Part 16 - Rival

1.4K 116 1
                                    

Anna's POV (Point Of View)

"Umm.. kemarin aku bertemu Hailey" aku yang tadinya bersemangat lansung mendadak diam. "Dia bertanya apa kabarmu" oh baik sekali dia.

"Kabarku baik. Lalu?" Tanyaku tidak sabaran.

"Lalu dia turut prihatin dengan keadaan ayahmu. Dia ikut sedih" hmm.. oke. Cerita ini semacam sandiwara saja. Namun aku mengakui kalau Hailey itu sepertinya baik. "Lalu dia pulang. Tidak usah cemburu begitu, Anna. Aku ini milikmu" apakah dia berbohong? Aku tidak tahu. Yang pasti aku sangat senang Justin sepenuhnya milikku.

"Sekarang gantian kau yang cerita" Justin menyuruhku bercerita. Aku sudah menyiapkan cerita yang seru!

------

"Hi Anna, this is me, Scooter"
"Oh hi Scott, ada apa?"
"Maaf aku baru memberitahumu. Justin kecelakaan. Sekarang dia ada di rumah sakit......"
Apa kecelakaan? Tubuhku merinding mendengar berita itu. Aku tidak menjawab telfon Scooter lagi. Aku langsung pergi ke rumah sakit.

-

Where the hell is Justin?! Aku sudah 3 kali salah lantai dan salah kamar. Aku berlari pontang panting mencari kamar Justin. Ah ketemu. Terlihat Scooter, Pattie, Alfredo, Jeremy dan beberapa kru yang lain sedang menunggu diluar kamar. Aku langsung menghampiri mereka.

"Bagaimana keadaan Justin? Aku dari tadi mencari kamar ini. Aku salah masuk kamar" nafasku ngos-ngosan dan mereka hanya tersenyum memaklumi ku.

"Dia baik-baik saja. Oh di dalam sed-" aku langsung membuka pintu kamar Justin ketika Scooter berbicara kepadaku. Damn. Ada seorang wanita disitu sedang berbicara kepada Justin dan sedang memegang tangannya. Aku rasa dia bukan dari kru.

"-dang ada tamu" Scooter melanjutkan kata-katanya ketika aku menutup kembali pintu kamar Justin.

"Baiklah aku akan menunggu" aku terduduk lemas. Terlihat tatapan Pattie iba melihatku. Pattie hanya dapat mengelus pundakku. Begitupun dengan Scooter.

"Anna, bagaimana kabar ayahmu, Albert?" Scooter bertanya padaku. Mengalihkan perhatianku. Tetapi tidak bisa Scooter.

"Keadaan ayahku membaik, Scooter. Aku senang sekali dia sudah mulai makan banyak. Dia juga sudah pulang kerumah dan melakukan berbagai aktivitas. Tapi tetap saja dia tidak boleh terlalu capek" saat aku berbicara kepada Scooter, wanita itu keluar. Sepertinya mukanya familiar sekali. Oh she must be Hailey Baldwin. The Justin Bieber's kind of new lover.

"It's your time Anna" Scooter menyuruhku masuk kedalam kamar Justin. Aku membuka pintu dan langsunh duduk di kursi samping kasur.

"Hi babe" sapa Justin kepadaku.

"Kau kenapa Justin? Aku hanya mendengarmu kecelakaan dari Scooter." Aku mengelus pipinya lembut.

"Aku ditabrak mobil saat akan menyeberang untuk bertemu dengan-"

"Hailey." Aku memotong kata-katanya. Justin hanya diam saja. Aku sudah menduga dia akan menyebut nama wanita itu.

"Oh finally i saw her for the first time. Di luar kamar tadi" aku hanya tersenyum palsu. "Tidak apa-apa Justin. Aku tahu kau dan dia hanya berteman."

"Kau tidak marah kan, Anna?" Pertanyaan bodoh Justin. Aku sangat marah.

"Untuk apa aku marah, sayangku? Kau ini milikku dan aku milikmu." Menjijikkan sekali kata-kataku ini. Sekalipun kau milikku, mungkin sesaat kedepan kau bisa jadi milik Hailey. Karena kau sedang sakit saja Justin aku jadi biasa saja. Kalau kau sehat nanti, tunggu saja amukanku.

***

Hari ini aku bersama Justin dirumah sakit. Hari ini dia pulang. Aku menemaninya ke mobil. Dia sudah bisa berjalan dengan lancar. Senang sekali melihat dia sehat seperti ini.

Sesampai di lobby rumah sakit, wanita itu datang. Hailey.

"Hi Justin, hi.. um.. Anna, i'm Hailey" aku langsung menjabat tangan nya sambil tersenyum. Ternyata dia cantik sekali. Melebihi seorang Anastasia Christina Harper.

-------

Wait for part 17

(Finish) Hurt (A Justin Bieber Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang