Part 6- Heart Beating

34 3 0
                                    

Fell POV

      Well rapat sudah selesai,kulirik jam tangan ku masih jam duabelas lebih sedikit dan aku juga belum terlalu lapar.Aku masih ingin mengecek beberapa berkas dulu memastikan apakah data yang Maya kirim sudah fix dan layak untuk aku serahkan ke kak Felix mungkin nanti saat keadaan nya sudah membaik,aku sudah bilang sebelumnya kannn kalua aku sekertaris nya kak Felix karena kepercayaan kak Felix pada orang lain itu sangat susah dibangun.

   Pekerjaan ku rasanya semakin bertambah karena harusnya tugas kak Felix yang mengecek berkas seabrek ini,biasanya aku hanya membawakan berkas ini ke kak Felix,menagih laporan dari karyawan lain,membacakan tugas apa saja yang harus kak Felix dalam seharian itu.

 
   Tapi jangan khawatir karena kak Felix tidak sejahat itu dia masih memberikan Maya untuk membantu aku mengerjakan tugas ku tidak berat memang tapi di saat saat seperti ini -saat kak Felix tidak ada- aku jadi lebih mudah mengerjakan tugas ku.

Leherku sudah kaku rasanya padahal baru mengecek tiga berkas ,aku melirik jam tanganku uhhh sudah jam satu kurang limabelas sekarang pantas saja perutku juga sudah mulai keroncongan,aku meraih gagang telepon untuk memanggil Maya ke ruangan ku,tak ada yang menjawab,padahal kaki ku masih lumayan sakit kalua harus mengecek keluar,oh iya waktu istirahat kan udah dari jam setengah satu tadi pantesan gak ada karyawan ataupun Maya yang ngangkat telepon ku,aku baru saja hendak meraih tas tangan ku yang ada di ujung meja karena tadi Nathan meletakkan nya disana saat memapahku dan akubelum sempat memindahkannya.

suara pintu tiba tiba tebuka menampilkan setengah badan Nathan yang terbalut jas hitam nya khas bodyguard

"Kamu gak bisa ketuk pintu dulu baru masuk hah?" ujarku sengit.

"Maaf nona,saya kira tidak ada orang.","Jadi kalua gak ada orang kamu bebas masuk gitu?"

aku memutar bola mataku kesal karena kelancangannya memasuki ruangan ku,

"Ini saya bawakan makan siang anda nona" ujar nya takut takut

"Memang nya kamu tau saya mau makan apa hari ini?"

"Nasi bakar yang ada di restoran seberang nona" loh kok dia bisa tau ya aku mau makan apa hari ini,makin bingung dibuatnya.Baru saja ingin kutanya dia langsung jawab

"tadi Maya titip sama saya karena katanya nona belum ada hubungin dia padahal waktu istirahat udah berjalan sepu.."

"Udah sini bawa ga usah kebanyakan ngomong kamu" rasa lapar dan kesal membuatku harus memotong ucapannya.
Nathan masuk dengan membawa plastik dari restoran seberang kantor ini, aku langsung membuka plastiknya dan mengeluarkan box makanan nya, saat aku baru saja selesai berdoa dan hendak mulai makan aku masih melihat Nathan berdiri di depan meja kerjaku.

"Kamu ngapain masih disini?saya risih kalau makan diliatin" sambil membuat gerakan tangan mengibas

"Oh, baik nona biar saya tunggu diluar saja." dia menunduk dan pergi dari ruanganku, aku mulai memakan nasi bakar ku selain karena lapar berkas berkas ini juga masih menunggu untuk di cek .

Sesampainya di rumah...

Akhirnya aku tiba juga dirumah sekarang sudah pukul 19.20,aku memutuskan menyelesaikan berkas tadi selain itu juga karena tadi kakiku sudah sangat kaku waktu ku gerakkan sedikit saja sudah sakit sekali akhirnya aku meminta Nathan untuk menggendongku jadi karyawan sudah tidak ada yang melihat,Nathan juga baru saja kembali kebawah setelah memapah ku ke kamarku yanga ada di lantai dua,sekarang waktunya Bi Ratih yang membantu ku membersihkan diri dan mengawasi ku mengganti pakaian,Bi Ratih baru hendak keluar kamar tiba tiba pintu diketuk Bi Ratih membuka nya dengan sigap

"Eh,Non ada mas Nathan ini" aku masih mengolesi lotion di tangan dan kaki.

"iya ada apa Nathan? "aku menghentikan kegiatan ku dan melihat kearah pintu.Nathan disana sudah selesai membersihkan diri juga seperti nya dan sudah tidak memakai setelan kerja nya yang serba hitam itu,nampaknya lebih santai dengan baju hitam dan celana santai model kotak-kotaknya .

Nathan disana sudah selesai membersihkan diri juga seperti nya dan sudah tidak memakai setelan kerja nya yang serba hitam itu,nampaknya lebih santai dengan baju hitam dan celana santai model kotak-kotaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Felix meminta saya membawa non ke ruang keluarga di lantai bawah non, " aku mengernyitkan dahiku

"Kak Felix udah dirumah?" tanyaku karena aku tidak ada menghubungi kak Felix niatnya memang ingin meneleponnya saat hendak tidur nanti sekalian menanyakan kepulangan nya, tapi nampaknya aku sudah terlambat hahaha.

"Sudah non," ujar Bi Ratih dan Nathan bersamaan.

"Ohh, oke kamu bisa gendong saya lagi kan Nath? " jujur aku bukannya mencari kesempatan di tengah kesulitan ya, aku hanya merasa pergelangan kaki ku juga sudah sedikit membengkak karena tidak ada pergerakan selama tadi aku di kantor.

"Baik nona, "Nathan masuk dan mengangkat ku,tangan kanan ku ku sampirkan ke pundaknya.jantungku berdegub merasakan kedekatan ini,tadi juga sebenarnya aku deg degan saat di gendong Nathan sepanjang jalan dari ruangan ku ke Basement,tapi kali ini rasanya lebih aneh dia juga sudah membersihkan wajahnya karena kelihatannya lembut sekali di sentuh aku juga melihat sudah mulai bermunculan bakal janggut nya tipis tipis, mungkin besok pagi menunggu di cukur.

Aku terlalu sibuk memperhatikan wajah Nathan sampai sampai tak tahu kalau sudah tiba di ruang keluarga, aku tersadar saat sudah berada di seberang sofa berhadapan dengan kak Felix,dan itupun, karena Nathan meletakkan ku lumayan kasar.

"Kakak kok cepat banget sih pulangnya?"aku langsung bertanya ketika Nathan sudah melepaskan aku.

"Kamu kebiasaan deh, ketemu langsung nanya nanya" kata kak Felix sambil merapikan pakaian tidur nya.

"Kakak pulang karena udah lumayan baikan,lagian kakak bosan dirumah sakit,gak ada yang jenguk aroma obat nya juga buat kakak mual.Tadi pagi kakak dapat laporan dari Nathan katanya kamu jatuh di tangga yaudah kakak makin pengen balik ketemu kamu." tambah kak Felix panjang lebar, belum sempat aku berbicara "Kamu udah cek kedokter? " tanya kak Felix,

"Belum kak,belum sempat tadi fell ada rapat baru juga balik sekarang," aku menjawab kak Felix sambil memainkan sofa beludru yang aku duduki saat ini,

"Nath,sini kamu duduk samping felly tolong urutin kaki nya ,saya denger kamu oke kalau masalah pijat "tanpa persetujuanku kak Felix meminta Nathan mengurut ku,tak butuh ba bi bu Nathan mengangguk dan duduk disampingku lumayan jauh memang tapi masih buat aku deg degan ditambah lagi dia mengangkat kaki ku ke atas pahanya dan mengangkat celana panjang longgar yang kugunakan.dia menatapku seolah meminta izin untuk mengurut kaki ku,

Aduhh jantung kenapa harus deg degan nya sama si Nathan sihh....

To Be Continued....

Thankyou for reading guys 👍
Rencananya bakalan up sekali seminggu tapi kalau vote + comment nya memenuhi syarat yaa
Kali ini syarat up minggu depan like 50 aja deh ✌

Happy reading....

#NO. COPAS. PLEASE!!

THE PASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang