Soojung melangkah dengan sangat pelan menuju rumahnya, masih berkecamuk beberapa hal dipikirannya. Setelah menjanjikan sesuatu kenapa ia sekarang menjadi begitu ragu. Bukan.. bukan ragu mungkin rasa takut lebih tepatnya. Jung Soojung takut jika semua yang terjadi tidak seperti harapannya. Dia takut jika ternyata dialah yang benar-benar harus melepaskan prianya.
Soojung menutup pintu kamarnya dengan lemas. Seperti orang linglung, Soojung hanya menatap kedepan dengan pikiran kosong hingga sebuah suara menyadarkannya.
"Sudah pulang??"
"Hmmm.." respon Soojung pelan nyaris tidak terdengar.
Pria itu menatap Soojung dalam, ia bisa merasakan ketidak semangatan didalam diri istrinya itu.
"Kau baik-baik saja..??" Sebuah pertanyaan yang entah mengapa membuat Soojung menjadi sedikit bingung.
"Aneh.. tidak biasanya kau menanyaiku seperti itu.." Soojung membalas dengan cuek dan berjalan melewati Jongin yang tepat berada di depannya.
.
.
Greppp..
.
.Jongin memeluk Soojung dari bekalang, melingkarkan kedua tangan kekarnya pada tubuh Soojung, Jongin meletakan dagunya di bahu gadis itu dan mendekap tubuhnya dengan erat.
"Soojung-aa mari kita mulai semuanya dari awal.. mari kita perbaiki semuanya.. aku dan kau mari kita memulai semuanya dari awal.." Soojung membuka lebar-lebar telinganya saat Jongin berbicara.
"Aku yang egois ini dapatkah kau menerimanya??" Lanjut Jongin."Aku yang dominan ini apa kau bisa menerimanya??" Soojung menjawab dengan pertanyaan lain.
"Aku adalah orang yang mungkin saja bisa melemparmu keluar saat aku bosan, aku juga bisa menghancurkanmu hanya dengan sekali bicara, apa kau tidak takut??""Aniyo.. jika kau memang ingin melakukannya, kau seharusnya sudah melakukannya sejak awal.. sejak pertama kali kau mengetahui tentang Eunbin, tapi kau tidak melakukan apapun jauh dari apa yang aku pikirkan.."
"Aku belum melakukannya bukannya berarti aku tidak akan melakukannya.."
"Jung Soojung.." Jongin memutar tubuh Soojung menghadap padanya. "Apa kau akan terus seperti ini?? Berhentilah berkata apa yang sebenarnya tidak ingin kau katakan.. jangan membentengi dirimu dengan hal yang mungkin saja bisa membuatmu merasakan sakit.." Soojung menatap mata Jongin yang berbicara pada dirinya.
"Aku memang seperti ini.. bukan membentengi diri, tapi aku sudah terbentuk seperti ini,."
"Maka itu.. mari kita mulai semuanya dari awal.. aku akan mencintaimu dengan caraku sehingga kau tidak akan terus menjadi bongkahan es.."
"Jadi kau akan terus bersama ku dan meninggalkan wanitamu??" Mendengarkan kata 'wanitamu' dari bibir istrinya itu membuat Jongin begitu menyesal.
"Aku sudah mengatakannya sejak awal padamu bahwa aku akan terus bersamamu apapun yang terjadi, saat perjanjian dengan Appamu, saat di altar bahkan saat aku memintamu untuk menunggu.. aku sudah mengatakan aku tidak akan pernah meninggalkanmu.."
"Kau masih saja tidak tulus.." Soojung mengambil kesimpulan dari apa yang ia dengar.
"Apa kau masih tidak mengerti..?? Aku sudah tertarik padamu sejak awal.. bukan rasa tertarik yang menggebu-gebu tapi rasa tertarik karena penasaran.. dan lambat laun semuanya berubah menjadi rasa menyukaimu tanpa aku sadari.."
"Kau sedang berbohong.. jika memang seperti itu kau dan wanita itu tidak mungkin akan memiliki bayi.."
"Tidak pernah sekalipun aku berhubungan lagi dengan Eunbin setelah menikah.. aku akui aku pernah melakukannya dengan Eunbin tapi itu sebelum aku tahu bahwa kita akan menikah.. dan lagi pula itu bukan anak ku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek
Fanfiction"Ak.. aku tidak bisa.. aku mencintai Jongin Oppa.." Eunbin sudah mulai membuka suaranya walau dengan terbata. "Cinta..??" Soojung tersenyum dengan sinis kemudian mulai menatap Eunbin dengan tatapan tajam yang ia berikan sebelumnya. "Wanita jalang ya...