9. Accident

173 7 2
                                    

"Micele, ayo!" Ajak velice. "Iya, baiklah" ujarku. Saat kita melewati kelas Michael ku lambaikan tangan padanya dan dia pun membalas nya. Kemudian sebelum pulang kami membeli minum terlebih dahulu di kantin.

*Di jalan

"Micele. Aku minta satu hal padamu" pinta Velice. "Ada apa Velice? " tanyaku. "Tolong jaga dia Micele" ujarnya. "Dia siapa?" Tanyaku. "Michael. Aku ingin kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mencintai. Aku yakin pasti cinta mu ada dalam dirinya. Begitu juga Michael. Aku yakin itu". Aku pun bertanya kembali padanya "velice sebelum nya aku minta maaf. Apa kau merasa cemburu padaku?" Tanyaku dengan hati - hati. "Oh. Tidak. Tidak sama sekali Micele. Tapi aku hanya takut itu terjadi". Ujar velice padaku.

"Apa maksudmu? Jangan membuatku penasaran. Tolong jelaskan!" Pinta ku. Aku sangat tidak suka dibuat penasaran. "Di mimpiku, kau dan Michael entah kau dulu atau Michael akan mengalami suatu kejadian yang buruk. Tapi aku harap itu tidak terjadi padamu". Jelasnya.

Setelah itu kita menyebrang. Dan saat menyeberang ku tak sempat lihat kanan kiri dan aku ditabrak oleh minibus berwarna silver itu. Aku merasa darahku membasahi kepala ku dan tanganku tidak bisa di gerakkan sama sekali. Aku segera dibawa ke rumah sakit. Saat itu aku masih tidak sadarkan diri.

Michael datang menemui ku di rumah sakit. Dia menangis dan seperti tidak tega melihat kondisi ku. Kepala diperban dan tangan pun patah. Setelah sadar ku lihat Velice sedang membawa makanan untuk ku dan Michael membantuku ku untuk duduk.

"Auu... pelan - pelan Michael" ucapku. "Maaf kan aku" katanya. Dia pun menyuapi ku dengan perlahan dan penuh kasih sayang. Velice pun pamit kepadaku dan dia mengucapkan agar aku cepat sembuh. Kemudian Michael mengatakan kepada ku.

"Micele. Maaf kan aku. Karena aku membiarkan mu pulang sendiri. Ini semua salahku. Mungkin jika aku tidak membiarkan mu...kau...kau...tidak akan..." aku pun langsung memotong pembicaraan nya "ini semua bukan salahmu Michael. Jangan pernah salahkan dirimu sendiri. Ini semua akibat lengahnya aku ketika menyeberang. Sudahlah Michael".

Love in yourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang