"Hallo, kamu jadi kesini nggak sih? Dalam waktu 1 jam, kalau kamu nggak dateng juga kita putus!" Jelas seseorang diseberang sana.
"Ih apaan sih sayang, iya aku bakal kesana sekarang." Jawab perempuan dengan nada sendu.
Ya dia adalah Prilly Latuconsina, seorang cewek manja tapi peduli terhadap sesama.
"Kalau kamu telat sedikit walau itu satu detik, kita putus oke!" Bentak Randy.
"Ya nggak bis....."
Tut...tut...tut...
Belum sempat Prilly melanjutkan pembicaraan, telepon sudah diputuskan secara sepihak.
"Dasar Randy kebiasaan deh! Aduh sekarang gimana dong, mana mobil gue dibengkel lagi, taksi nggak ada." Cerocos Prilly merutuki nasibnya.
Tak terasa ternyata sudah sepuluh menit Prilly berjalan kaki dan akhirnya ia pun mendapatkan taksi. Prilly pun melambaikan tangannya seraya memberi isyarat kepada supir taksi agar berhenti.
"Aaa...akhirnya." Senyum merekah di bibir Prilly.
Baru saja lima menit diperjalanan tiba-tiba taksi berhenti dan supir pun keluar untuk mengecek keadaan taksi.
"Yah neng maaf ya." Kata supir taksi yang nongol dipintu taksi.
"Kenapa emang pak?" Tanya Prilly gelisah.
"Taksi nya mogok neng, harus dibawa ke bengkel." Jelas supir taksi.
"Terus saya gimana dong? Yaelah pak masa iya saya diturunin disini!" Cerocos Prilly kecewa.
"Habis mau gimana lagi neng?" Tanya supir bingung.
Tanpa menjawab Prilly pun langsung membalikkan badan dan pergi meninggalkan taksi.
Tring...tring...
"Hall..."
"Kamu masih dimana? Ini udah setengah jam. Dan inget perkataan aku!" Jelas Randy dengan nada membentak.
"Ini aku lagi dijalan, mobil aku lagi dibengkel, taksi yang aku naikin mogok. Lagi berusaha sayang." Jelas Prilly lembut.
"Terserah!" Bentak Randy.
Tut...tut...tut...
Prilly semakin cemas karena waktu semakin menipis, dan pada akhirnya dia melihat plang "Sewa Mobil". Dia berlari kearah ruko tersebut dan melihat-lihat mobil yang akan ia sewa.
"Ngapain lo? Mau maling?" Tanya salah satu karyawan.
Buset ganteng amat. Batin Prilly
Ya dia adalah Aliando Syarief. Salah satu karyawan menetap yang sangat jujur dan sederhana.
"Heh jawab, malah bengong lagi! Jangan-jangan bener ya lo mau maling?" Tanya Ali sambil menunjuk kearah Prilly.
Prilly pun tersentak kaget.
"Enak aja lo ya asal nuduh, gue tuh mau nyewa mobil lo, terus tadi gue lagi lihat-lihat. Dan ternyata gue kepincut sama mobil yang ini." Jelas Prilly sambil menunjuk mobil pilihannya yang berwarna pink."Kagak bisa itu lagi diservice, tuh lo pake mobil yang ono noh." Tunjuk Ali.
"What? Mobil galumpit? Eww nggak... nggak mau, serasa tua gue." Tolak Prilly.
"Mau kagak? Kalo nggak yaudah sana pergi!" Usir Ali.
"Yaelah kalau diservice ngapain dipajang pak? Nggak guna banget sih! Yaudah mana cepet kuncinya." Pinta Prilly membuka telapak tangannya.
"Lo pasti orang kaya kan? Seenaknya aja lo minta kunca-kunci, maunya yang instan. Sono lo ngisi dulu data kedalem. Hush...hush..." Usir Ali sambil mengibas-ibaskan tangannya.
"Anterin." Kata Prilly manja.
"Manja lo!"
"Bodo."
"Songong lo!"
"Suruh siapa jadi karyawan."
"Yaudah cepet, kerjaan gue masih banyak." Ucap Ali kesal.
*****
"Nih nomor telpon gue, takut terjadi apa-apa." Ucap Ali menyodorkan kertas.
"Ciee lo ternyata perhatian yah, gue jadi terharu." Ucap Prilly senang.
"Maksud lo?" Tanya Ali.
"Makasih udah perhatian sama gue, tenang aja gue nggak bakal kenapa-napa kok." Jelas Prilly.
"Gue?" Tanya Ali sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya."
"Perhatian?"
"Iya."
"Sama lo?"
"Yaiyalah, abis sama siapa lagi coba?" Tanya Prilly kesal.
"Ih najis, gue takut kenapa-napa sama mobilnya bukan sama lo." Jelas Ali ketus.
"Ih dasar nyebelin ya lo, bodo ah gue mau pergi." Ucap Prilly sambil menghentakkan kakinya.
Prilly pun menarik gas pedal dengan sangat kencang, dia khawatir sambil mencuri pandang ke arah jam tangan ditangan mungilnya.
"Yah...yah...yah...kenapa lagi nih mobil?" Ucap Prilly kesal sambil keluar dan mengecek keadaan mobil.
"Oke ini detik-detik terakhir diwaktu gue, kenapa sih gue hari ini sial banget!" Sesal Prilly sambil memencet dial nomor.
"Hallo."
"Bener kekhawatiran lo, mobil lo mogok, cepet sini ah gue buru-buru!"
"Lo dimana?"
"Jalan Kiansatang Leles."
"Gue kesana sekarang."
Tut...tut...tut...
Tidak sampai lima menit, Ali pun datang dan langsung mengecek mobil.
"Ini mah harus di service, lo pergi naik taksi aja." Perintah Ali.
"Apa? Nggak mau tau! Lo harus tanggung jawab ah anterin gue, gue nggak ada waktu nih. Mepet banget." Ucap Prilly sambil melirik jam tangannya.
"Yaudah lo pake motor gue aja, gue jaga mobil takut hilang." Kata Ali sambil menyodorkan kunci mobilnya.
"Gue nggak bisa pake motor, udah biarin aja mobil mah. Cepet ah lama banget!" Perintah Prilly sambil mendorong-dorong tubuh Ali agar naik ke atas mobil.
"Ini mah namanya pemaksaan." Kata Ali sambil menarik gas nya.
"Biarin, ngebut dong lo!" Perintah Prilly.
Freak yah? Jangan lupa vote dan coment :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Galumpit
FanfictionJatuh hati itu beda sama jatuh cinta loh. Kalau jatuh hati sama kayak kagum, cuma sesaat. Kalau jatuh cinta itu lebih dominan mencintai, yang pastinya bakalan lama walaupun baru sebentar ketemu.