dua tujuh

417K 14.8K 133
                                    

Raline sedang duduk diteras belakang rumah Ethan dengan camilan ditangannya sejak usia kandungannya menginjak bulan ketujuh ia sering merasa lapar dan doyan makan Ethan sangat senang hal itu karena tubuh Raline yang sekarang sangat gendut dengan perut besar membulatnya, tapi tetap cantik.

"Raline!" Panggil bunda.

"Ya bun?".
"Sayang, bunda mau mengadakan acara tujuh bulanan untuk kamu besok" kata Bunda.

"Emang harus bunda?" Tanya Raline ia tidak mau merepotkan bunda.
"Menghormati tradisi sayang, sama bunda mau mengadakan pengajian gimana?"

"Apa tidak ngerepoti bunda?" Tanya Raline

"Tidak sayang, nanti biar bunda berunding sama Ethan, tadi bunda udah menelfon tantenya Ethan supaya membuatkan apa saja yang dibutuhkan diacara 7bulanan besok, kamu keberatan?" Tanya bunda.
"Tidak bunda, apa yang terbaik Raline nurut bunda selama tidak ngerepotin bunda." Kata Raline.

"Tentu tidak sayang" kata Bunda.
"Terima kasih bunda"
"Iya, yaudah bunda mau bantu mak jas dulu ya" kata Bunda.
Raline mengangguk.

"nemo lihatkan eyangmu sungguh sangat mencintaimu, jadi anak yang baik ya sayang" kata Raline mengelus perut buncitnya.

sekarang hidup Raline sangat bahagia, ada suaminya yang selalu ada untuknya dan sekarang bibinya sangat menyayanginya dan bunda yang setia menemani hari-harinya.
Sungguh beruntung hidupnya.

seminggu lalu bibinya sudah keluar dari rumah sakit dan sementara ini masih tinggal diapartemen milik Ethan.

"Mommynya Nemo!" Panggil Ethan sambil mengecup pipi Raline
dan duduk disamping Raline.
"Hey, daddynya Nemo kok sudah pulang?" Tanya Raline saat melihat jam tangannya masih jam 2 siang biasaya Ethan pulang jam Empat " sengaja tadi tidak balik kantor setelah jam makan siang, bunda menelfon tadi katanya ingin berbicara sesuatu, mangkanya aku langsung pulang" kata Ethan.

Ethan mengelus perut Raline, dia masih belum tahu jenis kelamin calon anaknya soalnya setiap diusg anaknya selalu sengaja menutupi kemaluannya, dan membuat Raline dan Ethan menyerah untuk mengetahuinya jenis kelamin anaknya mungkin anaknya ingin memberi kejutan untum calon keluarganya,yang penting saat ini bagi Ethan dan Raline anaknya sehat dalam kandungan Raline.

"Hy Nemo bagaimana disana apa sangat nyaman sehingga kamj betah didalam sana hmm? apa tidak sempit berbagi tempat dengan saudaramu?" kata Ethan membuat Raline tersenyum Ethan selalu mengajak ngobrol bayinya dengan obrolan aneh-aneh seperti tadi itu.

"Bagaimana hari ini?" Tanya Ethan kini pada Raline.

"Seperti biasa bunda selalu menyuruku duduk diam dan tidak boleh membantu" kata Raline.

"Bagus, aku setuju sama bunda" kata Ethan.
"Kok gitu" tanya Raline
"Bener nanti kalau kamu kebanyakan berdiri kakimu semakin kaya kaki gajah" kata Ethan membuat Raline cemberut.
"Jahat banget si" kata Raline
"Becanda sayang" kata Ethan memeluk bahu Raline.
"Jangan cemberut" kata Ethan.
"Nanti itik iri sama kamu" sambung Ethan membuat Raline menatapnya bingung "iya karena bibir kamu mirip dengannya jadi ia merasa iri sama kamu karena merasa tersaingi" jawaban Ethan dan berlalu pergi dengan tawa yang menggema.

"Bundaaaaaa anak bunda nakaaaaal" jerit Raline membuat Ethan makin kencang ketawanya, bunda yang didapur cuma geleng-geleng kepala.

"Ethan kasian istrimu" tegur bunda.
Ethan cuma nyengir dan masuk kamar yang kini pindah dilantai bawah karena perut Raline yang besar agar Raline tidak merasa kecapekkan harus naik turun tangga.

****

Raline masuk kamar dengan wajah cemberut saat melihat Ethan sedang mengerjakan pekerjaanya di atas Ranjang.
Raline duduk di sofa sambil memasang wajah cemberutnya.
Tangannya bergerak mengelur perutnya terkadang terasa bayinya bergerak pelan mencari posisi yang nyaman mungkin kadang setiap pagi Raline mengajak Nemo mendengarkan musik klasik.

Nikah KilatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang