebih baik kedokter" saran Billa.

Raline mengangguk dan mereka berangkat kerumah sakit.

Dirumah sakit Raline menunggu antrian dan saat menunggu antrian,
"Lin lin" panggil seseorang.
Raline menoleh dan terkejut saat melihat seseorang yang sudah lama tak ditemuinya.
"Bang Vian?"
"Hey apa kabar,?" Tanya Vian
"Abang Vian" Raline langsung memeluk Vian. "Abang dokter disini?" Tanyanya setelah melepas pelukannya dan melihat jas putih yang tersampir ditangan Vian
Billa Yang disampingnya heran, "beb!" panggil Billa.
"Bil ini abang susuan gue yang pernah gue critain" kata Raline.
Billa mengangguk dan mengulurkan tangannya," Billa" kata Billa.
"Vian, ouh ya ngapain disini? Siapa yang sakit" tanya Vian.
"Raline bang, perutnya sepertinya bermasalah" kata Billa.
"Ouh ya udah abang masuk dulu ya" kata Vian.
"Emang abang dokter apa?" Tanya Raline.
"Kandungan, abang pergi duli lain kali ketemu lagi, ini kartu nama abang" pamit Vian dan memberukan kartu namanya.
Raline dan bila memgangguk.

Dan tanpa sepengetahuan mereka ada mata yang melihatnya sambil mengarahkan ponselnya untuk memotretnya. Sambil tersenyum sinis.

****

Raline pulang dengan senyum lebar ia membawa kabar gembira untuk Ethan.
Dia memasuki rumah dilihatnya mak Jas sedang membereskan dapur.
"Sore mak Jas," sapa Raline .
"Sore non, senyum sampai telinga?" goda mak jas
"Hehehe lagi seneng mak, Ethan belum pulang?".
"Belum non" jawabnya.
"Raline ke atas dulu ya mak"
Mak jas mengangguk.

Nikah KilatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang