Seorang wanita tengah duduk diruang tamu rumahnya, menantikan kedatangan seseorang, hari sudah cukup larut tapi yang ditunggu-tunggu tak kunjung menampakan diri. Suara degaman pintu menghentikannya untuk meminum bir yang sudah ada di tangannya.
"Kau pulang begitu larut.." ujar wanita itu saat melihat orang yang ditunggunya sudah pulang.
"Banyak hal yang harus aku urus.." ujar pria itu datar.
"Benarkah..??" Wanita itu memandang sang pria dengan tatapan dingin.
Pria itu menatap sang wanita sedikit heran, ia merasa sepertinya wanita itu akan mengajaknya bertarung.
"Melihatmu minum seperti itu.. apa terjadi sesuatu..??" Pria itu mengabaikan pertanyaan sang wanita, dan malah balik bertanya. Pria itu dapat melihat senyum sinis di paras cantik wanita itu.
"Aku tidak tahu kalau kau sebodoh itu Kim Jongin.." wanita itu melemparkan beberapa lembar foto keatas meja.
Secara otomatis pandangan Jongin beralih pada foto yang berserakan diatas meja. Ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejutnya ketika ia melihat foto tersebut.
"Aku kira kau dari tempatnya.. tapi melihatmu sebegitu terkejutnya aku rasa ia tidak bilang padamu.." ujar Soojung santai. "Nampyeon.. kau bertindak begitu ceroboh.."
Soojung berdiri dari duduknya berjalan kearah Jongin. Tangannya memegang tengkuk Jongin, membawanya agar lebih mendekat, Soojung menempelkan bibirnya ditelinga Jongin. Ia mengigit kecil telinga itu kemudian berbisik disana.
"Jangan main-main denganku.. Kim Jongin.." Soojung kemudian melepaskan tangannya dari tengkuk Jongin, ia melangkah meninggalkan Jongin yang masih terpaku disana.
Rasa syok melanda Jongin, hal ini begitu buruk karena Soojung sudah mengetahuinya. Dari awal ia sadar cepat atau lambat Soojung pasti akan mengetahui keberadaan Eunbin, tapi ia tak menyangka kalau akan secepat ini. Eunbin saat ini sedang mengandung anaknya dan semua ini mungkin saja akan berpengaruh pada bayi mereka.
Jongin masih saja gusar, ia bahkan tidak bisa tidur karena memikirkan ini. Ia tahu Soojung tidak akan membiarkan ini semua, ia harus cepat mengambil keputusan sebelum Soojung bertindak pada Eunbin dan bayinya.
Paginya Jongin sudah tidak berada di rumah, ia secepat kilat pergi menemui Eunbin, ia tidak bisa membiarkan Eunbin tinggal sendiri apalagi dengan Soojung yang sudah mengetahui keberadaan Eunbin, membiarkan Eunbin jauh-jauh darinya itu merupakan hal tidak baik.
"Shireo.. aku tidak mau.." tolak gadis itu tegas.
"Itu hanya satu-satunya cara aku bisa mengawasimu.." ujar Jongin meyakinkan.
"Ia sangat menakutkan. Wanita itu mengerikan.. bagaimana aku bisa tinggal bersamanya.." ujar Eunbin.
"Aku tahu.. tapi jika kau disini aku tidak bisa mengawasimu.. ia mungkin saja akan menyewa orang atau apapun itu. Jika kau tinggal bersama kami. Aku bisa menjagamu dan merawat bayi kita dengan baik.. dan.."
"Lalu bagaimana dengan dia.. apa dia setuju..?? Ia pasti akan marah.."
"Aku tahu ia akan marah.. tapi ia tidak akan bisa menyakitimu langsung karena ada aku disana. Tinggal bersama kami adalah jalan terbaik sekarang ini.." ujar Jongin meyakinkan Eunbin.
Mendengar itu semua Eunbin akhirnya hanya bisa pasrah, ia tidak ingin sesuatu terjadi padanya dan bayinya tapi memang benar tinggal bersama Jongin adalah jalan terbaik untuknya saat ini, karena ia juga tidak ingin pergi dari sisi Jongin.
Jongin berusaha setenang mungkin. kini ia sedang menggandeng tangan Eunbin, mereka sudah berada didepan rumahnya dan Soojung, dia tahu bahwa mungkin sebentar lagi ia harus menghadapi kemurkaan Soojung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek
Fanfiction"Ak.. aku tidak bisa.. aku mencintai Jongin Oppa.." Eunbin sudah mulai membuka suaranya walau dengan terbata. "Cinta..??" Soojung tersenyum dengan sinis kemudian mulai menatap Eunbin dengan tatapan tajam yang ia berikan sebelumnya. "Wanita jalang ya...