Episode: 4

541 32 2
                                    

A/N: Aku membuat cerita ini terinpirasi dari sebuah flemm.!! Dan yah semoga kalian menikmati!
Vote dulu biar enak. Huh 😒 enak di kamu engga di aku.

-

Kedatangan  Prilly ke kantor disambut oleh unjuk rasa serikat buruh yang merasa dibohongi Prilly.

Awalnya Prilly mengabulkan permintaan mereka tapi semuanya berubah karena ayahnya tidak setuju .

Mereka menuntut Prilly turun dari posisinya dan meminta maaf pada mereka. Prilly tidak gentar melihat para pengunjukrasa itu. Ia bahkan berjalan menghampiri mereka. nial menghalanginya dan menggeleng. Tapi Prilly menatap Nial dengan tajam dan menyuruhnya minggir.

Para pengunjuk rasa merubungi Prilly dan menariknya.Nial dan para eksekutif lain berusaha melindungi Prilly. Prilly berteriak ia ingin berdiskusi dengan para pengunjuk rasa. Bukannya menjadi tenang, para pengunjuk rasa itu malah melempari Prilly dengan telur dan terigu.

Ali menarasikan karakter Prilly: Putri Prilly, satu-satunya puteri Presdir Taesan Grup. Sekarang menjabat Direktur Eksekutif Taesan Grup dan juga pewaris utama Taesan Grup. Kasar, arogan, kritis, dingin. Tidak memiliki teman, tidak memiliki hobi. Pusat perbelanjaan, bioskop, museum, lapangan golf adalah kehidupan sosialnya. Satu-satunya kegiatan yang dilakukan untuk refreshing adalah motorcycling."

Setelah membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa telur dan terigu, Prilly mengeluarkan pakaian bermotornya. Ia lalu mengeluarkan boneka barbie dari lacinya dan membelainya sambil tersenyum. Ia bertanya apakah barbie mau ikut dengannya.

Ali memacu sepeda motornya. Ia teringat pertemuannya dengan Elvira di kantor polisi. Setelah Elvira mengkhianatinya dengan mengatakan bahwa Ali memang memerasnya, Ali bertanya apakah ia boleh menanyakan sesuatu pada Elvira.

"Dunia seperti apakah itu? Dunia tempat Nyonya tinggal...dunia seperti apakah itu? Menuduh pria yang tak bersalah, menghancurkannya, membiarkannya kehilangan akal, membiarkannya menyerahkan hidupnya..."Polisi memarahi Ali karena menanyakan pertanyaan seperti itu pada Elvira.

Elvira yang sejak tadi terlihat merasa bersalah, menoleh pada Ali. Raut wajahnya berubah. Dengan angkuh ia bertanya apakah Ali akan mengerti meski ia menjawabnya.Dunianya begitu indah, begitu mewah dan cemerlang seperti mimpi. Apakah Ali bisa membayangkan dunia seperti itu? Orang...seperti Ali.?.

Ali memacu motornya lebih kencang, lalu melompat bergabung dengan Prilly yang sedang memacu motornya. Melihat ada pengendara lain yang bergabung,Prilly memacu motornya lebih kencang. Mereka berlomba.

ALI berhasil memimpin walau tidak terlalu jauh. Tapi ia terpaksa menjatuhkan diri sebelum ia menabrak sebatang pohon yang menghalangi jalurnya. Prilly melesat melewati Ali

Prilly berusaha menghentikan motornya. Tapi remnya blong. Terpaksa ia menjatuhkan diri, tapi ia dan motornya berguling ke lereng yang terjal. Prilly berhasil meraih sebatang dahan yang menonjol keluar dari tanah.Merasa ada yang tidak beres, Ali menuju tempat Prilly.

Untunglah kedatangannya tepat waktu karena pegangan Prilly terlepas dari dahan itu. Ali segera meraih tangan Prillu dan berhasil menariknya ke atas.Mereka berdua berbaring di tanah kelelahan. prilly teringat sesuatu. Motornya!

"Motorku...motorku...,"

Prilly berusaha menuruni lereng menuju tempat motornya terkapar. ALI kaget, ia menahan Prilly dan memarahinya karena mengira Prilly hendak mengambil motor itu.Prilly  malah memukuli tangan Ali dan berteriak menyuruhnya melepaskannya. Ali bertanya apakah Prillu hendak bunuh diri. Prilly kan bisa membeli motor yang baru.

"Boneka....boneka itu di sana..." gumam Prilly. Ia lalu berteriak histeris tentang bonekanya.

Ali terpaksa menarik Prily menjauh dari tepi lereng. Ia pikir ada masalah dengan otak Prilly. Prilly menangis.

MARRIAGE??? (Nice Guys)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang