Finally

12.5K 703 52
                                    

Sinar mentari mengusik ketentraman seorang gadis yang tengah terlelap di pangkuan seorang pria. Gadis itu sedikit menggeliat karena sinar mentari iti sungguh mengganggu tidur lelapnya. Gadis itu membuka mata indahnya kemudian ia menatap bahagia pada sosok pria yang tengah memeluknya. Gadis itu mengelus wajah sang pria, mencium keningnya dan kemudian beranjak dari sisi sang pria, melangkah menuju bathroom untuk membersihkan dirinya.

Jung Soojung, gadis itu kini menatap pantulan dirinya didepan cermin wastafel. Matanya memandang dalam pantulan dirinya tersebut. Sebuah kilas balik melintas di pikirannya.

.
.
FLASHBACK
.
.

"Ige..!!" Seorang dengan wajah tegas dan rahang yang kuat melemparkan beberapa foto serta kertas keatas meja.

Soojung menatap bingung pada amarah yang tergambar jelas dari wajah tegas seseorang yang ada di depannya itu. Soojung mengambil beberapa lembar foto dan kertas yang orang itu lempar padanya.

Bola mata Soojung membulat dengan sempurna saat ia sudah yakin apa yang kini tengah ia lihat. Matanya kini beralih pada sosok menakutkan yang ada dihadapannya.

Pria itu menatap Soojung dengan tampang yang sangat menyeramkan.
"Ceraikan dia sekarang juga..!!" Perintah tegas itu merupakan pukulan telak untuk Soojung.

"Appaa... semua ini-"

"Jangan berdebat denganku Jung Soojung..!! Semuanya sudah diurus.. kau hanya perlu menandatanganinya sekarang!!" Jung Taeho mengabaikan penjelasan Soojung.

Jung Taeho kembali melempar sesuatu keatas meja. Kali ini sebuah berkas lengakap dengan mapnya. Soojung menatap berkas itu dingin. Ia merasa sudah benar-benar muak, selama ini hidup yang ia jalani merupakan kehendak Jung Taeho. Hanya sekali.. dalam hidupnya ia juga ingin merasakan hidup dengan bahagia bersama orang-orang yang ia sayangi.

"Appa.. apa kau akan terus melakukan ini padaku??" Soojung masih menatap lurus pada berkas yang ada didepannya.
"Apa kau tidak kasihan padaku?? Apa kau tidak ingin aku bahagia??" Kali ini pandangan Soojung telah beralih pada Jung Taeho.
"Kau anggap aku ini apa?? Biduk catur yang bisa kau kontrol kemana harus melangkah??"

"Omong kosong apa yang kau bicarakan??" Jung Taeho sedikit meninggikan suaranya.

"Appa lah yang saat ini tengah bicara omong kosong padaku.." Soojung berteriak penuh amarah kali ini.
"Kau yang membuat aku menikah dengannya kemudian kini kau menginginkan aku bercerai dengannya. Di atas dunia ini orang tua mana yang dapat bermain-main dengan pernikahan putrinya sendiri??" Emosi Soojung benar-benar meledak.

"Kau.. beraninya kau seperti ini padaku!!" Geram Jung Taeho. "Apa kau tidak sadar?? Dia telah menghamili wanita lain dan si brengsek itu membawanya kerumah kalian.. apa kau begitu bodoh Jung Soojung??" Jung Taeho tidak habis pikir dengan sikap Soojung. "Aku tidak akan membiarkan siapa pun mengusik hidup putriku.."

"Kau yang saat ini sedang mengusik hidupku.." lantang Soojung.
"Dia.. dia saat ini mencintaiku appa.." kini suara Soojung mulai melunak.
"Aku percaya saat ini orang yang ia tatap adalah diriku.. dia menyuruhku untuk menunggu.. dan aku akan menunggu.." setetes air mata menetes dari sudut mata indah itu.

Jung Taeho terpaku melihat putrinya saat ini, pertama kalinya setelah kejadian itu, Soojung tidak pernah menangis didepannya. Setelah tangisan yang tiada henti pada hari saat ia sadar. Ini adalah pertama kalinya Jung Taeho merasakan emosi dalam diri Soojung.
"Jung Soojung.. kau!!" Seru Jung Taeho lunak. "Bukankah sudah ku bilang menunjukan emosi mu pada orang lain adalah hal yang sia-sia.."

Soojung hanya mampu menunduk mendengar ucapan Appanya itu. Ia pun tidak mengerti mengapa ia menjadi seperti ini. Menangis didepan Appanya, ini adalah hal yang sebelumnya begitu ia hindari.

Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang