"Lepasin." Bentakku sambil berusaha melepaskan tanganku dari genggamannya.
Ia menggeleng.
"Kamu saya hukum!" Bentakku lagi.
Ia tetap menggeleng. "Lo galak ya, gue suka."
Aku memelototinya. Lalu ia melepaskan genggaman tangannya dari tanganku.
Aku berjalan menuju meja guru dan mulai mengabsen satu persatu murid.
"Alen Aditama?" Ujarku sambil mengedarkan pandangan pada kelas.
"Gue."
Aku menoleh ke sumber suara.
Cowok itu lagi.
Astaga.
Kenapa namanya sama denganku?
"Nama kamu Alen?" Tanyaku dari meja guru.
"Kenapa? Kaget? Samaan ya?" Jawabnya lalu tersenyum miring.
Aku geleng-geleng, lalu memijat kening.
"Jodoh kali ya." Ucapnya yang langsung mengundang tawa dari murid satu kelas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Alen.
Proză scurtăAlen. Bagaimana jika nama tersebut ada pada dua orang yang sangat bertolak belakang? Ini tentang Alena Abriana, guru muda yang baru sehari jadi guru matematika di SMA Bina Bangsa. Dan juga tentang Alen Aditama, murid badung yang berkali-kali tidak n...