"Kita harus ketemu dulu sama yang ngambil ini mobil Prill." Ucap Ali.
"Iya yuk."
"Kemana?"
"Nyari orangkan?"
"Polos amat sih lo, kita tungguin disini aja."
Hampir lima belas menit mereka menunggu, tiba-tiba yang ditunggupun datang. Seorang kakek-kakek ditemani bapak-bapak yang mungkin adalah supirnya. Supirnya itu hendak membukakan pintu tapi ditahan oleh Ali.
"Permisi pak, saya boleh tanya? Ini mobil siapa?" Tanya Prilly polos.
"Ish lo oon atau kelewat bego sih? Jelas-jelas ini kan mobil bos gue." Kata Ali sambil menginjak kaki Prilly.
"Sakit tau!"
"Ini mobil saya yang hilang nak, memangnya ada apa?" Tanya lelaki tua itu.
"Masa sih mobil kakek? Ini mobil bos saya yang hilang kek." Jelas Ali.
"Jika kalian tidak percaya, mari ikut kakek."
"Gue nggak mau li, gue takut diculik." Bisik Prilly.
"Mana ada yang mau nyulik lo, nggak nafsu juga kali." Tawa Ali membuat Prilly mengerucutkan bibirnya.
"Silahkan masuk." Ucap supir itu ramah.
Ali dan Prilly pun masuk kedalam mobil tersebut, mereka tidak tahu akan dibawa kemana. Kurang lebih sekitar setengah jam mereka sampai didepan rumah yang mewah, dengan tingkat empat, cat putih dan taman yang luas.
"Yuk mari masuk." Ucap kakek lembut.
Mereka pun masuk dan tak henti-hentinya mengedarkan pandangan diseluruh ruangan rumah ini.
"Tunggu sebentar, silahkan duduk dulu." Kata kakek melangkah kedalam rumah.
"Li ini tuh rumah atau istana sih gede amat."
"Alay lo!"
"Ish dasar ngeselin!"
"Lo mau?"
"Gue nggak mau gede-gede amat sih, nanti capek bersihinnya."
"Nyewa asisten rumah tangga aja kali." Ucap Ali santai.
"Gue kalau udah rumah tangga, nggak mau kayak gitu. Cukup gue yang ngurus semua, gue mau berbakti sama suami gue, salah satu caranya ya itu ngurus rumah sendiri." Jelas Prilly menerawang.
Ali yang terpukau dengan penjelasan Prilly tak menyangka gadis manja yang ada disebelahnya ini ternyata punya pikiran yang sudah dewasa juga.
"Silahkan diminum den, non." Ucap asisten rumah tangga itu lalu pergi kebelakang.
"Terimakasih bi."
"Ehm, ini silahkan kalian lihat." Kakek menyodorkan sebuah amplop.
Ali dan Prilly bergegas langsung membuka dan melihatnya, mereka membelalakan matanya tak percaya.
"I...ini mobil asli punya kakek?" Tanya Ali takut.
"Iya nak, makannya kakek bahagia setelah pengacara kakek menemukannya dipinggiran jalan. Kakek sengaja menyewa pengacara untuk menyelesaikan kasus pencurian mobil ini, karena kakek tak mau kehilangan mobil ini, sudah cukup kakek kehilangan istri kakek." Jelas kakek nanar.
"Maafin kita kek, kita nggak maksud gitu. Jadi sebenarnya ada motif apa sih ini?" Tanya Ali penasaran.
"Kakek juga tidak tahu nak, yang jelas kakek bahagia telah menemukan mobil ini."
"Ehm kakek, sebenernya kita butuh banget mobil ini. Kalau dilihat dari list harga mobil di internet, mobil Galumpit ini sangat mahal. Aku juga nggak percaya kek, masa mobil jadul ini mahal sih." Jelas Prilly menggemaskan.
"Memang begitu kenyataannya nak, mobil ini hanya ada 10 didunia."
"HAH?" Ali dan Prilly membelalakan matanya tak percaya.
"Iya, mobil Galumpit ini merupakan hadiah pernikahan dari kakek untuk istri kakek."
"Terus gimana dong li?" Tanya Prilly pelan.
"Memangnya kalian ada apa?" Tanya Kakek.
"Gini kek, saya selaku salah satu karyawan yang menghilangkan mobil ini diberi waktu tiga hari untuk mencarinya. Sekarang sudah dua hari, saya sangat bahagia menemukannya. Tapi mau gimana lagi, toh ini asli punya kakek." Jelas Ali.
"Kakek akan membantu, jika kalian ingin membantu kakek juga. Kakek hanya ingin kalian selidiki siapa dalang dari semua kasus ini."
"Baik kek, InsyaAllah kita bisa."
"Ini kartu nama kakek, jika kalian perlu. Dan nama kalian ini siapa?" Menyodorkan dua kartu.
"Nama aku Prilly Latuconsina kek, nah kalau dia namanya Ali." Ucap Prilly sopan.
"Yasudah silahkan diminum nak Ali dan nak Prilly."
"Terimakasih kek."
*****
"Li, lo disuruh ke ruangan bos tuh." Ucap salah satu karyawan.
Ali hanya membalasnya dengan anggukan dan segera menuju ke ruangan bosnya itu.
Tok...Tok...Tok...
"Masuk."
"Iya bos, ada apa?"
"Kamu saya pecat!" Ali hanya terdiam menganga.
"Apa-apaan ini? Memang saya salah apa?" Tanya Ali heran, hanya dibalas gelengan oleh bosnya itu.
"Setelah saya menemukan malahan mati-matian nyari mobil Galumpit itu, bapak malah pecat saya? Apaan ini?" Emosi Ali semakin menjadi-jadi.
"Terserah, saya ingin Anda keluar sekarang juga."
"Oke, tapi gue minta gaji gue selama kerja disini!"
"Nih!" Pria itu memberi amplop berwarna coklat kepada Ali. Ali melihat isi didalamnya lalu membelalakan matanya tak percaya.
"Apaan nih? Cuma lima ratus ribu? Gaji gue selama sebulan aja ini nggak cukup!" Bentak Ali tak terima.
"Sekarang Anda tolong pergi!"
"Gila lo!" Bentak Ali sambil membuang topi seragamnya dimana saja, ia keluar dari ruangannya itu dengan wajah yang sulit di deskripsikan.
*****
Seminggu setelah kejadian itu Prilly tak pernah menemui Ali, Prilly disibukkan oleh tugas kuliahnya. Rencana Prilly hari ini adalah pergi ke rumah kontrakan Ali, ia ingin merayakan kejadian seminggu kemarin.
Tok...Tok...Tok...
"Permisi."
Sudah lama Prilly menunggu tapi yang punya rumah tak kunjung membuka pintunya, Prilly menyipitkan matanya setelah melihat seseorang dari kejauhan. Ia ingat orang itu adalah anak yang punya kontrakan ini, ya itu Mitha.
"Eh...eh...eh...lo tunggu!" Ucap Prilly ngos-ngosan karena berlari-lari menuju ke arah Mitha.
"Mau apa lo?" Tanya Mitha sinis sambil membawa plastik besar yang isinya sayur-sayuran, sepertinya ia pulang berbelanja.
"Ali kemana? Kok rumahnya sepi yah?"
"Mau tau aja atau mau tau banget?"
"Please kasih tau gue." Pinta Prilly mengeluarkan jurus ampuhnya, yap puppy eyes nya.
"Gini ya, gue juga nggak tau karena apa, soalnya bang Alinya gue kurang lebih seminggu yang lalu dia pamit dari kontrakan. Katanya sih dia nggak sanggup bayar uang kontrakan. Gitu." Jelas Mitha sendu.
"What? Nggak bisa bayar? Sekarang dia ada dimana?" Cerocos Prilly panik.
"Gue nggak tau, dadah gue mau pulang."
"Eh woy! Tunggu woy!" Teriak Prilly, Mitha tak peduli dengan teriakan Prilly.
"Li, lo dimana sih?"
"Oh iya gue cari tahu deh ditempat kerjanya." Lanjut Prilly.Jangan lupa vote dan coment :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Galumpit
FanfictionJatuh hati itu beda sama jatuh cinta loh. Kalau jatuh hati sama kayak kagum, cuma sesaat. Kalau jatuh cinta itu lebih dominan mencintai, yang pastinya bakalan lama walaupun baru sebentar ketemu.