🌹🌹 DIRTY IMAGINE 🌹🌹
❗️WARNING :: 18+❗️
-----------------
Glynn POV (Anggep ini ceritanya lo)
Membuka pintu perlahan, berharap yang tertidur tidak terbangun dari mimpi indahnya.
Sialan karena hari ini sungguh sial bagiku. Harusnya aku tidak mengikuti permainan bodoh truth or dare itu. Karena gengsi ku yang terlalu tinggi akhirnya aku ikut bermain dan malah memilih dare.
Akibatnya Jess -sahabatku- tak tinggal diam dan langsung memberi ku dare untuk mengambil celana dalam milik Harry yang notabennya dia adalah mantanku. She's totally insane.
Mengapa Jess memilih Harry? Karena aku baru putus dengannya 2 hari yang lalu yang menurut dia akibat kesalah pahaman. Dan ia ingin aku dan Harry kembali bersama.
Aku sempat menolak dare ini, namun semua orang yang ikut bermain setuju dan berkata aku tidak bisa mundur atau akan mendapat sanksi.
Like what the fuck girl..
Dan disinilah aku berada, di kamar apartement Harry sang mantan kekasih. Kebetulan aku masih mempunyai kunci cadangannya jadi aku masih bisa dengan mudah masuk kesini.
Dengan pelan-pelan aku membuka satu persatu lemari Harry, menggeledah pakaiannya berharap segera menemukan celana dalamnya.
Sungguh, akan aku bunuh Jess setelah ini.
Tak lama kemudian aku menemukan laci pakaian dalamnya dan dengan segera mengambil salah satu celana dalamnya, ku masukkan ke tas dan segera menutup laci lemari pakaiannya.
"HOLY CRAP! HARRY!" Tas yang ku pegang langsung terjatuh begitu saja ke lantai.
Disaat aku berbalik Harry sudah berdiri dibelakangku entah dari kapan.
"Glynn? Apa yang kamu lakukan disini?" Tanya Harry linglung melihatku.
"Uhh.. Aku.. Aku akan segera pergi," ucapku seraya mengambil tas yang jatuh dan beranjak pergi.
"Don't go.."
Sebuah tangan menahan pundakku dan memutar tubuhku dengan lihai.
"I miss you.."
Dan dengan cepat tiba-tiba saja aku sudah berada dipelukan Harry.
"No, let me go Harry," aku meronta didalam dekapannya.
"Never, i never let you go anymore," dan Harry semakin mempererat dan mengunci tangannya untuk memelukku.
Aku terus meronta namun hasilnya nihil "Harry! Lepasin!"
Disaat aku masih meronta dengan sekuat tenaga, Harry langsung menciumku dengan paksa. Bibir kami menyatu namun entah kenapa aku tidak mendorongnya dan juga tidak membalasnya. Tak bisa kupungkiri, aku merindukan ciuman ini. Aku merindukannnya.
"I know you miss me too babe,"
Damn, kenapa dia harus memanggil seperti itu disaat seperti ini.
Seiring waktu Harry masih berusaha untuk mendapatkan balasan dariku. Tangannya menahan leherku agar aku tidak menjauh. Otak dan hatiku seakan bertolak belakang sekarang. Dan aku pun tanpa berpikir lagi membalas ciuman Harry. Sekali lagi, aku membalas ciuman Harry.
Bibir kami bergerak bersama, lidah kami bermain bersama. Saling menyalurkan rasa rindu yang sudah lama terpendam. Rasanya aku ingin menghentikan waktu sesaat hanya untuk seperti ini.
Semakin dalam ciuman kami, Harry terus menerus menciumku seakan tak ingin kehilangan. Lidahnya menjelajah mulutku dengan lihai. Bermain dengan lidah ku dengan ahlinya.
Membutuhkan nafas, Harry mulai menciumi leher ku dengan menggebu-gebu. Tiap bagian dari leherku ia cium berkali-kali. Aku yang membutuhkannya menarik leher semakin kebelakang, memberinya kebebasan untuk terus mencium leherku.
Fuck, i really miss him. So much.
Tangan Harry terus bergerayangan ditubuhku. Ia meremas seluruh lekukan tubuhku yang ia temui, hingga berhenti di salah satu payudaraku. Ia meremasnya perlahan secara terus menerus membuat aku mendesah nikmat akan perlakuannya. Padahal payudaraku masih terlapisi dengan bra dan kemeja yang aku kenakan.
Puas menjelajahi leher ku Harry kembali ke bibirku. Ia menciumnya dengan nafsu yang sungguh menggebu-gebu. Ia melumat habis bibirku hingga rasanya aku tak sampai dengan permainan yang ia lakukan. Ia terlalu bersemangat.
Tubuhku pun akhirnya terdorong hingga menabrak lemari di belakang ku. Dan Harry semakin menggila. Kedua tangannya langsung menangkap kedua payudaraku. Bermain lihai disana. Ia meremasnya dengan kencang hingga aku teriak mendesah tak karuan.
Hingga akhirnya Harry melepas kancing kemeja ku satu persatu tanpa melepas ciumannya dariku. Dan aku yang sudah tidak bisa menolak lagi hanya ikut ke dalam permainannya.
Tak bisa ku pungkiri bahwa aku memang merindukannya setengah mati. Aku merindukan setiap ciuman dan sentuhannya setiap malam.
"Damn Glynn say something," ucap Harry saat ternyata ia sudah menghentikan setiap permainannya.
Ia menatapku seakan yakin untuk melanjutkan. Karena aku tau Harry bukanlah seorang bajingan seperti kebanyakan diluar sana.
Tubuhku yang merasa kehilangan akan sentuhannya langsung menginginkannya kembali. Ku hiraukan perkataan Harry dan mulai menciuminya lagi. Pertanda aku butuh permainannya ini.
Seketika Harry melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda. Ia kembali membalas ciumanku dan tangannya langsung membuka pengait bra-ku. Tereksposlah kedua payudaraku tanpa sehelai apapun. Tak menyiakannya Harry langsung memainkannya tak karuan.
Aku yang tak tahan hanya bisa mendesah dan menikmati kenikmatan yang tiada taranya ini.
Lalu Harry membawaku ke arah tempat tidur tanpa melepaskan ciumannya dan salah satu tangannya dari payudaraku. Dan sementara satu tangannya lagi menahan punggungku agar aku tidak terjatuh.
Harry pun melemparku secara halus ke atas kasur dan ia mulai melepaskan kaos yang ia gunakan beserta celananya. Ia juga mulai membuka rok yang aku gunakan dengan mudahnya dan langsung meraba celana dalamku yang sudah sangat basah itu akibat permainannya.
Tanpa berkomentar Harry mulai bermain disana, ia meraba dan bermain dengan bagian bawahku. Puas dengan itu Harry pun bangkit dan mulai merobek kemasan pengaman dan dengan cepat memasangnya lihai.
Ia pun memasukkan senjatanya secara perlahan ke bagian bawahku dan mulai mendorongnya maju mundur perlahan. Aku yang merasa mulai menikmatinya hanya bisa memejamkan mata dan merasakan kerinduanku akan dirinya yang mulai terpenuhi.
Harry kembali mencium ku namun kali ini sangat lambat dan sesuai dengan gerakan pinggul kami. Ah rasanya ingin ku hentikan waktu pada saat ini. Aku tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya namun aku hanya akan menikmati pelepasan kerinduan ini.
Semakin lama pergerakan kami semakin cepat dan tak terasa aku mencapai pelepasan yang pertama. Aku berteriak nikmat dan mendesah lega seakan baru terlahir kembali. Sementara Harry menyusul dengan ledakan yang terasa di dalam bagian bawahku.
Harry langsung terjatuh begitu saja disampingku dan tangannya langsung lari ke pinggangku memeluk protektif.
"Kembalilah,"
Aku yang mengistirahatkan tubuhku langsung tercengang mendengarnya.
"Maafkan aku dan kita mulai semuanya dari awal lagi,"
Tanpa berpikir lagi aku langsung menghadap padanya dan membalas pelukannya. Dan kami pun tertidur dengan posisi yang saling berpelukan.
END
-----------------
Giving a vote and comment won't hurt anybody😜😜
Thank you
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRTY IMAGINE || ONE DIRECTION
FanficWARNING :: 18+ . . . Beberapa dari cerita Dirty Imagine ini sebelumnya sudah di posted di Official Account Line One Direction OFC yang sekarang sudah nggak ada alias ganti fanbase tapi di re-posted di sini karena siapa tau ada yang berminat untuk b...