d e l a p a n

167 7 0
                                    

Aku membuka lokerku untuk mengambil beberapa barang yang kuperlukan. Namun bukannya terfokus kepada barang yang seharusnya ku ambil, aku malah melihat-lihat segala barang yang berkaitan dengan Athalia yang berada di lokerku.

Ads ikat rambutnya yang tergantung di sisi pintu. Ada beberapa bukunya yang sengaja dia simpan di lokerku karena lokernya sudah penuh dengan segala macam keperluannya. Dan ada juga foto kamu berdua yang tengah menghadiri sebuah festival. Kebetulan di festival tersebut terdapat stand photobooth yang langsung membuat gadis itu menarik tanganku paksa untuk berfoto dalam booth. Karena ingin melihatnya senang, walau dengan sedikit terpaksa, aku mencoba tersenyum sewajar mungkin ke arah kamera. Dan inilah hasilnya, salah satu fotonya di tempel di sisi pintu lokerku, sedangkan foto lainnya ada di sisi pintu loker milik Athalia.

Aku menghela napas saat mengingat ini sudah hari ke sepuluh kami bertengkar. Tak ada lagi kami yang bersahabat dan selalu menempel satu sama lain. Yang ada sekarang hanya aku dengan diriku sendiri, dan Athalia dengan Erga sialan.

Aku menutup lokerku kesal saat mengingat nama itu lagi. Dengan amarah yang kembali terasa, aku berjalan menyusuri koridor untuk kembali ke dalam kelas dan tertidur di bangku kesayanganku.

Namun langkah cepatku langsung melambat begitu melihat sepasang kekasih yang tengah berangkulan mesra dari ujung koridor. Aku menahan dongkol sebesar mungkin, melihat Athalia dirangkul oleh Erga si tukang selingkuh.

Aku memutuskan kembali melanjutkan perjalanan dan bersikap sewajarnya. Berpikir bahwa semua seperti biasa, akan baik-baik saja.

Namun tidak, kakiku langsung berhenti seketika tepat saat kami baru saja saling melewati satu sama lain dengan arah yang berlawanan.

Aku memandang bahu gadisku yang semakin menjauh.

Dulu kita pernah sedekat nadi, namun kini kita sejauh matahari.

Aku merasakan sesak di dada jika mengingat kebersamaan kami dulu. Semuanya bagai tak ada artinya hanya karena lelaki itu.

Aku menghela napas dan melanjutkan kembali jalanku menuju kelas. Tanpa kusadari, aku bahkan sudah bersenandung menyanyikan sebuah lagu.

"They say love is blind. Oh, baby, you're so blind."

---------------

—GD Feat. Se7en - That XX (Translate)—

That XXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang