The Piano and The Past

290 17 6
                                    

Hari ini masih terasa hampa, seperti biasa. tak ada satupun yang istimewa, tak ada yang menarik.

Kousei tetap memainkan piano tua sekolah ini seperti biasa pula. menghibur diri. sejenak melepaskan diri dari kelelahan sepanjang hari ini. Nada Alunan piano itu mengalun sesukanya.

BRUKG!!! suara pintu ruang Piano yang dibuka tiba-tiba.

"Haloo, siapa disiniii?!? ohh, Kousei yaa..." ucapnya heboh.

"eh? oh, ya. halo, Kaori-chan" balas Kousei masih sedikit shock.

"sedang apa kamu disini??" tanya Kaori

"ah, hanya mengisi waktu, aku sedang menunggu Watari dan Tsubaki. kita bertiga selalu pulang bersama" jawab Kousei

"aih? dan kamu tidak mengajakku juga?? jahatnyaa -,-" ucap Kaori

"memangnya rumahmu dimana, Kao-chan?"

"jalan Charmelia"

"oh ya? rumahku juga dekat situ! jalan...

"Dareville, kaann??" potong Kaori

"hah? darimana kau tau??" Kousei kaget

"umm.. umm.. ah Kou, boleh aku ikut latihan disini?" ucap Kaori mengalihkan pembicaraan. yang tadi itu, dia keceplosan.

"eh? oke, silahkan" balas Kousei. dia pun kembali asik dengan piano nya.

Sementara Kaori melepas tas besar itu dari gendongannya. lalu dia membukanya, dan mengambil sesuatu didalamnya. sebuah Pianika.

Kaori dengan penuh semangat mulai memainkan Pianika itu. Kousei yang tadinya tak acuh pun jadi tertarik dan memperhatikan Kaori. Nada pianika itu teralun rumit namun indah, mustahil seorang pemula bisa langsung hebat seperti itu.

"ah. Kaori-chan.." panggil Kousei

"eh, yaa??" balas Kaori sambil meletakkan Pianika nya di meja

"kau suka musik klasik juga?" tanya Kousei serius

"tentu! musik ini Indah, aku sangat menyukainya! aku sudah mempelajari banyak alat musik sejak kecil!" jawab Kaori bersemangat

"ohh, pantas saja permainan pianika mu indah sekali" puji Kousei

"ihh, itu tak ada apa-apanya jika dibandingkan permainan piano mu dulu" ucap Kaori

"hah? dulu?" Kousei bingung

"ya. aku merindukan alunan piano mu itu, Kou..." ucap Kaori pelan.

"apa maksudmu?" Kousei semakin bingung.

Angin tiba-tiba berhembus kencang menuju ruangan musik ini. menghantarkan kelopak-kelopak bunga sakura dari jendela. ya, Musim Semi telah tiba.

"aku tau dulu kau sangat, sangat terkenal. aku tau, kau adalah mantan Pianis cilik termuda se-Jepang ini. kau, dan permainan piano mu itu, sangat luar biasa" ucap Kaori sembari memainkan kelopak bunga yang masih berterbangan masuk.

"bagaimana kau tau?" Kousei berubah kaget

"siapa sih yang tidak tau Arima Kousei?? pada masa itu, kau adalah panutan kami, para pemusik pemula" ucap Kaori sambil tersenyum kecil. Kousei Terdiam.

"lalu mengapa kau berhenti bermain Piano, Kousei?" tanya Kaori

"uh, untuk beberapa alasan, aku tak bisa menjelaskannya" jawab Kousei singkat

"kenapaa???" Kaori bingung
"tak apa" balas Kousei

"kenapaa?? kenapa kenapa kenapaa??" ucap Kaori sambil menghampiri lalu menggoyangkan bahu Kousei.

Shigatsu no AiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang