Aku berjalan cepat menuju parkiran motor, hari ini aku ingin pulang lebih cepat.
Aku menyalakan mesin sepeda motor yang kemarin baru diperbaiki.
Setelah berjalan selama beberapa saat, aku menoleh ke belakang.
Mobil Alen.
Ia turun dari mobilnya dan menghampiriku.
"Mau kabur? Gue ada jadwal les kali." Ujarnya sambil berjalan mendekat.
Aku menatapnya heran. "Les privatnya nggak sekarang kan?"
"Setelah pulang sekolah, kalo malem gue ngantuk."
"Terus gue harus ke rumah lo sekarang gitu?"
Ia mengangguk.
"Nggak mau, lo harus tebus kesalahan lo yang tadi dulu." Ujarku lalu berbalik badan, berencana menaiki sepeda motor dan pulang ke rumah.
Dan lagi.
Ia mencegatku.
"Jangan ngambek dong, Bu, entar cantiknya ilang." Wajahnya diimut-imutkan.
Pengen muntah.
"Bodo amat." Jawabku asal.
"Lo mau apa? Gue jabanin deh."
Aku menoleh padanya. "Serius?"
Ia mengangguk dan tersenyum.
"Gue mau lo berhenti les privat ke gue. Itu permintaan gue."
Ia tampak berpikir sejenak. "Oke, liat aja ntar kalo gue sampe sukses."
Seketika, aku merasa sangat bahagia.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alen.
Short StoryAlen. Bagaimana jika nama tersebut ada pada dua orang yang sangat bertolak belakang? Ini tentang Alena Abriana, guru muda yang baru sehari jadi guru matematika di SMA Bina Bangsa. Dan juga tentang Alen Aditama, murid badung yang berkali-kali tidak n...