Minggu 10 Agustus 2014
Pukul 05:00
Suara alarm bernada lagu Hard attack dari Demi Lovato mengagetkan Saskia yang masih terjaga dalam tidurnya."Aargh!" Geramnya
Kumprangg suara gelas terjatuh dari tempatnya
"pagi-pagi tuh kucing udah bangun aja sih!" Gumam Saski yang masih setengah tidur
"Saski!" Ucap Rafa yang masuk ke kamar Saski tanpa izin
"Ih, apaan sih kak?" Ucap Saski yang masih pada posisi tidur
"Ayo, sas cepetan sholat, terus mandi!" Ucap Rafa dengan raut wajah yang panik
"Kenapa sih kak? Ada apa?" Ucap Saskia yang sudah mulai beranjak dari tidurnya
"Udah, ikut aja deh! Nanti dijalan kakak jelasin!"
"Tapi, aku masih ngantukk kakk!" Ucap Saskia yang kembali menarik selimut
"Mending kamu pergi dari sini!"
Saski yang mendengar suara mamanya itu langsung terbangun dari posisinya, dan pindah ke bawah ranjang untuk menyamakan posisi kakaknya.
"Kak?"
"Iya mama sama papa berantem lagi, kakak udah ga kuat kalo disini terus!"
"Lagi?" Ucap Saski dengan suara tercekat
"Iya lagi" ucap Rafa dengan suara bergetar
"Berarti--" ucapan Saski dipotong oleh Rafa. Dan Rafa berucap "Udah sering" lanjut Rafa sesuatu yang membuat hati Saski merasa di sayat.
"Terus, kita mau kemana?"
"Kita kerumah pakde aja, kakak udah ngabarin pakde, kalo kita bakalan tinggal disana sementara waktu!"
"Terus baju Saski gimana?"
"Baju kan ada disana sebagian, bawa baju seragam aja, sama buku!"
"Oke deh aku siap-siap dulu"
'Entah sejak kapan papa dan mama mulai bertengkar. Sebelum ini sepertinya gak ada masalah apa-apa. Mungkin sejak mereka sibuk dengan kerjaannya masing-masing. Aku bingung kalo udah kayak gini, mau ngebela siapa. Fikiranku udah jauh kemana-mana. Aku gatau pertengkaran ini cuma pertengkaran yang biasa atau yang gimana-gimana. Aku ga ngerti sama jalan pikiran orang dewasa, mereka bertengkar seolah-olah gak ada efek yang di timbulkan. Padahal aku, sama kak rafa masih ada di kamar masing-masing dan kita pasti ngedenger pertengkaran itu. Seorang Kak Rafa aja gak kuat ngedenger pertengkaran mama dan papa. Aku apa lagii, bingung harus ngelakuin apa, kalo udah kaya gini. Kangen kumpul bareng di ruang tv sambil komentarin pertandingan badminton, kangen kumpul bareng di ruang makan. Sekarang udah beda. Dulu waktu hujan deras pasti kita kumpul terus cerita tentang kejadian hari itu, tapi hujan kali ini berasa dingin dan ga ada kehangatan dari keluarga yang utuh. Oh Allah, tunjukkan aku jalan yang terbaik.'
Fikiran Saskia melayang kemana-mana memikirkan apa kejadian selanjutnya setelah ini? Hatinya seperti di siram air hujan yang sangat deras disertai petir, dan gemuruh. Matanya yang menahan bulir air bening pun memerah menahan emosinya.
Ga boleh nangis Saski, lo ga boleh nangis, jan cengeng jadi cewe!
"Hey, udah siap belum?"
Suara Kak Rafa yang mengagetkan Saski. Dan Saski hanya bisa berujar "emm iya udah" perasaan Saski masih campur aduk, sedih, galau.
"Iyaa- udah ayo! Emm, Saski kalo mau nangis, nangis aja!" Seperti dapat menebak perasaan Saski Rafa pun bicara tepat sasaran.
Hening

KAMU SEDANG MEMBACA
Galaksi Bima Sakti
CasualeGue ngelakuin ini demi Sahabat gue Bima Sekarang udah gaada lagi Bim, yang nemenin gue nonton bola sampe tengah malem. Terserah lo, mau bilang gue melankokis atau apapun gue rela Yang pasti gue kangen KITA yang dulu Bim.