Sorry

119 36 0
                                    

Vote dong^^

Happy Reading

DION POV

Penolakan itu sakit walau secara halus.

Flashback On

"Flo"

"Iyaa?"

"Kalo nanti gue ninggalin lo gimana?"

"Kok Dion ngomongnya gitu?"

"Ya gak apa apa"

"Gue gak tau"

"Kenapa gak tau?"

"Karena gue gak mau ngebayangin gimana jadinya gue kalo lo pergi"

"Kalo lo yang ninggalin gue gimana?"

"Gak akan"

"Yakin?"

"Iya"

"Kenapa?"

"Gak ada alasan yang tepat untuk ninggalin lo"

"Gue pegang omongan lo"

"Gue sayang lo Dion"

"Gue juga" gue cinta lo

"Hmm apa lo punya alasan untuk ninggalin gue?"

"Ada"

"Apa? Karena perempuan yang kelak jadi istri lo?"

"Ya bukan lah"

"Terus kenapa?"

"Tuhan"

"Maksudnya?"

"Gue gak akan ninggalin lo dengan alasan yang semu. Gue bakal ninggalin lo dengan 1 alasan yang nyata, yaitu saat Tuhan panggil gue"

"Me too"

"Really?"

"Why not?"

"Promise?"

"Promise!"

Senyum persaudaraan yang terus melekat saat kita bersama.

Gue gak bakal lupa itu.

Janji kita.

Bodoh gue gak kasih tau tentang diri lo sendiri.

Dan bodoh gue gak kasih tau tentang gue.

Flashback Off

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kemoterapi?

Sumpah itu gak lucu.

Kita sama sama gak pernah kemoterapi.

Apa rasanya?

"Bro! Gimana keadaan lo?"

"Eh Rey, baik kok baik"

"Gue tau berat buat lo dan Flo sekeluarga"

"Ya mau gimana lagi. Gue kira dia gk bakal tau"

"Lebih baik dia tau sekarang, dari pada dia pergi tiba tiba dan kalian masih ngerahasiain ini, dosa lo"

"Hush! Flo bakal sehat kok!"

"Sampe kapan? Sampe lo pergi duluan?"

"Hmm"

The Girl Who Can't Be MovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang