So Close

132 43 0
                                    

Jangan pelit vote kak^^
Gak baik loh jadi silent reader huehe

Author minta maaf kalau ada bahasa yg kasar.
Cerita ½berdasar pengalaman dan ½khayalan author.

Happy reading......

DION POV

Kenapa?

Kenapa lo gak bisa lupain dia?!!!

"Argh! Sht!"
Gue melirik jam dinding kamar ku.

"Jam 23.35, oh come on! Kenapa gue gak bisa tidur?!"
Udah 3jam gak bisa tidur.
Jelas udah bener bener lewat dari jadwal tidur gue.

Flashback On

"Flo, aku suka sama kamu"

"Haha. Dion lucu ya"

"Lucu gimana? Aku sayang sama kamu"

"Aku juga sayang kok sama kamu..."
"Kita kan sahabat, harus saling sayang dong"

"Ah, hmm, i-iya ya, hehe"

Flashback off

------------------------------------------

Kriiiiing

Ah, berisik, gue baru bisa tidur.

I was the man who never lie..
Never lie until today..

Persetan dengan telpon itu!!!

I was the man who never lie..
Never lie until today..

Pick

Gue riject untuk kesekian kalinya.

Hmm gak bisa tidur lagi.
Gak ada yang telpon lagi.

Gue buka sms kali ya, jangan jangan penting.

Woy dimana lo? Udah bel nih!

Woy paparazz dateng! Lo dimana?!

Upil lo gak sekolah???

Bales dion!!!

Angkat telpon gue!!!!

Dll. ± ada 20sms dari Jean dan Rey.

Udah jam setengah 8.
Gue gak niat sekolah, mending gue tidur dari pada ngeliatin new couple mesra mesraan.

Tok tok tok

Duh siapa sih?!

TOK TOK TOK TOK TOK

"Iya sabar!!!" suara ketukan pintu itu makin keras.

------------------------------------------

Brukkk

"Woy woy apaan sih? Sakit tau!"

"Dion lo kenapa gak sekolah?! Gue khawatir sama lo!"

"Lepasin dulu baru gua jawab!"

Wait!!!

Yang meluk gue?

Flo?

"Eh iya, sorry" Flo langsung bangun dan duduk sila di depan gue

"Lah? Lo gak sekolah?"

"Bukan cuma gue yang cabut! Liat tuh!" Flo menunjuk kearah halaman, ternyata ada Jean, Rey, Rio, dan...

Eh??? Gak ada Steven??
BAGUS!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Jadi lo kenapa gak masuk?"

"Masuk kemana?"

"Sumur! Ya sekolah lah!"

"Lagi males aja"

"Enak banget lo jawabnya! Gak mikir kita khawatir sama lo!"

"Apaan sih lebay lo!"

Kok Flo diem aja ya?

Cuma ngeliatin gue sama Jean ribut.

"Flo lo kenapa?"

"Gapapa, seneng aja tau lo gak kenapa kenapa"

"Lah? Dikira gue kenapa?"

"Yakali lo jebur sumur kaya kata Jean"

"Apasih Rey! Nyambung aja"

"Ya bodo"

Flo cuma senyum liat gue sama Rey.

Permisi

Tok tok tok

Biar gue tebak, antara Stev dan Vey.

Kenapa harus ada mereka?!

FLO POV

"Gak di buka tuh pintu?"

"Ogah ah, lo aja"

"Dion! Kan lo tuan rumah"

"Whatever! Ini bukan open house!"

"Siapa tau ada yang nyariin lo"

"Gak akan. Paling juga nyariin lo"

"Terserah"

Debat sama Dion gak guna, bikin darah tinggi.

Krieettt

"Hai Flo"

"Steven??? Kamu ngapain?"

"Nyariin kamu, sekalian liat Dion"

"Ngapain lo liat gue? Dikira gue bayi baru lahir?" tiba tiba Dion menyambar

"Dion apaan sih"

Dion menatap kami sinis, lalu naik ke kamarnya

"Eh Dion mau kemana? Jean ikut!"

"Mau ke kamar, yaudah ayo"

"Ada ps kan ya?"

"Ada Rey!"

"Yaudah gue juga ikut"

Mereka bertiga naik ke kamar Dion, tinggalah aku dan Steven di ruang tamu.

"Maaf ya Dion kasar, lagi gak enak badan"

"Iya gapapa, mungkin banyak pikiran"

Semenjak aku dan Steven menyandang status pacaran, Dion mulai jutek dan kasar.

Apa perasaannya masih ada?

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku merasa semakin dekat dengan Steven.

Sangat dekat.

"Sayang kamu kenapa?" suara Steven membuyarkan lamunan ku

"Gapapa kok, hehe"

DION POV

Andai gue bayi baru lahir, gue gak akan tau apa itu Friend zone, Kakak Adik zone, bahkan zone mainan di Ramayana gua gak tau.

Sakit rasanya liat mereka berduaan di rumah gue.
Mereka makin dekat.
Sangat dekat.

Tes

Tes

Tes

Sht!!! Gue nangis!

Nangis gara gara Flo untuk ke sekian kalinya.

Bukan cengeng.

Tapi, air mata gue jadi bukti, sebesar apa sayang gue ke dia, dan sebesar apa sakit yang gue rasain.

The Girl Who Can't Be MovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang