"Illy, tadi itu siapa?" Tanya Mama Ully to the point.
"Namanya Ali mah, tadi tuh Prilly disuruh Randy buat cepet-cepet kerumahnya, kalau dalam waktu 30 menit illy nggak sampe juga kita putus. Tadi illy panik sampe ada tempat sewa mobil, illy sewa mobilnya terus mogok karena takut telat mobilnya ditinggal dan hilang." Jelas Prilly panjang lebar.
"Dari awal kan mama udah bilang, kalau mama nggak suka sama Randy itu." Ketus mama.
"Iya ma, tenang aja sekarang aku sama dia udah putus kok." Jawab Prilly tak terasa meneteskan air matanya.
"Illy ke kamar dulu ma, capek." Lanjut Prilly.
Hiks...hiks... Gue benci sama lo Ran gue benci. Batin Prilly.
Prilly pun mengambil i-phonenya dan langsung menghubungi sahabatnya.
"Hallo Erina."
"Iya prill?"
"Gue putus rin, gue putus. Hiks...hiks..."
"Ma...masa sih prill? Udah dulu deh, lo tenangin diri lo ya. Dah prill."
"Tapi rin... Hallo erin... Erina."
Tut...tut...
Nggak biasanya Erina kayak gini. Yaudah ah mending tidur aja. Batin Prilly.
Mata hazelnya lama-lama tertutup dan terlelap.*****
"Apa? Jika dalam 3 hari Anda belum bisa menemukan mobil saya, Anda saya pecat!" Jelas bapak berkumis itu yang tak lain adalah bosnya Ali.
"Tapi pak itukan cuma kecelakaan, lagian gajih saya selama 5 bulan aja belom dibayar." Jawab Ali. Memang selama Ali bekerja disini dia disukai oleh penyewa mobil, otomatis Ali selalu diperintah sebagai supirnya dan Ali mendapatkan uang dari sana.
"Pokoknya saya tidak mau tau, cepat kerjakan!" Ketus Bosnya.
"Tapi dia nggak salah om, ini salah saya." Ucap Prilly menghampiri Ali dan Bosnya.
"Siapa Anda? Tidak sopan sekali masuk keruangan saya tanpa permisi." Tanya Bosnya ketus.
"Saya Prilly om yang nyewa mobil om kemarin, ini bukan salah dia. Om tenang aja saya bakalan nyari mobil om kok, kalau jangka waktu 3 hari mobil om nggak ketemu juga, saya ganti deh sama yang baru. Gimana?" Jelas Prilly hati-hati.
Ali hanya bisa menganga mendengar yang diucapkan oleh Prilly.
"Eh enggak...enggak.... Apaan sih lo sono pergi! Ini urusan gue sama bos gue!" Perintah Ali.
"Oke saya terima tawaran Anda, sekarang silahkan kalian pergi." Ucap Bosnya.
Ali dan Prillypun keluar dari kantor bosnya menuju parkiran.
"Lo mau kemana?" Tanya Prilly yang melihat Ali menaiki motornya.
"Menurut lo?"
"Jalan-jalan."
"Dasar cewek!"
"Gue ikut Ali."
"Nggak!"
"Pokoknya gue ikut!" Ucap Prilly yang langsung duduk dibelakang dan memeluk erat Ali.
"Rese lo, yaudah ikut tapi lepas tangannya kali!" Perintah Ali.
"Nggak mau, nanti lo nurunin gue!" Kata Prilly keukeuh.
"Awas...awas...awas..." Tepuk Ali ke tangan Prilly.
"Jalanin dulu motornya, baru gue lepas." Prilly masih memeluk Ali.
*****
"Hay sayang, udah lama nunggu yah?" Tanya Randy tiba-tiba mengagetkan.
"Eh lo bikin gue kaget aja. Enggak kok Ran, baru juga nyampe." Jawabnya.
"Yaudah yuk jalan, jadikan belanjanya?" Tanya Randy pasti.
"Eh tunggu Ran, gue mau tanya sama lo. Kenapa lo mutusin Prilly? Dia baik tau, dia sahabat gue." Tanya cewek itu, ya dia adalah Erina Fibrianti sahabat Prilly Latuconsina.
"Karena gue milih lo."
"Maksud lo?"
"Gue cinta nya sama lo Erin!"
"Hah? Kenapa?"
"Karena lo beda, lo beda sama Prilly. Lo dewasa dan gue suka cewek dewasa, lo pengertian gue suka itu. Sedangkan dia? Prilly cewek manja yang cengeng dan menurut gue lebay." Jelas Randy panjang lebar.
"Tapi Ran, gue..."
"Udah yuk ah kita belanja." Ucapan Erin terpotong karena Randy langsung menarik tangan Erina.
Jangan lupa vote dan coment :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Galumpit
FanfictionJatuh hati itu beda sama jatuh cinta loh. Kalau jatuh hati sama kayak kagum, cuma sesaat. Kalau jatuh cinta itu lebih dominan mencintai, yang pastinya bakalan lama walaupun baru sebentar ketemu.