Meteor

89 5 0
                                    

Rasa-rasanya panas..
Yaaa begitulah rasanya jatuh..
Panas, Sakit..
Seperti meteor..

Samakin jauh jatuh ia akan semakin panas.
Bahkan bukan hanya panas, tetapi rupanya pun sudah habis terkikis atmosfir.

Sama seperti layaknya orang jatuh.
Semakin dalam, semakin sakit!

Meteor jatuh, dianggap bintang jatuh.
Dan orang-orang beranggapan kalau ada bintang jatuh, bisa mengabulkan permohonan.

Bagaimana mungkin ia mengabulkan permohonan??
Untuk memohon agar ia tidak jatuh saja ia tak mampu.

Bagaimana mungkin, ia bisa mengabulkan permohonan??
Ia memohon untuk tidak terjatuh dan terbakar saja, rasanya tak mungkin.

Setelah jatuh, terbakar, dan terkikis.
Sampai di Bumi semuanya telah hilang lenyap.
Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Menyisakkan sebuah debu, yang dapat diterbangkan angin.
Dan mungkin hanya meteor yang lain, yang tau kalu ia terjatuh.

Bagitulah jatuh..

✩✩✩✩


Rabu, 10 September 2014

Pulang sekolah Rafa menaruh tasnya dengan gusar dan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangnya yang empuk itu.

Fikiran Rafa penuh! Harus belajar! Berhubung ia sudah kelas 12 SMK. Ukom, Uas, Un?? Ia bingung harus kerja atau kuliah??
Sementara memikirkan itu, ada satu hal yang sampai sekarang mengganjal dihatinya.

Kenangan

Apakah, setiap ganti sekolah, harus juga ya ganti teman?? Dan setelah itu menyisakan kenangan??
SD 6 tahun. Lulus? Ketemu teman lama? Tegorlah!
Udah ditegor!
Terus??
Dia diem aja ke gue! Kayak ga kenal!
Mungkin dia ga liat lu kali..
Iya kali..

SMP 3 tahun. Kenal teman baru. Its oke, gapapa lah. Lupain yang lama! Oke! Buat kenangan baru!
Lulus?? Ketemu temen SMP??
tegorlah!
Udah.
Terus?
Dia ngediemin gue! Kayak gakenal!
Mungkin dia ga liat lu kali..
Iya kali..
Its oke, gapapa lo bisa cari temen baru, yang lebih asik nanti di SMK!

SMK 3 tahun. Kenal teman baru lagi.
Oke! Lupain yang udah lalu!
Oke!
Nanti kalo lulus, pas ketemu temen lama bakalan gak dianggep lagi gak yaa??
Enggak kok!

Lulus SMK! ketemu temen lama.
Tegorlah!
Udah.
Terus?
Dia ngediemin gue! Kayak ga kenal gitu.
Mungkin dia ga liat lo kali.
Iya kali.

Selama hampir setiap pidah sekolah Rafa berganti-ganti teman. Dari SD sampai sekarang ia sudah SMK. Tidak ada seorangpun yang kenal lama dengan Rafa. Padahal bisa di bilang, Rafa itu.. asik,cakep. Tapi menurut Rafa bukan itu, yang dapat mendasari pertemanan.


Dan sekarang Rafa sudah kelas 12 SMK. Sebentar lagi akan lulus sekolah. Apakah ia harus kehilangan temannya lagi?? Apakah ia harus move lagi?? Dan ganti dengan teman baru lagi! Terus lulus lagi, kehilangan lagi?? Tapi, mengapa hanya ia yang merasa ditinggalkan?? Apakah temannya tidak merasakan hal yang sama pula??

Masih tahan Raf?? Sama semua ini?? Hah?? Masih tahan??

Gak tau!

Masih mau ganti temen, terus di tinggal lagi??

Gak akan!

Terus lo gimana??

Yaa gak gimana-gimana!

Lo gak ngerasa kesepian??

Udah biasa!

Fikir Rafa, teman itu sudah biasaa. Dateng nih, terus deket kan.. pas udah gak sekolah, gak tau kemana, pergi! Terus kalo butuh, balik lagi. Terus aja kayak gitu sampe Doraemon dateng.

Orang tuanya hanya berfikir kalo Rafa itu sombong! Pilih-pilih teman. Padahal Rafa tidak bersikap seperti itu. Ia berusaha asik di depan teman-temannya. Tapi, setelah itu Rafa ditinggalkan sediri. Bukan ia yang milih-milih, tetapi keadaan aja yang ngebuat akhirnya Rafa hanya bisa sendiri

Rafa harus menyembunyikan sesak yang ada di hatinya. Apakah se begitunya?? Apakah ia harus pura-pura jadi orang lain?? Biar semua gak pergi?? Apakah ia harus berpura-pura tegar di hadapan semuanya padahal hatinya hancur?? Apakah ia harus menyembunyikan semuanya sendirian?? Padahal ia butuh seseorang untuk mendengar keluhnya! Apakah ia harus mencari teman lagi, dan ditinggalkannya begitu saja lagi?? Apakah semudah itu melupakan semuanya???

Seperti meteor. Ia sudah di angkasa, sudah lama...
Entah karena gesekan atau benturan dari meteor lain, ia jadi jatuh. Tidak tanggung-tanggung sudah jatuh, habis pula. Sampai di bumi sudah tak ada rupanya lagi.

Rafa punya teman. Berteman kann. Setelah beberapa waktu. Rafa disingkirkan, seolah tak dianggap. Bahkan di jatuhkan. Setelah jatuh, Rafa menghilang. Tak ingin bertemu dengan temannya yang itu. Ganti teman lagi, hal yang dilakukan sama, dan pada akhirnya pun sama.

Hanya ada 1 yang sampai sekarang masih Rafa harapkan kehadirannya.

Reita

Hanya 1 teman yang dekat dari kecil. Hingga pada suatu saat.
Reita sakit. Rafa tidak tau.
Meskipun itu Reita tetap sama dengan teman Rafa yang lain.
Dia pergi.
Bahkan tiba-tiba. Rafa tak mengerti. Mencari-mencari tetapi tidak dapat hasil. Bagai mencari jerami ditumpukan jarum. Bukannya ketemu tetapi malah sakit. Terus-menerus difikirkan.

Mengapa masalah ini sepertinya rumit sekali?? Macam tak punya ujung.

✩✩✩✩

Ceritanya pendek?? Dan sok banget puitis yaa?? Iya emang lagi kebawa baper wkwk. Itu ada curhat yang terselubung lohh wkwk
Enjoy!

Galaksi Bima SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang