6: A Kiss and The Password

6.5K 376 6
                                    

"Lesnya mulai hari ini aja ya bu? Masih hujan di luar."

Aku mendengus kesal.

Alen tidak mengantarku pulang ke rumah.

"Mending gue pulang sendiri tadi." Gumamku.

Alen duduk di sebelahku. "Bahasanya ganti jadi lo-gue aja ya Bu?"

Aku melotot ke arahnya. "Lo jadi murid nggak ada sopannya sama gue. Capek gue jadi guru lo, baru juga sehari."

Ia tergelak. "Ibu makin cantik kalo marah-marah."

***

"Coba kamu kerjain soal yang ini pake cara yang tadi saya ajarin." ujarku lalu menunjuk salah satu soal yang ada di buku.

Tidak ada jawaban.

Aku menoleh ke arahnya.

Benda kenyal mirip bibir mendarat mulus di pipiku.

Astaga, itu memang bibir.

"AAA!" Teriakku histeris.

Dia tertawa. "Biasa aja, Bu."

"Lo ngapain cium-cium pipi gue? Najis bego!" Ujarku dengan nada tinggi.

"Baru pertama kali dicium ya Bu?" Tanyanya.

Pipiku memerah. "Lo apaan sih, nggak lah."

"Jadi lo sering dicium ya? Gimana kalo gue laporin ke sekolah? Lo bisa dipecat tuh." Ujarnya lalu tersenyum miring.

"Apaan sih, terserah lo deh." Ucapku lalu berjalan menuju pintu untuk keluar dari apartemen Alen.

"Cuma ngaku gue yang pertama cium pipi lo aja nggak mau, gengsi banget sih." Ujarnya dengan volume keras.

Aku tidak menghiraukannya.

Aku mencoba membuka pintunya, tapi tidak bisa.

Mataku melihat benda kotak yang ada di atas daun pintu.

"Passwordnya apaan?" Tanyaku sambil berbalik badan.

Alen sudah berada di sebelahku.

"Mau pulang?"

Aku mengangguk.

"Ada syaratnya."

Aku memelototinya.

Dia membalasku dengan tawa.

***

Alen.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang