The Complete Manual Of Suicide

4.4K 359 20
                                    

Konten2 dari buku The Complete Manual Of Suicide by Wataru Tsurumi

Metode Bakar Diri

Bakar diri dinilai sebagai cara yang paling bodoh untuk bunuh diri. Seperti yang diketahui, 60% tubuh manusia terdiri dari air. Hal inilah yang membuah manusia sulit terbakar. Tidak percaya? Coba lumasi kelingking dengan bensin dan bakarlah, maka kurang dari 2 menit api itu mati dengan sendirinya. Fakta membuktikan bahwa 90% orang yang membakar dirinya tidak mati, justru ia akan merasa sakit yang luar biasa saat dirawat di rumah sakit.

Memang pelaku tetap bisa mati, tetapi membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Itu pun jika apinya tidak mati dulu. Pada saat 20 menit itu pelaku akan merasakan panas dan sakit yang luar biasa, bahkan saking sakitnya sering dijumpai pelaku tidak tahan dan berusaha memadamkan api saat proses berlangsung.

Kebanyak orang gagal bunuh diri dengan bakar diri karena apinya sudah mati sedangkan oranya belum mati. Pada saat pelaku 'gagal mati' inilah sakit yang amat sangat dirasakan, bergerak pun tidak bisa, apalagi melanjutkan proses bunuh diri. Pelaku tetap hidup karena seluruh organ tubuh masih normal, biasanya hanya kulit dan mata saja yang rusak karena api.

Metode Potong Urat Nadi

Memotong urat nadi (biasanya di pergelangan tangan) adalah cara yang cukup bodoh untuk bunuh diri. Mayoritas orang bunuh diri dengan cara ini berharap bisa meninggal karena kehabisan darah. Tetapi hal ini cukup konyol, karena tubuh memiliki mekanisme untuk kembali memproduksi darah saat ada darah keluar. Sehingga pelaku akan 'lama mati' jika bunuh diri dengan cara ini, yaitu rata-rata sekitar 45 menit bahkan lebih.

Pada proses yang cukup lama ini pelaku akan merasa nyeri dan sakit yang luar biasa, pertama di tangan, lalu di sekujur tubuh. Berkurangnya jumlah darah secara drastis menyebabkan pelaku sangat kedinginan, lemas, dan kesemutan di sekujur tubuh. Biasanya juga disertai sakit kepala luar biasa karena berkurangnya transfer darah ke otak.

Metode Minum Racun

Cara ini juga cukupp bodoh. Pelaku akan mati dalam waktu agak lama, bisa lebih dari satu jam. Semua tergnatung dari racun apa yang diminum. Biasanya pelaku merasa sakit luar biasa di perut, mual-mual, dan diare. Sakit kepala luar biaa juga akan dialami yang diiringi dengan lemasnya tubuh karena darah yang mengental. Seseorang yang mengalami ini biasanya tidak tahan lalu mulai mencari pertolongan.

Metode Gantung Diri

Dalam beberapa kasusu cara ini cukup efektif, tetapi tali yang digunakan harus cukup kuat begitu pula dengan simpulnya. Proses gantung diri biasanya memakan waktu 5 sampai 20 menit tergantung dari kekuatan fisik dan leher pelaku. Pada saat tergantung, pelaku akan mengalami sesak nafas dan sakit luar biasa di daerah keher dan tengkuk.

Setelah itu perut dan dada akan kejang karena diafragma berkontrasi dengan hebat untuk menghirup udara, dan ini sangat menyakitkan. Diafragma yang over kontraksi ini pula yang menyebabkan pelaku mengeluarkan sperma bahkan fases dari duburnya. Secara refleks, pelaku biasanya tidak tahan lalu mencoba melepaskan diri, sekalipun sudah terlambat.

Metode Lompat Dari Ketiggian

Dalam beberapa kasus, cara ini juga cukup efektif. Tetapi sebaliknya pelaku menjatuhkan diri dari ketinggian lebi dari 20 meter atau setara dengan gedung 5 lantai. Diusahakan pula dasar lantai terbuat dari bahan keras, seperti semen atau beton. Lantai dari tanah, air, sungai, atau rumput, apalagi yang ada pohonnya harus dihindari karena bersifat elastis dan meredam bentuan.

Yang membuat repot, agar efektif pelaku harus jatuh dengan posisi kepala di bawah. Posisi ini sangat sulit terutama bagi orang yang tidak terlatih untuk terjun bebas. Berat kepala lebih ringan dari tubuh sehingga kepala cenderung terdororng ke atas pada saat melayang. Jika tidak percaya bisa ditanyakan pada atlit loncat indah atau penerjun.

Posisi yang tidak sempurna saat terjun menyebabkan pelaku tidak mati seketika saat terjatuh di lantai dasar, sering didapati pelaku masih bernafas 1 hingga 10 menit sesudah jatuh. Sering dijumpai pula pelaku masih berusaha menggerak-gerakkan tubuhnya, mengerang, bahkan berteriak sekalipun tulang-tulangnya remuk, dan ini tentu sangat menyakitkan.

Lebih sakit lagi jika ternyata pelaku tersebut menjatuhkan diri dari ketinggian yang tidak seberapa, biasanya hanya tulang-tulang tertentu saja yang patah dan organ-organ tubuhnya masih normal. Karena tidak mati maka pelaku akan segera ditolong oleh orang-orang di sekitarnya. Cerita selanjutnya bisa ditebak, sakit yang amat panjang akan pelaku rasakan saat dirawat di rumah sakit.

Itulah beberapa metode dari buku tersebut.

PS: Bagi yang keberatan dengan info ini, mohon dimaafkan. Vote dan comment tentang info ini ya~

Horror InfoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang