Hari semakin gelap, Fia melirik jam tangannya dan menemukan jarum pendek hampir bertengger di angka delapan. Lalu Fia mengecek ponselnya, pasti mama menghubunginya karena tadi sebelum berangkat Fia tidak sempat berpamitan ke mama.
Benar saja ada beberapa panggilan tak terjawab dari mama, dan pesan singkat dari Rendra, kakak Fia yang sedang ada proyek di Bandung. Fia pun mencoba menelpon mamanya.
Tuuuuuutttt..
Di seberang sana mama langsung mengangkat telepon.
"Dek, kamu dimana? Mama baru mau nyuruh kamu makan malam malah udah nggak ada di kamar. Mama cek mobil kamu juga nggak ada. Kamu di apartemen Adit ya?"
"Iya, Ma. Maaf... tadi Fia buru-buru banget. Adit nge-drop, Ma!"
"Apa Rendra perlu kesitu jemput kamu Fi? Rendra tadi juga ribut nyariin kamu."
"Nggak usah, Ma, Fia bentar lagi pulang kok. Mama bilang aja ke bang Rendra, don't worry be happy!"
"Oke, mama tunggu di rumah ya, Dek!" ujar mama Fia mengakhiri teleponnya. Adit yang dari tadi mendengarkan Fia berbicara di telepon pun jadi ikut bicara.
"Kenapa, Non? Kamu dicariin mama ya?" tanya Adit.
"Iya, Dit, tadi saking paniknya aku nggak pamit sama mama kalo mau ke sini. Bang Rendra juga nyariin tadi. Kamu udah baikan kan, Dit? Nggakpapa aku tinggal?"
Fia memastikan kondisi Adit sudah stabil.
"Iya, Non. Aku udah baikan kok. Cuma kalo aku nggak keluar apartemen kayaknya besok aku bakalan nge-drop lagi deh. Paling enggak kalo aku berinteraksi dengan manusia lain kan aku bisa sedikit bertahan."
"Oke! Kamu boleh keluar apartemen. Tapi kabarin aku ya! Kamu ke mana biar aku tau posisi kamu, kalo tiba-tiba kamu butuh aku."
"Oke, Fi! Don't worry be happy," ujar Adit sambil tersenyum lagi.
___________
Pagi ini seperti biasa Fia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Di meja makan sudah ada mama, papa, dan Rendra sedang menikmati nasi goreng bikinan mama.
"Pagi Ma, Pa, Bang...," sapa Fia ceria sambil duduk di kursi di samping Rendra.
"Pagi sayang!"
Papa dan mama membalas menyapa Fia.
"Heh, bontot... lo ke mana aja kemaren? Abang lo pulang bukannya disambut malah ditinggal pergi. Nggak pamit dulu lagi."
Rendra mengacak-acak rambut Fia lalu mengecup kening Fia sambil ngomel-ngomel. Rendra memang tidak tinggal bersama keluarganya di Bandung, melainkan memilih tinggal di Surabaya dekat dengan proyek pekerjaannya.
Usia Rendra dan Fia terpaut cukup jauh, selisih tujuh tahun. Rendra adalah sosok kakak yang sangat penyayang, walaupun mulutnya ngomel-ngomel tetapi sifat penyayangnya sangat terasa lewat kecupan di kening Fia. Rendra sangat menyayangi keluarganya.
"Yaaaaak elaaah, Bang! Abang tu yang ke mana aja? Surabaya-Bandung tu deket lho, tinggal naek pesawat ditinggal tidur bentar juga nyampe, hehehe! Maaf, Bang, kemaren Fi ada kerjaan mendadak jadi belum sempet ketemu abang," jawab Fia.
"Dek, udah jam berapa ini? Cepet buruan sarapannya nanti kamu telat ke sekolah! Ngomelnya dilanjutin nanti lagi pulang sekolah."
Mama mengingatkan Fia, benar saja waktu sudah menunjukkan pukul enam lewat sepuluh menit. Padahal sebelum berangkat sekolah Fia harus ke apartemen Adit dulu untuk mengecek kondisinya. Fia pun bergegas menghabiskan sarapannya.
"Fia berangkat dulu ya semua!"
Pamit Fia ke orangtua dan kakaknya sambil bersalaman ke mereka.
"Lho, papa di rumah aja nih?"
Fia bertanya pada papanya karena Fia baru sadar kalau papanya masih memakai piyama tidur, belum memakai jas kerja seperti biasanya.
"Papa cuti Fi, mau istirahat dulu biar mama kamu nggak manyun ditinggal papa terus, hahaha!"
Mama pun mencubit lengan papa karena berkelakar membuat mama tersipu. Mereka berempat pun tertawa bersama-sama. Ya begitulah keluarga Azhar, papa Fia Alexandro Azhar, laki-laki keturunan Jerman Indonesia menikah dengan mama Fia yang bernama Alifah Divhya asli Indonesia. Mereka mempunyai dua anak, Narendra Azhar Wardana dan Alifiandra Azhar Wardani.
Papa Fia menjalankan sebuah perusahaan properti Azhar Company yang telah mempunyai beberapa anak cabang baik di dalam maupun luar negeri. Salah satunya di Surabaya yang sedang dijalankan oleh Rendra.
Fia hendak menuju mobilnya ketika tiba-tiba ada Thunder biru berhenti di depan pagar rumahnya. Fia kaget sekaligus senang karena ternyata Adit menjemputnya ke rumah.
"Lho Adit, kamu kok jemput aku nggak ngabarin dulu sih? Harusnya kamu masih di apartemen kan? Baru juga istirahat sehari."
"Nggakpapa, Non, aku kangen sama sekolah.
Kangen juga sama cewek ku yang cantik, lucu, dan sayang sama aku."Adit sangat menawan dengan baju seragam khas sekolah, tampak gagah mengendarai Thunder biru miliknya, serta elegan dengan helm biru hitam yang menutupi seluruh wajahnya. Kaca helm nya sedikit terbuka hingga Fia menangkap sinar mata Adit yg tampak bersemangat.
"Ayo naik, Non! Kamu udah sarapan belum?
Nanti temenin aku sarapan di kantin sekolah dulu ya!"Kata Adit meminta Fia untuk segera membonceng Thunder nya. Fia pun rindu sekali dibonceng Adit, karena di belakang Adit Fia dapat puas mencium aroma tubuh Adit yang wangi dan mempesona. Tak menunggu lama Fia pun membonceng Adit dan melingkarkan tangannya ke perut Adit.
"Mamaaaaa! Fia bareng Adit berangkatnya!"
Teriak Fia dari luar, dan Adit pun segera menstarter Thunder nya meluncur ke sekolah.
___________
Hallo guys..
Tau donk pic yang nangkring di atas ntu siapa..
Yess..Dahlia Poland..
Akhirnya pilihan cast nya Alifiandra alias Fia jatuh ke Dahlia Poland guys..
Dipilih karena mukanya agak indo gitu..
Secara Fia kan ceritanya ada keturunan dari Jerman gitu deh..
Udah gitu aja sih..
Tinggal cast nya Rendra nih guys..
Ide dooonk ide doooonk.......
Jangan lupa vote dan comment yah..
Luvyuuuuuall... :-*
KAMU SEDANG MEMBACA
Touch Me (Revisi-Repost)
Vampir#75 in VAMPIRE (29/04/2017) #40 in VAMPIRE (01/05/2017) Sedang dalam proses edit. Sentuhan adalah salah satu ekspresi perasaan cinta dan kasih sayang seseorang pada orang lain. Namun bagaimana jika sentuhan itu berubah menjadi sesuatu yang menyakit...