So.

108 4 0
                                    

ketika mereka sampai di kantin, isya sedang asyik main games di Ipad nya.

Shilla dan dave langsung menarik kursi di depan isya. Ketika mereka berdua sudah duduk isya langsung mematikan Ipad nya.

"Kenapa sih muka kalian pada di tekuk gitu?" Celetuk isya sambil terus menatap wajah dave dan Shilla bergantian.

"Oh ehm, enggak" Jawab dave

"Shilla lo abis nangis ya?" Ucap isya lalu ia menggegam lengan shilla,.

"Ah, enggak kok. Cuman tadi sedih aja abis denger cerita dave" Jawab shilla sambil menendang-nendang kaki dave yang berada tepat disebelah nya.

"Iya si shilla lebay banget gue ceritain soal cinta cintaan dia nangis" Ucap dave dengan canggung.

"Ah tapi...." Ucap isya lalu mendekatkan wajah nya ke wajah shilla. membuat shilla reflect memundurkan wajahnya.

"Lebay lo dasar" Ucap isya lagi lalu ia mengejek shilla dengan menjulurkan lidahnya.

"Ribet lo ah" Ucap shilla ketus.

Dave memandang wajah shilla dengan sangat lekat. Bagai melukiskan setiap detail wajah shilla. Ia memperhatikan nya dengan teliti. Dave terus mencoba mengirim getaran pada shilla. Berkali-kali dave mencoba, namun shilla tidak kunjung memberi tanda, dalam hati dave bertanya... siapakah orang yang sudah merenggut hati wanita pujaan nya itu.

----------

Jordy masih memandangi buku-buku yang berserakan di hadap nya. Ia menundukan wajah nya kembali. Dengan penuh emosi jordy berdiri lalu menendangi buku-buku itu dengan kejam. Setelah puas ia kembali duduk dengan lelah, merasa ingin menyudahi saja kehidupan nya. Ia mulai mencoba memejamkan mata nya yang berat. Namun ia tidak bisa, perasaan nya sedang kacau. Ingin ia berlari dan mengejar cinta pertama nya itu, namun ia terlalu malu untuk menemui nya.

Kenapa gue harus telat menyadari itu, kenapa gue baru sadar sekarang. Seharusnya dari awal gue udah tau. Bodoh nya gue 

Jordy mengeleurakan Ipod nya dari kantung celananya. Lalu ia memutar sederetan lagu favorite nya dengan mode shuffle. 

---------

Shilla, isya, dave sedang asik mengobrol. Sambil tertawa terbahak-bahak isya melihat beberapa murid dan salah seorangnya adalah anggota pmr berlarian. Membuat isya terdiam lalu berfikir ada apa sebenarnya.

"Isya lo kenapa?" Tanya dave membuat isya segera menyudahi lamunannya.

"Tuh tadi gue liat anak pmr lari-larian kaya di kejar domba ngamuk. Ada kecelakaan kali" Tebak isya, dave dan shilla langsung mencari-cari objek yang baru saja isya ceritakan.

" Mana???" Ucap shilla kesal

"Kayanya ke arah sana deh" Jawab isya sambil menaik kan jari nya lalu mengarahkan nya ke koridor samping kiri kantin.

"Liat yuk kali aja ada apa" Ucap dave bersemangat

"Yaudah ayo deh" kata isya lalu bangkit dari duduknya.

Isya, Shilla dan dave berjalan bersama dengan beberapa orang yang penasaraan ada apa di dalam perpustakaan.

Shilla memperlambat langkah nya. Perlahan-lahan ia mulai keluar dari rombongan. Seketika perasaan-nya tidak enak. Seperti ada sesuatu yang, menakutkan.

Beberapa anggota pmr di bantu beberapa anak berjalan keluar dengan merangkul seorang anak laki-laki. Laki-laki itu memiliki luka yang cukup parah di kepala nya. Mata lelaki itu menatap ke arah shilla.

Dan melempar kan senyuman pada Shilla.

tenggorokan shilla perih, mata nya mulai dipenuhi bulir-bulir air mata. Detik berikut nya shilla berlari, mendekati lelaki itu.

Shilla berlari sekencang mungkin. Tidak memperdulikan sekitar nya, yang ia perdulikan hanya mengejar, Jordy. Walaupun hati nya masih sakit. tapi, shilla tidak bisa menolak untuk mengikuti kata hati nya, mengejar jordy. Itu kata hati shilla.

Dave mencari-cari kemana hilang nya shilla. Perasaan tadi ada di samping nya. Dave terus mencari shilla, tapi ia tak bisa menemukan nya.

Isya menyenggol lengan dave. Dave menengok dan melempar senyum tipis pada isya.

"shilla kemana ya" ucap dave pada isya

"toilet paling, dia kan anak nya beseran" jawab shilla lalu berjalan keluar dari kerumunan diikuti dave

Shilla menerobos kerumunan sambil berdiri dekat jordy. Jordy terus menatap shilla tanpa melepaskan pandangan nya sedikit pun.

Bagian jidat jordy yang terluka sudah selesai di obati. 

"Coy, boleh tinggalin kita berdua gak sebentar aja. Btw, makasih ya" Ucap jordy pada 2 orang anggota pmr yang tadi membantu nya.

Kini hanya shilla dan jordy di uks. Canggung. Rasa nya aneh. mereka tau sebenarnya mereka sama-sama ingin mengungkapkan sesuatu.

"Shilla, soal tadi... gue... mau ngejelasin sesuatu tentang lo dan gue. Hubungan kita yang sesaat..." Ucap jordy pelan. sambil menahan rasa sakit di kepala nya.

"Apa yang mau lo jelasin? Lo harus jelasin dulu kenapa lo sampe luka kaya gini" Jawab shilla dengan khawatir.

"Tolong dengerin penjelasan gue dulu. ini jauh lebih penting, Tinker Shilla...."

Shilla membulatkan kedua bola mata nya, badan nya menjadi sangat lemas. 

Mrs. Weird & Mr. Perfect [sedang remaking ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang