Chapter 1 - Not Fine

2.5K 115 5
                                    

When you hold me in the street

And you kiss me on the dancefloor

I wish that it could be like that

Why can't it be like that?

'Cause I'm yours...

Entah mengapa, bernyanyi adalah hal yang menyenangkan untuknya. Ia bisa dengan bebas menyalurkan segala emosi, perasaan yang ia rasakan saat itu juga. Terlepas dari segala penat di otaknya. Merasa bebannya sedikit terkurangi. Atau bahkan untuk sekedar meluapkan isi hatinya. Hingga tak jarang, ia sering dibuat menangis dengan mendengar bait demi bait lagu yang keluar dari mulutnya.

Dia meletakkan gitarnya ketika ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang tepat saat lagu yang dinyanyikannya selesai di bait terakhir.

"Apaan sih? Ganggu aja" sahutnya kesal

Dia Marsha Kirania Valendra. Gadis cantik 17 tahun yang tepat pada hari ini menduduki bangku kelas 2 SMA di SMA Nusantara.

"Etdah, nyolot amat ini bocah. Marsha cantik temennya the bear, lo gak tau betapa capeknya gue nyariin lo kemana-mana?" ucap seorang gadis dengan memasang wajah tak kalah kesalnya.

Dia Zalfa Mega Utari, teman Marsha dari SMP yang memang terkenal bawel. Zalfa diberi anugrah berupa suara yang begitu melengking oleh Allah SWT.

"Lo tuh ya! Hari pertama sekolah udah bikes gue aja" tambah Zalfa masih kesal

"Bikes apaan?" tanya Marsha sambil mengernyitkan dahinya

"Bi-kin ke-sel!!" jawab Zalfa dengan menekan setiap kalimatnya

"Astaghfirullah, bahasa planet lo tiap hari nambah. Alien mana sih yang ngajarin?"

"Gak usah lari dari topik. Lo ngapain sih mojok disini? Jomblo aja kebanyakan gaya" ucap Zalfa setelah mendekati Marsha dan duduk di kursi sebelahnya.

"Apaan sih lo. Suka2 gue lah, idup2 gue juga. Lo yang ribet" sahut Marsha tak trima

"Eh gue juga keles yang ribet. Mondar mandir ke kantin demi nyariin lo, udah kayak rentenir lagi nagihin utang gue. Nih liat keringet gue sampe sebaskom gini" keluh Zalfa sambil menyeka keringat di dahinya.

Marsha terkekeh, mendengar omelan sahabat ajaibnya satu ini.

"Sorry bebebku. Bete gue tadi dikelas. Yuk ah cabs bentar lagi bel!" ajak Marsha sambil membawa gitarnya dan menarik tangan Zalfa dengan tangan kirinya.

"Baru juga gue duduk. Sabar Zalfa, sabar!" ucap Zalfa sambil mengelus dadanya.

"Sha, suara lo kan bagus. Kenapa dari kelas 1 lo gak pernah ikut ekskul musik sih?" tanya Zalfa tiba-tiba saat mereka sedang berjalan ke arah kelasnya

"Gue cuma suka nyanyi2 doang. Kalo ikutan ekskul musik kan sama belajar teknik. Males gue sama yang begitu2" jelas Marsha

"Yaelah lo yang udh punya bakat begitu malah gak dimanfaatin. Gue aja yang dari dulu nyari2 gak tau bakat gue kependem di tanah mana" ucap Zalfa yang membuat Marsha sedikit terkekeh

"Harusnya lo kembangin bakat nyanyi lo, siapa tau lo bisa jadi penyanyi cem Raisa atau Isyana. Kan ntar gue jadi ikut tenar. Lumayan nambah2 followers temenan sama artis" tambah Zalfa dengan semangat

"Pinter banget ya lo manfaatin temen sendiri"

Zalfa nyengir kuda.

"Ya tapi kan-" ucapan Zalfa terpotong

" Udah ah lo cerewet, gue mau masuk duluan ke kelas. Bye! " pamit Marsha sambil berlalu meninggalkan Zalfa di koridor.

"Kebiasaan deh kalo diajak ngomong serius begitu! Dasar marsha and the bear!! "

Be My BrofriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang