Halo saudara saudara gimana dengan cerita dibab sebelumnya? Aurhor khawatir kalau ceritanya membosankan . Tapi Author sudah berusaha minta saran dari temen sejawat Author kok, readers kalau mau kasih saran juga boleh kok. Author terima dengan lapang dada. Semoga di bab ini gak membosankan nya.
Happy reading.....
Tidak sengaja aku melihat bibirnya. Dia mendengarkan penjelasanku sambil menancap-nancapakan pelan
pena di sekitar bibir bawahnya seakan-akan bibirnya berteriak berisyarat lumat aku!!! lumat aku!!! Ahhh sial!###
Ahhhhh!!! Aku semakin tidak fokus. Jangan sampai aku tidak bisa mengendalikan diri ku sendiri.
Kenapa jadi aku sih yang terpikat olehnya?. Jujur saja aku gak pernah merasakan tegangan di
sekujur tubuhku ketika melihat atau berdekatan dengan kaum hawa. Dan sekarang ini aku
merasakan tegangan di sekujur tubuhku. Sial! Senjata makan tuan nih.Tiba tiba saja hany melihat kearah ku. Damn! Dia memergoki ku yang sedang mengamati
setiap inci wajahnya. Tubuhku tidak bisa di kendalikan aku mengerjapkan
mataku berulang kali berjuang untuk mengembalikan ruh ku yang sudah melayang layang entah kemana agar aku dapat memfokuskam fikiranku. "kendalikan dirimu Hendrik!" Gerutu ku dalam hati.
Loe emang gak bisa di atur yah!! Sadar tubuh sadar!! Gue yang ngendaliin loe! bukan loe yang ngendaliin gue oke!! Nah sekarang Jantung juga malah ikut ikutan berolahraga. Kalau
seperti ini hany pasti menyadari bunyi detakan jantungku. Oke! Sebaiknya aku pergi dari sini.Akupun beranjak dari tempat duduk yang aku dudukki tadi, aku meninggalkannya begitu saja tanpa ada permisi ataupun basa basi dengannya. Mungkin sekarang ini dia sedang mencibir bahwa aku orang yang sangat aneh. Biarlah aku tidak memperdulikan hal itu, saat ini yang aku perdulikan adalah bagaimana caranya agar aku dapat segera menetralkan jantung kurang ajar ini. Aku pun mencoba berbaur dengan teman-teman ku yang sedari tadi berada di koridor kelas.
"Hai bray! Loe kenapa?" Tanya revan sebangku ku sekaligus teman sejawatku. Dia langsung
menoleh kearah ku ketika aku masih berada diambang pintu kelas."Loh kok mukak loe pucat sih? Kayak mayat idup aja" cerocos joby yang langsung ku hadiahin tempelengan di kepalanya.
"Apa sih loe" akupun duduk di samping joby.
"Yee sakit tau, loe sih punya muka kusut banget mana kayak cucian beras lagi, pucet bener! "
ujar jo sembari mengusap usap kepalanya yang barusan aku timpuk. Rasain loe!! Hehehe"Emang loe kenapa sih?" Timpal jo yang selalu nyerocos.
"Gak kenapa kenapa" jawabku sambil mendengus kesal.
"Lha terus? Kenapa mukak loe pucet trus pakek acara ditekuk segala?" Tanya revan yang mulai ikut-ikutan Kepo.
"Jantungnya lagi olahraga bro!!" Ini lagi makhluk sogan baru nongol udah langsung main raba raba
dada aja."Apaan si loe kei" aku langsung menghempaskan tangannya yang masih setia menempel di dada ku.
"Hahahaha" suara ejekan itu pecah. Wajah-wajah kemenangan plus kepuasan ngebully pun terlihat dari wajah teman-teman ku yang tengil tengil ini.
"Eh curut curut diem loe!!!" Yaelah aku malah diledekin sih. Bukannya di kasih solusi juga
udah jelas mereka tau kalau aku lagi ada masalah eh malah...
"Bukannya ngasih solusi malah ngetawain gue. Udah puas ngetawainnya!!""Iya iya sorry deh, lagian sih loe gak mau cerita. Emang ada masalah apa sih" tanya Revan mulai serius. Tentu saja si 2 curut lainnya juga ikutan serius mendengar masalah ku.
Akupun menceritakan mengapa jantung ku bisa berdegup sekencang itu seperti genderang mau perang.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You (HIATUS)
RomanceHany My prince itu sebutan ku untuk nya. Aku menyukai pria itu selama kurang lebih 6 tahun. Di manapun dia berada dia akan selalu menjadi magnet dan semua mata tertuju padanya karena dia sangat friendly dan ramah kepada semua orang jadi tidak heran...