15. Akhir Semester

86 6 0
                                    

Micele POV

Tak terasa seiring dengan bergulir nya waktu dalam hidupku, akhirnya aku telah sampai di akhir semester kulaihku. Aku telah menghabiskan banyak waktu di kota ini. Dan bersama Michael dan Gabriel aku bisa menjalani hidupku ini dengan penuh kebahagiaan.

Ketika aku hendak beranjak dari meja makan Gabriel memanggil ku dan mengatakan "Micele, Mama mu menelepon!" Sahutnya. Tanpa berpikir panjang aku pun langsung berlari ke atas dan menyambar telepon itu dari genggamannya Gabriel.

"Halo nak? Apa kabarmu? Sudah lama mama tak mendengar suaramu. Apa kamu kangen sama mama dan papa?"

"Ma. Aku sangat merindukan mu. Aku di sini hanya bisa menunggu mama menelopon. Karena nomor mama sudah tak dapat di hubungi. Bagaimana kabar mama? Papa bagaimana?"

"Baik. Tenang saja. Kami di sini selalu merindukanmu Micele"

"Oh ya ma. Aku ingin memberitahu sesuatu kepada mama dan papa"

"Ada apa sayang?"

"Ma, beberapa hari lagi Micele akan di wisuda. Besok Micele akan menjalani ujian. Bisakah mama datang ke sini?"

"Emm. Kita tidak tahu Micele. Mungkin jika kamu menanyakan hari wisuda mu, mama akan memikirkannya dulu. Karena mama di sini masih ada tugas. Tapi mama akan mengusahakan nya untukmu. Apa sih yang tidak untukmu sayang??"

"Ok. Ya udah. Mama dan papa Baik-baik di sana ya! Micele merindukan mama dan papa"

"Kamu juga ya Micele sayang. Ya udah mama kerja lagi ya. Dah.. sampai nanti Micele. Kalau ada apa - apa hubungi saja mama. Ok!"

"Ok. Dah ma!"

"Dah Micele!"

....

Mama sudah lama tak menghubungi ku. Baru kali ini mama menghubungi ku. Tapi apa nanti mama akan datang ke acara wisuda ku? Entahlah. Beberapa hari ini aku harus ujian. Jadi aku akan mencari buku di toko buku bersama Gabriel. Michael dan Christian tak bisa menemani kami. Karena mereka juga sibuk dengan ujiannya. Jadi kami akan ke toko buku kira - kira selepas pulang dari kampus.

Gabriel POV

Aku dan Micele hari ini akan ke toko buku. Karena beberapa hari lagi kami harus menghadapi ujian. Dan kami putuskan untuk belajar. Dan tidak bermain - main untuk sementara waktu. Dan saat ini juga kami harus pergi ke kampus.

"Micele ayolah!" Sahutku.

"Ayo!" Jawabnya.

"Mengapa kau bersemangat sekali Micele?" Tanyaki heran. Tidak biasanya dia seperti ini.

"Karena tak lama lagi kita akan di wisuda" jawabnya ceria sambil membuka pintu mobil.

"Anak aneh" jawabku.

*di kampus

Micele POV

"Michael!" Sahutku.

"Ya cantik. Ada apa? Mengapa hari ini kau tampak bahagia?"

"Dia agak aneh Michael. Memangnya dia punya riwayat penyakit stres ya?" Ejek Gabriel.

"Haha. Sejak kapan kau stres Micele?"

"Sejak melihat wajahmu" jawabku kesal.

"Serius. Ada apa?"

"Michael tak lama lagi kita akan di wisuda. Aku harap saat ujian nanti aku dapat mengerjakannya. Aku ingin menjadi sejarahwan. Dukung aku ya! Aku juga pasti akan mendukung mu!"

"Kau akan selalu ku dukung. Apa pun itu. Cause your my girlfriend. Right?"

"Yes. I am. I am a your girlfriend. Kalau gitu aku sama EL ke kelas dulu ya! Dah Michael!"

"Dah Micele!"

* di kelas

"El, gimana jadinya kalau aku sama Michael nikah?" Tanyaku.

"Ya itu bagus. Kalian kan emang cocok. Pasti kalau kalian punya anak, anak kalian pasti pintar, kalau perempuan pasti cantik kayak kamu, kalau laki - laki ganteng mirip Michael. Kalau aku gimana ya?"

"Aku yakin 100 % Chris itu pingin banget nikah sama kamu. Percaya gak, kemarin aku lihat dia megang kotak cincin. Aku yakin dia nunggu waktu yang tepat El. Dia kan tipikel cowok yang serius dalam menjalin hubungan dan sungguh - sungguh juga setia. Percayalah El" jelasku.

"Aku dan Michael juga sudah membicarakan rencana hidup kita setelah wisuda. Mungkin kami akan segera menikah" jelasku lagi.

"Aku belum membicarakan masalah ini dengan mama ku" jelas Gabriel.

"Tenang saja. Aku akan membantu mu" jawabku menenanhkannya.

***

* 3 hari kemudian

Author POV

Hari ini mereka semua sibuk dengan ujiannya. Hasilnya akan di bagikan saat nanti wisuda. Apakah nilai mereka menyelamatkan mereka sendiri atau tidak. Yang jelas mereka telah berusaha semaksimal mungkin.

Love in yourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang