Aisy menghela napasnya setelah selesai berkutat dengan tugas Fisikanya. Direnggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku lalu pandangannya berhenti di kotak berwarna merah maroon yang setengah terbuka di pojok meja belajarnya. Tangannya terulur mengambil kotak itu dan melihat isi di dalamnya adalah setumpuk amplop berwarna merah jambu. Semua surat yang diberikan oleh penggemarnya itu Aisy simpan rapi didalam kotak ini. Dari surat yang pertama hingga surat yang diberikan minggu ini.
Aisy menghela napas berat, benar-benar penasaran siapa pengirim surat-surat ini. Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka menampilkan kepala Astrid yang menyembul dibalik pintu.
"Lo belom tidur?" Tanya Astrid basa-basi saat memasuki kamar Aisy.
Aisy mendengus lalu menyingkirkan kotak merah maroon itu ke tempatnya yang semula. "Menurut looo?"
Astrid terkekeh lalu berjalan menghampiri Aisy dan mengambil kotak yang tadi di singkirkan Aisy. Aisy diam saja.
"Lo gak penasaran siapa yang ngirimin surat-surat ini?" Tanya Astrid sambil membuka surat-surat itu dan membacanya.
Aisy menghela napas, "Penasaranlah, Kak. Masa iya enggaaa."
Astrid terkekeh, "By the way, S.M.J itu singkatan Surat Merah Jambu or what?"
Dahi Aisy berkerut. "Maksud lo?"
Astrid memasukkan kembali surat-surat itu ke dalam kotak lalu menaruhnya ditempat semula. Lalu dia menghadap adiknya yang sedang mengangkat sebelah alisnya meminta penjelasan. "Maksud gue, bisa aja 'kan. S.M.J itu bukan singkatan, I mean his name."
Aisy termenung, benar juga kata Astrid. Selama ini Aisy mengira tiga huruf terakhir di setiap surat itu adalah singkatan Surat Merah Jambu. "Iya juga ya, Kak. Gue baru ngeh lho!"
Astrid berdecak, "Lo tuh yaaa... jadi cewek pekaan dikiitt. Pikiran lo terlalu cetek tau, gak?"
Bibir Aisy mencebik. Dia terdiam memikirkan satu fakta yang baru dia ketahui. Jadi, nama siapa itu?
Terdengar alunan lembut lagu One Last Time milik Ariana Grande membuat kedua perempuan yang tadi sama-sama diam saling menatap. Lalu Astrid seperti tersadar langsung merogoh kantong piyamanya dan mengeluarkan benda pipih yang layarnya menyala. Senyumnya seketika merekah membuat Aisy tahu siapa yang menelpon kakaknya malam-malam seperti ini.
"Halo." Sapa Astrid setelah menempelkan ponselnya ke telinganya. Astrid mengisyaratkan kepada Aisy jika dia ingin kembali ke kamarnya.
"Iyaaa! Tadi aku ke kamar Aisy bentar." Aisy menatap langkah kakaknya yang berjalan ke arah pintu kamarnya.
"Iya, Bim! Iyaaa, ini mau tidur kok," volume suara Astrid berkurang saat pintu kamar Aisy ditutup rapat oleh Astrid. Hanya terdengar langkah kaki Astrid yang menjauh dan sayup-sayup suaranya sebelum Astrid masuk ke kamarnya.
Aisy menghela napas dan bangkit dari duduknya. Berjalan mematikan lampu kamarnya dan bergegas tidur. "Besok gue cari tau deh!" Setelahnya mata Aisy terpejam. Namun otaknya seperti tak lelah untuk bekerja memaksa Aisy memikirkan siapa lelaki yang berinisial S.M.J itu. Siapa, sih?
---
Notes.
Updateee!! Tiap hari kan updatenya? Iya donggg! Sori kalo banyak typo yaaa :) thx
Love,
Likayla

KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Merah Jambu
Short Story[WARNING!!! 3 part terakhir aku private buat yang mau baca silahkan follow aku lebih dulu.] Ku tuliskan semuanya untukmu Untuk dirimu yang memberikan senyuman terbaik setiap hari Dirimu yang mengajarkanku apa arti itu kebahagiaan Dan, dirimu yang ak...