Bab 5

311 26 5
                                        

Ehemm Ehemm aku balik lagi nih, hehehe...
Sepertinya bab 6 akan lama update nya, bab 5 dua minggu kemudian di update.
Maklumlah Author lagi sibuk akhir akhir ini.
Dan untuk bab ini, sepertinya Author ngelibatin pengalaman seseorang. Maaf kalau uda lancang ngelibatin tanpa izin ya friend.

Okelah Happy Reading.

###

What!! Ekspresi apa itu tadi? Membuat bulu roma ku berdiri. Wajahnya sangattt mengerikan!!, batinku.

###

aku merebahkan tubuhku di ranjang mini size ku yang berwarna pink sebagaimana kamar gadis remaja pada umumnya , aku merentangkan kedua tanganku disana. Penat itulah yang saat ini kurasakan seharusnya aku sudah terbiasa dengan keadaan ini, pergi pagi pulang sore setiap hari selama dua tahun belakangan ini. aku mengingat-ngingat menerawang kejadian memalukan di sekolah tadi,

"paginya ketahuan memandanginya, siangnya aku harus malu lagi karena ulah yasmin. Haah!!! kejadian yang sangat sangat sangat memalukan!!". Damn! Mengingatnya membuat sekujur tubuhku memanas.

aku membenamkan wajahku di bantal kesayanganku yang berbentuk INFINITE berwarna pink. Mungin dengan begini dapat mengurangi rasa malu ku yang selama seumur hidupku tidak pernah terjadi seperti ini bahkan ketika pertama kali aku menyukai Randy .
Aku merasakan ranjangku berguncang, sepertinya ada yang menaikinya. apakah itu hendrik? Ahh gak mungkin!! Dia saja tidak tau dimana rumahku, kyaaakkk aku omes lagi!!!!

"kakak,," suara nyaring nan imut membuatku terlepas dari lamunanku. ternyata itu adikku, jelas sangat tidak mungkin kalau itu hendrik! Kenapa semakin lama otakku error sih.

"hmmm" aku menangkat tubuhku yang sebelumnya berbaring. Posisiku sekararang sedang duduk, aku menatap adikku yang super duper cibi ini. Dia bukan adik kandungku, melainkan adik tiriku. Ayahku menikah lagi setelah bercerai dengan ibuku, walaupun dia bukan adik kandungku tetapi aku menyayanginya. Adikku adalah gadis kecil yang berumur kurang lebih empat tahun, pipinya yang tembem membuatku gemas ingin menggigitnya dia juga sangat mirip dengan ibu tiriku.

#yaelah namanya juga emaknya?
#ia thor sorry, gitu aja perotes!

"kak ayok kita mamam,,, kak ayok,,,," rengeknya sambil menarik-narik baju sekolahku yang masih aku pakai. Tadi aku sangat lelah sehingga aku enggan untuk menggantinya.

"iya iya , tapi kakak ganti baju dulu ya. Amel duluan saja dulu, oke!"

adikku bernama amel, jujur aku tidak mengetahui nama panjangnya ibu tiriku tidak pernah memberi tahuku dan aku tidak pernah menanyakannya, ya aku tau kakak macam apa aku yang tidak mengetahui nama panjang adiknya. Adikku menganggukan kepalanya lalu beranjak untuk meninggalkan ranjangku lalu aku menyempatkan tanganku beraksi jahil dengan mengacak acak rambutnya yang lembut. setidaknya dia datang dan membuat stresku hilang.

Author

"hany ayo makan nak" seru suara baritone Wiradi yang tak lain adalah ayah hany yang sedari tadi sudah duduk dimeja makan. Wiradi selalu protektif terhadap anak kandung satu satunya ini, bahkan dia bisa datang bolak balik mengunjungi kamar anaknya jika anaknya belum kunjung datang kemeja makan.

"ia ayah" hany menampilkan seulas senyum di bibirnya.

"makan yang banyak" ucap wiradi ketika anaknya hanya mengambil secaruk nasi.

"gak mau, nanti gendut" balasnya tanpa memperdulikan ekspresi wiradi.

"lebih baik gendut dari pada kurus. Sekali di tiup angin langsung ambruk! Tambah lagi!!" benerkan apa yang author bilang? Wiradi itu overprotektif. Hehehe. Tuh bibir hany langung manyun satu meter.

When I See You (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang