Yotsuya Kaidan merupakan kisah tentang hantu pendendam seorang wanita muda bernama Oiwa yang dibunuh oleh suaminya sendiri. Konon kisah ini benar-benar terjadi. Kisah ini juga pernah diceritakan kembali ke dalam buku-buku, drama panggung, drama TV dan juga film, tentunya dengan sedikit bumbu-bumbu fiksi.
Sekitar 300 tahun yang lalu hiduplah sepasang suami istri berna Iemon Tamiya dan Oiwa. Iemon adalah seorang ronin, alias samurai tak bertuan. Mereka berdua saat itu tinggal di Edo. Samon Yotsuya, ayah mertua Iemon tidak merestui pernikahan mereka karena mengetahui kebusukan hati Iemon. Ia takut Oiwa akan menderita dan kemudian mendesak Iemon untuk berpisah dari Oiwa.
Bukannya mendengar permintaan Samon, Iemon malah membunuh ayah mertuanya itu. Iemon kemudian berbohong pada Oiwa bahwa ayahnya mati dibunuh oleh orang dan berjanji untuk membalaskan dendam. Oiwa tidak tahu dirinya telah ditipu suaminya sendiri, yang ia tahu bahwa ia sangat mencintai suaminya dan tak peduli bahwa suaminya sangat miskin. Tak ada yang ia takutkan kecuali Iemon meninggalkan dirinya. Karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan, Iemon terpaksa membuat payung untuk mencari sepeser uang. Ditambah lagi ia harus menghidupi Oiwa dan anak mereka yang baru lahir, sehingga ia merasa kehidupannya semakin sulit. Iemon sendiri sesungguhnya tidak bahagia dengan pernikahannya dan ia sudah bosan dengan kemiskinan. Ia muak dengan pekerjaannya sebagai pembuat payung.
Seorang perempuan muda cantik dan kaya bernama Oume Itou jatuh cinta pada Iemon. Oume tak peduli dengan kemiskinan Iemon dan statusnya sebagai suami Oiwa. Iemon pun mencintai Oume namun ia tak bisa mengenyahkan istrinya begitu saja. Kakek Oume lalu menyuruh Iemon mencampur makanan Oiwa dengan racun yang bisa merusak wajahnya. Tak lama kemudian Oiwa jatuh sakit. Kulit wajahnya menjadi kasar dan sekeras karang, matanya pun seolah-olah hendak keluar dari kelopaknya. Oiwa menjadi buruk rupa.
Bukannya kasihan, Iemon malah mengupah seorang pemilik rumah bordil untuk memerkosa Oiwa agar ia memiliki alasan untuk menceraikan istrinya. Akan tetapi, pemilik rumah bordil tersebut merasa kasihan dengan keadaan oiwa dan memberikan cermin agar Oiwa bisa melihat wajahnya sendiri. Takuetsu juga membuka rahasia dengan mengatakan bahwa keluarga Itou dan Iemon adalah dalang dibalik pemberian racun tersebut. Oiwa merasa sangat marah dan ingin mendatangi keluarga Itou. Ia berusaha membuat dirinya nampak rapi dan menyisiri rambutnya dengan amat tergesa-gesa, sehingga menyebabkan rambutnya berguguran.
Takuetsu berusaha mencegah Oiwa yang hendak pergi, namun tanpa sengaja malah melukai leher Oiwa dengan pedangnya. Oiwa yang malang akhirnya tewas dengan membawa kutukan dan dendam pada Iemon. Iemon kemudian memaku jasad istrinya itu di atas sebuah papan bersama dengan mayat seorang pelayan yang dituduh mencuri bernama Kohei. Iemon lalu melemparkan mayat keduanya ke sungai, membuat mereka berdua seperti pasangan yang bunuh diri bersama. Karena Oiwa yang menjadi penghalangnya sudah tak ada lagi, Iemon segera melamar Oume.
Satu malam sebelum pernikahannya, Iemon merasa bahwa lampu minyak di ruangan tempatnya berada seakan meredup lalu menyala kembali. Ia memerhatikan lampu itu lekat-lekat, seakan-akan lampu itu hendak berubah. Benar saja, wajah Oiwa yang buruk rupa muncul secara tiba-tiba dari lampu tersebut, membesar dan semakin membesar, seolah memenuhi ruangan. Wajah tersebut mendesis kepada Iemon seraya berucap, "Penghianat!"
Iemon mengambil pedang dan menebas wajah Oiwa. Akan tetapi sosok tersebut menghilang dan lampu minyak yang ditebasnya pun jatuh berguling-guling. Iemon tiba-tiba mendengar tawa perempuan dari luar rumahnya. Iemon bergidik ketakutan dan tanpa sengaja menginjak lampu minyak yang tadi terjatuh dan kini membakar sebagian perabotan. Iemon berusaha menenangkan dirinya sendiri kemudian pergi tidur.
Keesokan harinya, Iemon telah melupakan apa yang terjadi pada malam sebelumnya. Kini ia dan Oume telah menikah. Saat Iemon membuka tudung pengantin Oume, ia terkejut. Bukan wajah cantik Oume yang dilihatnya melainkan wajah buruk Oiwa yang mendesis, "Penghianat!"
Iemon sekali lagi mengambil pedangnya dan menebas Oiwa. Namun yang terguling adalah kepala Oume yang telah terpisah dari tubuhnya. Iemon juga membunuh kakek Oume yang di hadapannya tampak seperti sosok Kohei. Iemon lari ketakutan. Saat melintasi sungai, papan tempat Oiwa dan Kohei dipaku bersama tiba-tiba muncul ke permukaan. Kedua mayat tersebut seolah tertawa mengejek Iemon.
Iemon ketakutan dan meminta perlindungan ke kuil Hebiyama, berharap arwah istrinya tak lagi bisa mengejarnya. Namun perkiraannya salah. Dalam mimpinya pun, Iemon masih dihantui oleh arwah Oiwa yang buruk rupa. Iemon terbangun, namun segala sesuatu yang berada di hadapannya telah berubah menyerupai wajah Oiwa. Labu dan sulur-sulur yang tumbuh di sekitar kuil tampak seperti wajah Oiwa dan rambut tipisnya yang tergerai. Iemon menjadi gila dan lari dari kuil. Dalam pelariannya itu, secara tak sengaja ia bertemu musuh lamanya dan akhirnya tewas di tangan musuhnya itu.
Diduga jenazah Oiwa dikubur di bawah pohon besar yang ada di dekat torii merah kuil Myogyoji, Yotsuya, lokasinya tak jauh dari Tokyo. Tanggal kematiannya tercatat pada 22 Februari 1636.
LIKE&COMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Info
عشوائيHy~ Disini aku akan membahas apa saja yang berbau horror dan sisi gelap dunia maupun manusia ~ Semuanya yang dibahas disini bukan ideku melainkan dari beberapa sumber di internet. PS: Like dan comment cerita ini ya~ (bagi yang suka)