part 9

74 6 0
                                    

'Embarassed Day' [9]

(Line)

_____________________________

"Karena cinta gak memandang berapa lama orang itu bertahan. Semakin lama orang itu bertahan, semakin besar cinta yang dimilikinya.."

oOo

"APA?!!" Pekik Steffie dan Salsha bersamaan. Mereka saling bertukar pandang tidak percaya.

"Yang bener lo?" Tanya Steffie ulang dengan sungguh-sungguh.

"Tapi kok bisa sih? Aaa mimpi apa bisa di sukain sama Pak Iqbaal." Sekarang Salsha yang berteriak histeris. Gimana gak histeris, denger cerita (Namakamu) aja udah bikin gigit jari. Apalagi kalo Salsha di posisi (Namakamu)? Bahagianya luar biasa.

(Namakamu) memandang kedua sahabatnya dengan tatapan santai. Terus dia ngangkat bahunya bersamaan. "Ya gitu deh. Dan gue juga gak tau kenapa Pak Iqbaal bisa suka sama gue." Tuturnya dengan wajah yang gak yakin terus kaya gimana gitu.

Steffie sama Salsha ngeliatinnya serius banget. Kaya pengen tau banget sama cerita (Namakamu), pengen itu bocah nyeritain dari awal sampe akhir sedetail mungkin. Tapi kemudian, (Namakamu) bilang lagi. "Kalo menurut kalian, gue pantes gak sih di sukain sama cowok kaya Pak Iqbaal?" Tanyanya meminta pendapat.

Steffie langsung mengernyit tegas. "Kok lo ngomong gitu sih? Siapa bilang lo gak pantes?" Ucap Steffie seakan menantang siapapun yang membuat (Namakamu) jadi sedikit minder. Terus, Salsha membuka mulutnya juga.

"Lo itu cantik (Nam..). Lo juga pinter walau kadang lo emang males buat belajar." Perkataan Salsha itu membuat (Namakamu) nyengir cengengesan, dan Salsha tersenyum manis. "Tapi gue setuju banget lo sama Pak Iqbaal. Pokoknya, gue sama Steffie itu shipper lo. Iya gak steff?" Salsha lalu melirik Steffie di sebelahnya.

Steffie mengangkat jempolnya lalu mengangguk. Itu bocah ngelanjutin lagi ngemilnya, udah gitu ngomong pula pas lagi ngunyah. "Salsha bener. Gue bakal jadi shipper lo..ya walaupun gue juga envy kenapa harus elo yang jadi lucky personnya? Kenapa bukan gue?"

Sekarang Steffie jadi sok mellow. Bikin Salsha harus mengelus pundaknya seolah menenangkan. Padahal dia tau kalo Steffie cuma pura-pura. Sementara (Namakamu), dia emang udah tau gimana sifat Steffie. Drama queen dia.

"Udah steff. Sok mellow lo.." Kata Salsha setengah menyentak pula. Lalu di akhiri kekehan.

"Ck jijik tau fie. Yaudah kalo gak rela, biar gue tolak aja Pak Iqbaalnya." Kata (Namakamu) merajuk.

"ETT JANGAN!!!"

(Namakamu) tersenyum riang setengah menyeringai. "Tuhkan, intinya kalian juga gak mau kalo Pak Iqbaal gue tolak." Timbulah suara tawa dari ketiganya. Hingga akhirnya (Namakamu) membawa kedua sahabatnya itu dalam sebuah pelukan dari tangannya.

"Aaa makasih ya kalian. Gue sayang banget sama lo pada." Ujar (Namakamu).

"Urwell babe. Kita bakal dukung lo kok, apapun itu dan selamanya." Jawab Steffie membalas rangkulan tangan (Namakamu).

"Yes. Gue bakal berusaha jadi sahabat terbaik buat lo (Nam..). And don't make us disappointed okay?"

Ketiganya pun tertawa bersama kembali. Ah betapa indahnya persahabatan..

oOo

Holiday

Day 11,

Sore itu (Namakamu) lagi tiduran nyantai di kasurnya. Dua hari ini dia emang gak belajar. Tepatnya kemarin dan sekarang. Belajar sama Pak Iqbaal, dan (Namakamu) gak tau kenapa Pak Iqbaal gak dateng ke rumahnya.

Embarassed DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang