Prolog

9.7K 461 15
                                    

"Kau pernah melihat bebek? Angsa? Ya, kau itu seperti bebek! Dan lihatlah gadis itu, cantik seperti angsa. Tentu saja lelaki itu akan memilih angsa, bukan bebek seperti dirimu!"

Terima kasih.

"Orang sepertimu kurasa tidak akan mampu mendapatkan perhatiannya."

Benarkah? Sayang sekali.

"Ah, mimpimu itu terlalu tinggi. Apa kau tidak takut jatuh?"

Apa orang sepertiku dilarang bermimpi?

"Sakit atau tidak? Maksudku, ya, memendam rasa untuk lelaki itu. Bagaimana rasanya?"

Apa pedulimu, teman?

Ketika mereka berkata seperti itu, apakah mereka tidak memikirkan perasaanku?

Apakah mereka tidak sadar betapa tajamnya kalimat mereka?

Aku tahu, bahkan semua orang tahu, bebek tidak akan bisa berubah menjadi angsa.

Tapi, izinkan aku menjadi bebek yang paling ia inginkan dalam hidupnya.

Setidaknya, kumohon, izinkan aku berjuang.

Izinkan aku memperjuangkan cintaku, untuknya.

Si Tampan dan Gadis Buruk RupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang