Rabu. 23.02.2016
Mendung. Gerimis mulai ada ketika aku mengingat kamu sejak entah. Aku tidak akan mengenangmu, tidak pula memelankoliskan kamu disela-sela kesibukanku. Aku hanya yaa, teringat bahwa aku pernah sempat punya kamu di waktu- waktu yang lalu.
Jarang ketika aku melihat perlahan memoriku yang kusam. Perihal aku dan semua ke egoisanku. Hari ini, kutemukan kegelisahan dan kebahagiaan dalam waktu yang sama. Gelisah kau tak ada disini dan bahagia kau pernah ada disisi.
Kau tau, disini hujan makin deras dengan riung samudra yang ku tatap dari office lantai 4. Akupun tersenyum sembari meminun kopi panasku. Tertunduk aku ketika tersadar, daritadi ternyata aku menatap kearah dimana kau berada saat ini. Rindukah ? Hahahaha . Atau Tuhan mulai lucu dengan book of livenya.
Aku tak pernah berharap sesuatu kembali setelah melewatkanku. Kurasa tahun-tahun bersamaku cukup membuatmu memahami itu.
Meski tak dipungkiri. Bahwa ketika aku mengingatmu disela-sela waktuku adalah pelepas penat diantara semua pekerjaanku. Apakah perasaan ini yang akan menguatkan "seorang" ayah yang bekerja buat anak istrinya nanti yaa. Hahaha. Akan kusudahi tulisanku. Otaku mulai rusak .
Hanya saja rindu tidaklah menyehatkan ketika ditahan. Iya, semua ini hanya sebatas. Hanya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebatas Egoku
Storie breviTentang Aku Dan Semua KeEgoisanku... Yaa, manusia berhak memilih. Berhak menjadi apapun yang dia mau. Protagonis. Antagonis atau apapun. Ini perihal aku dan caraku berfikir. Tentang kamu kita dan semua yang menaunginya. Enjoy