THE PAST

Part 7 ~ Secreato

Semalam sehabis menemani kak Felix mengobrol sedikit tentang pekerjaan sambil Nathan melakukan gerakan memijat kecil di kaki ku yang bengkak,aku kembali di gendong Nathan ke kamar dan langsung tertidur mengingat besok aku masih harus melanjutkan perkerjaan kak Felix di kantor karena kak Felix masih membutuhkan beberapa therapy untuk mengembalikan kondisi tubuhnya ke keadaan semula.

Dan yaa disini aku sekarang sudah berada dalam mobil setelah melakukan sarapan bersama kak Felix tadi pagi,sementara kak Felix ke kamar untuk melanjutkan istirahat aku langsung menuju mobil dipapah Bi Ratih dan Nathan,ya mengingat soal Nathan aku tak mau terlalu melibatkannya dalam kegiatanku,sebisa mungkin aku juga tak akan meminta pertolongan padanya.Jalanan macet membuatku jenuh,padahal masih pukul 07.30 tapi jalanan sudah semacet ini.. banyak anak sekolah diboncengan ayahnya,ada banyak karyawan yang sedng menunngu di halte bis untuk menuju perusahaan yang dituju,Jakarta dan kemacetannya tidak akan pernah berakhir.

30 menit kemudian mobil telah berhenti di depan pintu masuk perusahaan Bratadjaya dan Nathan yang memang mengemudi kan mobil turun dan membukakan pintu untukku,kaki ku sudah sedikit membaik,dan aku menyesal tidak menyuruh Nathan untuk menurunkanku di basement saja,walaupun sudah cukup membaik tapi aku risih dlihat karyawan yang lain karena masih harus dipapah sedikit takut terjatuh.Dengan sigap Nathan meraih tangan ku dan menutup pintu,serta memberikan kunci mobil kepada valley kantor untuk memarkirkan mobil.

Nathan menggenggam tangan kiriku dengan tangan hangatnya,bahkas tasku juga dia yang pegang.tangan kanan ku mencengkram lengan kanan Nathan juga,ia memapah ku dengan hati-hati menaiki tangga dan masuk kedalam gedung,banyak karyawan dan menyapa dan aku hanya sedikit tersenyum dan menganggukkan kepala sesekali,kami naik ke lift khusus petinggi perusahaan,suasana canggung sungguh mencekam 15 detik lift sudah berdenting di lantai 18,gedung yang memiliki 18 lantai ini memang menempatkan pimpinannya di lantai paling atas mungkin supaya view nya kelihatan jelas dan menarik. Nathan menunggu ku keluar lift dan berjalan mendahului untuk membuka pintu ruangan kak Felix,sampai di kursi pun aku langsung menghempaskan bokongku,dan Nathan meletakkan tas tanganku di atas meja,namun tidak beranjak juga dari dekat mejaku.

"Menunggu apalagi hmm?" aku menggeser kursi untuk mendekat ke meja dan menyalakan komputer.

"Apa ada yang bisa saya bantu lagi?" pandangannya sama sekali tidak mengrah kepadaku melainkan lurus kedepan

"Tidak,dan kalaupun ada aku bisa meminta bantuan Maya,sudah pergi sana!" aku meraih teldon ruangan itu dan memanggil Maya masuk keruanganku untuk membacakan jadwal hari ini.

begitu Nathan keluar,gantian Maya yang masuk sambil membawa tablet yang berisi jadwal apa saja yang harus aku lakukan selama menggantikan kak Felix.

"Selamat pagi bu,langsung saya bacakan saja ya bu jadwal ibu untuk hari ini.Hari ini Ibu akan menggantikan pak Felix untuk menghadiri 2 rapat dan keduanya sudah saya minta kesediaannya untuk mengganti lokasi pertemuan menjadi di ruangan ibu atau digedung ini bu,pada pukul 09.30 nanti ibu akan menghadiri rapat dengan Bramasta Group,dan perusahaan Aditama di waktu makan siang bu,dan sebentar lagi saya akan mengantarkan beberapa berkas yang perlu tanda tangan ibu." Maya menutup pembacaan nya dengan menutup cover tabletnya dan menaikkan kacamata yang bertengger di hidung nya juga.

"Oke,baik terimakasih May sudah menghandle perihal lokasi meeting,kamu bisa keluar sekarang,dan saya tunggu berkasnya" sambil aku mengambil handphone di dalam tas tangan ku.

"Baik bu," Maya sudah berbalik hendak mengambil handle pintu namun aku teringat sesuatu "May,saya titip kopi hitam satu boleh?tidak usah pakai gula cukup pakai creamer saja"

"Oh boleh bu,saya akan bawakan" Maya berlalu keluar dari ruangan ku.

Aku menyandarkan badanku ke sandaran kursi kekuasaan kak Felix.Umurku yang masih 20 tahun ini sebenarnya masih harus melakukan Pendidikan kuliah atau apapun itu yang mendukung pengembangan fungsi otak,tapi karna keputusan yang kuambil pun aku harus melakukan dan membantu pekerjaan kak Felix di perusahaan ini,lagian juga aku begitu malas untuk kuliah dan menerima pelajaran haha dasar aku.

pukul 09.30 sudah Maya juga sudah mengantarkan berkas dan kopi yang aku minta,aku masih membaca dan memeriksa 1 berkas ketika pintu diketuk dan ternyta Maya mengabarkan kalau perwakilan dari Bramasta Group sudah tiba.

Maya membantuku pindah ke sofa yang ada di ruangan ini dan menunggu perwakilan Bramasta Group masuk.Perwakilan Bramasta Group diwakili oleh seorang yang cukup berumur sekitar usia 40an

"Selamat pagi bu Fellycia,saya Hartono Mewakili kehadiran tuan Bramasta untuk rapat ini,beliau sedang ada keperluan lain sehingga saya harus menggantikan beliau "

"Oh tidak papa pak,lagian juga pertemuan ini belum membutuhkan kesepakatan dua belah pihak,kan masih pada tahap presentasi dari pihak bapak saja bukan?"

"Iya benar bu,kami akan mempersiapkannya kalau begitu,kami minta kesediaan ibu sebentar untuk menunggu" aku tersenyum dan memperbaiki posisi dudukku menghadap layar proyektor yang memang ada diruangan ini.

Hanya butuh satu jam untuk pihak Bramasta menyampaikan bahan presentasinya,kemudian mereka pamit undur diri,aku kembali di bantu maya pindah ke kursi kerja dan memeriksa berkas yang tersisa.

-------------------------

Namun ditempat berbeda tepatnya di basement perusahaan Bratadjaya..

"Bagaimana apakah sudah selesai?Apa dia menanyakan kenapa aku tidak bisa hadir?"

"Sudah selesai tuan, nona Fell tidak menanyakan lebih jauh karena saya sudah jelaskan alasannya kalau tuan ada keperluan lain,nona Fell katakan lagian pertemuan hai ini belum membutuhkan kesepakatan"

"hmm baikla,kerja baik,aku akan kembali setelah semua ini selesai.Kau bisa kembali sekarang"

"Baik tuan.. saya permisi.."

~To be continued~

Maaf baru bisa update..

Selamat Lebaran.. Hope you enjoy this short part.

leave some vote and comment .. cmiiw

God Bless!!