5. Her girlfriend

217 12 0
                                    

Malam itu setelah kejadian tersebut aku diantarnya pulang ke rumah. Saat sampai di rumah aku berkata "Michael,  terimakasih untuk hari ini. Hati - hati di jalan ya. Aku sangat..." perkataan ku terpotong olehnya.

"Menyayangimu. Ya aku tahu itu. Bukankah aku seorang pembaca pikiran? Baiklah, sampai jumpa besok kekasih ku!" Katanya.  Dia mengetahui apa yang akan ku katakan padanya. Dia memang pandai membaca pikiran seseorang.

Aku pun membuka pintu rumahku dan menaiki tangga. Ya, aku tinggal sendiri karena orangtua ku sedang bertugas di luar kota tepatnya berbeda pulau dengan ku. Terpaksa aku harus tinggal sendiri karena aku memilih universitas ku di sini.

Aku membuka kamarku. Aku pun pergi untuk bersiap - siap tidur. Setelah selesai,  ku buka buku pelajaran Sejarah ku. Untunglah tidak ada tugas yang harus ku kerjakan. Karena aku tak bisa melawan serangan kantuk yang bertubi - tubi datang menyerangku, aku putuskan untuk pergi tidur.

*paginya

Alarm ku berbunyi kencang. Kumatikan alarm ku dan kunyalakan lampu kemudian ku pakai kacamataku. Aku langsung mandi dan bersiap - siap untuk sarapan sebelum pergi ke kampus.

Saat sarapan, aku mendengar ketukan di pintu. Ku buka pintunya dan ternyata Michael datang untuk pergi ke kampus bersamaku.

"Kau mengajakku pergi bersamamu kan? Aku mau kok.."
Aku menebaknya. Dia pun tersenyum kepadaku "wah, hebat sekali kekasih ku ini. Sekarang pintar membaca pikiran ya. Ayolah, cepat ambil tas mu"

Dengan sigap ku sambar tas ku secepat kilat. Aku langsung menaiki mobilnya. Tak berapa lama dia pun memulai pembicaraan. 

"Bagaiman kabar mu?" Tanyanya. "Selalu baik" kemudian dia bertanya lagi "kau tak menanyakan ku?" Dia menyinggung ku. "Aku tahu kalau kau selalu baik bila aku selalu di samping mu. Iya kan?" Dia pun tersenyum kepadaku. "Kau tahu saja". Dia kembali bertanya "kau tidak memakai kacamata mu?" Tanyanya. "Hanya sesekali.  Aku tidak terlalu sering memakai kacamata.  Jika sedang belajar dan saat bangun tidur saja." Jelasku. Dia pun mengangguk.

Setelah sampai entah mengapa mereka memperhatikan aku dan Michael.  Tapi mereka menatap kita dengan tatapan yang seolah mereka terkejut. Aku sebenarnya tidak tahu apa yang mereka maksud. Kali ini aku tidak bisa membaca pikiran mereka.

Aku dan Michael saling bertatapan dan bertanya "ada apa dengan kita?" Dan ketika ku lihat ke bawah tepatnya ke tangan kita, aku melihat tangan ku dan tangan Michael berpegangan. Sungguh, aku tidak sadar bahwa aku telah memegang tangannya.

Love in yourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang