Epilog

378 18 0
                                    

Author's POV

Kringg...

Emily mengerjapkan matanya. Ia pun melirik benda yang membuatnya terbangun dari alam mimpinya itu. Kemudian, ia pun menghentikan suara memekakan telinga yang keluar dari benda itu. Lalu ia menatap kebawah. Senyum tipis pun tersungging di bibir Emily. Ia pun menggenggam tangan yang melingkar di perutnya itu.

"Gak boleh kemana-mana.." bisik lelaki yang melingkarkan pelukan hangatnya di tubuh Emily dengan manja.

"Manja." ujar Emily dengan datar lalu memutar tubuhnya untuk menghadap ke arah teman hidupnya, Kenneth.

"Ya udah.. Manja sama cewek lain aja kalo gitu.." ujar Kenneth.

"Ya udah. Gak usah pulang ya nanti malem." ujar Emily lalu memutar tubuhnya ke posisi semula.

"Gimana mau manja sama yang lain, sama kamu aja udah puas bangett.." bisik Kenneth. "Lucu ih, kalo ngambek. Sini cium dulu." lanjutnya.

Emily pun tersenyum simpul. Tiba-tiba Kenneth menggendong Emily. Lalu menatapnya lekat-lekat.

"Good morning honey.." ujar Kenneth lalu mengecup bibir Emily.

"Good morning.." ujar Emily lalu menghamburkan pelukannya pada dada bidang milik Kenneth.

Kemudian, Kenneth pun membaringkan Emily setelah bertatap mata sejenak dengannya. "Happy seventh month anniversary honey.." ujar Kenneth lalu mengecup kening Emily singkat.

"Happy anniversary too babe.." jawab Emily.

"Hari ini aku gak ngantor. Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat.." ujar Kenneth lalu berlalu menuju kamar mandi.

***

Mereka kini berada di dalam mobil. Emily dibuat bingung oleh Kenneth. Karena Kenneth masih merahasiakan tujuan mereka.

Sampai akhirnya, Kenneth memarkirkan mobilnya di sebuah café. Café yang belum pernah mereka berdua datangi sebelumnya. Bahkan, Emily tidak pernah ke sana.

"Ini dimana?" tanya Emily.

"Café." jawab Kenneth singkat.

"Aku juga tau ini café. Ta-"

"SStt.. Udah, masuk aja dulu. Udah pada nungguin kita tau.." ujar Kenneth lalu keluar dari mobil untuk membukakan pintu untuk Emily.

Emily bingung. Siapa yang nungguin? , batinnya.

Mereka pun berjalan berdampingan. Kenneth merangkul pinggang Emily, begitu juga Emily. Kenneth pun membuka pintu masuk café. Suasana café yang tidak ramai juga tidak sepi, membuat Emily nyaman di dalamnya. Kemudian, matanya tertuju pada salah satu meja. Disana, terdapat sepasang sejoli layaknya Emily dan Kenneth yang tengah duduk berdua dengan mesra.

"Wih.. Asik amat kalian.." ujar Kenneth.

"Eh.. Kalian udah dateng.." ujar Marissa.

"Yang lain pada kemana?" tanya Kenneth.

"Pada di atas. Kita ke atas yuk.." ajak Luke.

Yap. Mereka adalah Marissa dan Luke. Sepasang sejoli yang tak dapat dipisahkan.

"Kalian cutee bangett sihh.. Jealous deh.." ujar Marissa.

"Gak lahh.. Kita biasa aja kok.. Kalian lebih lucu dari kitaa.." ujar Emily.

"Haiii Emily, Kenneth, Luke, Marissa!!" sapa semua orang yang ada di lantai dua.

"Hai semuanyaa!!" jawab mereka berempat.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang