Part 3 - The Accident

666 21 0
                                    

Still fel POV
-apa yang terjadi sekarang?tadi kakak masih baik-baik saja saat aku meninggalkannya,dia juga tak mengatakan akan pergi ke suatu tempat,kalau ada urusan kantor,aku tak mungkin tak mengetahuinya,secara aku adalah sekertaris nya-

Pertanyaan tersebut terus berputar di benak dan pikiranku,selama perjalanan menuju rumah sakit yang terasa amat sangat lambat.

"apa tidak bisa lebih cepat lagi?"kataku ketus pada si mata-mata sewaan.

"apa kau mau nasib kita sama dengan Tuan muda?kalau kau terus memaksa ku untuk ngebut,ku pastikan kau yang akan banyak dikunjungi orang bukan Tuan muda."

"apa katamu?kau bahkan berani menjawab perkataan ku tanpa kata 'nona' huh?kau kira kau siapa?cobalah untuk mengerti posisi mu,jangan berbicara sesuka mu.aku majikan mu,jangan memperlakukan ku sama seperti teman mu yang rendahan itu"aku menutup kalimat panjangku saat kurasakan nafasku mulai ter engah-engah.

Apa-apaan mata-mata sialan ini?dia berani berbicara padaku dengan nada tidak sopannya itu sekaligus kalimat nya yang seperti berbicara dengan sahabat lamanya,dia pikir dia siapa?

"sudah sampai nona" aku bahkan tak sadar sudah sampai di rumah sakit,dan si keparat ini sudah membukakan pintu untukku,dan apa katanya tadi?dia bahkan menekan kan kata nona saat berbicara,dasar tidak tahu diri.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun aku langsung keluar dari mobil,dan berjalan tergesa menuju meja receptionist,beberapa langkah lagi sampai ke meja receptionost itu kurasakan seseorang menepuk pundakku,aku berbalik dan si keparat itu rupanya.

"Lewat sini nona" masih dengan menekankan kata nona mata-mata ini berbicara,aku tak mau ambil pusing.aku mengekor dibelakangnya,kulihat dari belakang karna aku berjalan lambat dibelakangnya,takut manatau dia berhenti mendadak,dia berhenti di depan sebuah pintu coklat,dan membuka pintunya,tanpa menungguku dia masuk kedalam ruangan itu,aku berlari berharap melihat kak Felix,saat sampai di dalam ruangan aku bukannya melihat kak Felix.

Aku baru saja mau memarahi si keparat ini,manatau dia hanya berpura-pura,baru mau membuka mulut ku,ada suara pintu terbuka,aku menoleh rupanya suara pintu kamar mandi yang terbuka,dan kak Felix keluar dari sana dengan membawa tongkat,aku tergopoh berlari ke arahnya.bukannya membantu si mata-mata sialan itu malah pergi.

"kenapa harus pergi sendiri kak?kan ada suster yang bisa bantuin kakak"aku memarahinya sepanjang perjalanan ke tempat tidur nya,dan kak Felix hanya diam sambil menahan sakit nya.

"huuhhh..kau itu ya bukan nya diam,malah memarahiku,kau jadi adik kenapa tidak pengertian sekali huh?"

"lagian kakak juga sih,bukannya aku gak perhatian sama kakak,justru karena aku perhatian makanya aku marah,kalok aku gak perhatian sama kakak aku gak mungkin ada disini"

"iya iya,sekarang kenapa kau yang marah padaku?"
ada seulas senyum dibibir kak Felix.Aku bahkan bingung kakak ku yang satu ini kenapa tak memiliki kekasih,padahal wajahnya tampan sekali,mata coklat terangnya persis seperti ayah,bibirnya tipis seperti ibu,hidung mancung,kakak ku memang hampir sempurna,kurang nya ia tak memiliki kekasih saja hahaha.

"loh..loh..loh..kok senyum-senyum gitu sih?kau tidak sedang kesambet kan Fell,?"kak Felix melambaikan tangannya di depan wajahku,seolah tersadar aku menggaruk tengkuk leherku yang tak gatal.

"ummm..enggak kok kak,kakak lucu aja kalau mukanya sok ngambek gitu,ngomong-ngomong kak,kakak hutang penjelasan sama aku"

"kakak kira kau tidak mengingatnya lagi Fell,ternyata masih nginget juga,awas dulu kakak mau narik selimutnya,waktu kakak pulang aja kakak jelaskan padamu"

"yaudah deh,kakak istirahat yang bener,aku pulang dulu"sambil mengusap lengan kak Felix lembut,aku beranjak keluar pintu

"tunggu,suruh Nathan masuk kemari,ada yang mau ku bicarakan,dan kau tunggu saja diluar,sekalian tunggu dia dulu,kau akan pulang dengannya,biar aman,sekalian kakak mau bilang,dia akan menjadi bodyguard mu mulai hari ini,tak ada penolakan"

"kakak kok tiba-tiba sih mbilangin gituan?aku gak mau kak,dia nyebelin banget,"aku kembali ke arah tempat tidur kak Felix,

"kakak kan udah bilang gak ada penolakan,sekarang panggil Nathan nya,tunggu di luar aja"kak Felix mengambil buku bersampul hitam dari nakas tempat tidur,aku keluar memanggil si Natha?oh ya Nathan,

"kamu,dipanggil kak Felix ke dalam,cepetan!"
Dia bangkit dari kursi ruang tunggu rumah sakit itu,dan masuk hanya dengan melewatiku tanpa berucap apapun,

Aku tak mau memikirkan masalah si keparat itu,aku duduk di sofa ruang tunggu ini,mungkin sedikit melemaskan otot-otot ku,lama sekali mereka berbicara,bahkan sudah lewat tengah malam,aku mulai mengantuk...

Dan sepertinya aku tertidur....

---------------------------------------------------------------------------------------------
Sorry for late update,tapi yang nge vote masih dikit aja niihh,maaf juga atas kegajean yang terjadi di cerita ini,
W A R N I N G!!
Typo bertebaran di mana-mana,
Keep V O M E N T yaaa guyss
N O C O P A S!!

THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang