I Miss U

2.6K 220 3
                                    

Hayoung pov.
Saat ini aku sedang berjalan bersama dengan jongin. Sebenarnya aku sangat malas,aku ingin sendiri. Mengapa tidak ada yang mengerti eoh? Aku butuh waktu sendiri. Tapi aku tak bisa mengusir jongin begitu saja. Dia tak punya teman,kalau aku,aku tak butuh seorang teman saat ini. Aku hanya butuh sehun.

Sampailah kami di taman penuh dengan kenanganku bersama sehun.
"Bagaimana kau bisa tau tempat seperti ini?" tanya jongin
"Ehmm...karena waktu itu aku pemotretan disini" jawabku dan melayangkan pandanganku kesekitar taman ini. Tak ada yang berubah. Bangku yang aku duduki bersama sehun pun juga tak berubah,kami berjalan menuju bangku tersebut.

Keheningan menyelimuti kami. Aku sedang tidak ingin bicara saat ini. Dipikiranku hanya mengingat saat aku dan sehun duduk disini. Tak lama jongin membuka pembicaraan

"Hayoung-ah apa kau tau aku datang ke jepang untuk apa?" aku terkejut mendengar pertanyaan jongin kali ini. Aku hanya diam. "Aku kesini untuk melupakanmu hayoung, tapi kau datang dan aku tak bisa melupakanmu" badanku seketika menegang. "Aku sangat menyesal telah meninggalkanmu hayoung" oh tidak tolong jangan lanjutkan jongin. Jongin menggenggam tanganku
"Maaf jongin aku tidak bisa" jawab ku sambil berusaha melepaskan genggaman tangan jongin. Tapi jongin tetap mengambil tanganku dengan paksa
"Wae,hayoung?" tanyanya terus berusaha mengambil tanganku. Aku mulai geram.
"Yah!! geuman! " karena aku sudah merasa terlalu geram. Aku berteriak yang membuat jongin segera melepas tangannya.
"Karena sehun?" tanyanya kembali setelah melepaskan tarikannya. Aku mengangguk lemas
"Ya. Aku rasa aku sudah sangat mencintainya. Dan aku tidak mau terjadi kesalah pahaman antar kau dan aku" jawabku dengan menahan air mata. Air mata karena aku masih sangat mencintaimu sehun. Bukan karena aku tak bisa menerima jongin. Ya jongin tidak tau apa yang telah terjadi antara aku dan sehun.
"Ah aku mengerti. Baiklah mungkin saat aku didekatmu sedari tadi kau merasa tak nyaman" jawabnya. Yap itu benar sekali.
"Ya. Sedikit" jawabku. Jongin berdiri dan berpamitan. Dia pun pergi. Kenapa tidak sedari tadi saja aku berkata seperti ini.

Saat ini aku benar benar sendiri. Aku terus mengutak atik kalung yang masih menempel dileherku. Aku benar benar merindukan saat kita bersama. Sehun aku ingin kau ada disampingku saat ini. Aku menyesal telah meninggalkanmu. Aku ragu apa aku harus melanjutkan misi ini. Atau aku harus berhenti dan kembali padamu?

****
Sehun pov.
Jam dinding dikamarku sudah menunjukkan pukul 10.00,aku tak pernah bangun sesiang ini. Ini pun aku terbangun ketika mendengar bel apartement ku berbunyi. Aku berjalan membukakan pintu.

"Kenapa kau sangat kejam huh?!" saat aku membukakan pintu tiba tiba tangan eoma sudah memukuli pundakku
"Sudahh lah eoma....masuk lah terlebih dahulu" ucapku sambil memegangi pundakku yang sakit. Eoma masuk.
"Jadi,kenapa kamu tega melakukan itu pada eonie nya hayoung?" oh tidak eoma telah mengetahuinya. Aku hanya menunduk "yah!! Sehun,eoma tidak pernah mengajarimu menyakiti wanita huh?!" eoma terus saja memarahiku.
"Aku tak tau akan jadi seperti ini eoma" jawabku sambil terus dipukuli oleh eomaku.
"Eoma sangat kecewa denganmu sehun" ucap eoma dia telah menghentikan pukulannya.
"Bukan hanya eoma yang kecewa,bahkan aku juga sangat kecewa dengan diriku sendiri. Aku tidak pernah merasa sebodoh ini eoma" jawabku dengan menatap dalam dalam kearah eoma. Tak lama eoma memelukku. Benar aku merasa sangat sangat bodoh. Aku tak bisa menahanmu agar tetap bersamaku hayoung,aku hanya membuatmu sakit hati. Maafkan aku hayoung.

Setelah 2 jam ada di apartement ku eoma berpamitan ingin pulang.
"Eoma pulang,jaga dirimu baik baik"
"Ne eoma,aku besok pagi akan berangkat ke jepang" ucapku
"Aku ingin mencari hayoung, eoma"sambungku
"Eoma tidak akan memaksa kalian untuk melanjutkan perjodohan ini. Tapi kalau kamu masih ingin dengan hayoung, eoma juga tidak melarang. Kejarlah dia.'' jawab eoma dengan mengelus pundakku sambil tersenyum. Betapa beruntungnya aku mempunyai eoma seperti dia.

Saat ini aku benar benar sendiri. Merasakan kesepian lagi.
Aku mengambil hp ku ingin memastikan apa hp hayoung sudah aktif. Tapi tak ada perubahan nomor masih tidak aktif. Aku menghempaskan tubuh ku di sofa. Hayoung,aku akan segera menyusulmu. Tak ada kata kata yang bisa aku katakan selain 'aku ingin kau ada disini hayoung'.

****
Author pov.
Saat ini hayoung masih tetap duduk Ueno park dengan air mata yang lagi lagi mengalir dari matanya. 'Ketika aku sudah mencintaimu. Ani, sangat mencintaimu tapi ini semua terjadi. Aku merindukanmu sehun,sangat.' batin hayoung dengan tangan yang terus memegangi kalung pemberian sehun itu. Setelah beberapa lama,hayoung akhirnya kembali ke hotel dimana ia menginap.

Tak membutuhkan waktu yang lama menuju hotel dengan taxi,hayoung pun sampai. Dia segera menghempaskan tubuhnya diranjang dan mulai menyalakan hp yang sudah lama tidak ia buka. Ketika hayoung mengaktifkan ponselnya dia terkejut melihat sebuah pesan dari sehun. Dia pun membukanya.

'Hayoung-ah aku sangat merindukanmu. Apa disana kau baik baik saja. Hari ini aku mengetahui jika jongin berada ditempat yang sama denganmu. Aku mohon kepadamu,jangan kembali jatuh cinta padanya hayoung, karena disini ketahuilah aku sangat mencintaimu. Berharap kau kembali.' begitulah isi pesan dari sehun. Seketika air mata hayoung mengalir dengan deras.

"S...sehun aku juga merindukan......mu" hayoung bermonolog dengan terisak. Dia menekuk lututnya hingga menutupi wajahnya.
"Tak tau kah seberapa sakitnya aku mendengar kau adalah orang yang kakakku cintai sekaligus yang menyakiti kakakku?" hayoung kembali berkata kata.
Memang harus diakui bahwa hayoung dan juga keluarganya saat ini sangat membenci sehun,tapi tak bisa dipungkiri juga bahwa saat ini cinta hayoung lebih besar daripada kebenciannya.

Hayoung kembali mengangkat kepalanya yang tadinya tertunduk. 'Jika aku terus disini,aku tak akan bisa melupakanmu. Aku harus pindah' tekad hayoung. Dia segera menghubungi eomanya karena ia akan mengganti nomornya dan akan tinggal di jepang untuk jangka waktu yang lebih panjang. Setelah ia menghubungi eomanya. Dia segera mengganti nomornya dengan nomor baru. Satu tujuannya,dia tidak ingin sehun mencarinya lagi.
.
.
.
.
.
.
.
Ketika sehun sudah akan memulai langkahnya mencari hayoung. Hayoung malah pindah?. Apa yang akan terjadi?. Apa sehun berhasil bertemu dengan hayoung?
Saksikan di chapter selanjutnya.

Do You Remember ( Oh Sehun) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang