Bodoh

577 12 3
                                    

"Aku ingin bertemu dengannya, sangat"

-Kim Ran

______________________

Cast : -Kim Ran
-Jung Taekwoon
-Cha Hakyeon





Di musim semi dua tahun kita bersama dia meninggalkanku, melepaskan genggaman tanganku dan meninggalkan semua kenangan yang terukir nama aku dan dia.

Dia tidak pergi karena wanita lain, dia juga tidak pergi kenegara lain,

Tapi



Dia pergi



Untuk Selamanya.

Meninggalkanku sendiri dengan kenangan manis yang ia buat hanya untukku. Aku masih ingat dulu di sudut gang kecil itu dia menungguku dengan payung merah di tangannya. Melihatku berjalan mendekat dia malah langsung berlari ke arahku.
Masih dapat ku rasakan ketika tangannya membelai rambutku yang basah.

"Nanti kau sakit" Bahkan kata-kata yang ia ucapkanpun masih terdengar jelas di telingaku. Seyumnya juga, yang secerah mentari. Aku masih ingat semuanya setiap detail yang ada pada dirinya.

Dengan tangan itu dia membelaiku, dengan mata kecoklatan itu dia menatapku, dengan tubuh itu dia mendekapku dan memberiku kehangatan. Lalu dengan bibir tipis itu dia menciumku pertama kali di bus dan lagu Hearetbeet song milik Clary terdengar di telingaku.

Aku merindukanmu, sangat.

Kau mendengarkankukan

Cha Hakyeon.

"Aku ingin melihatmu Sekarang"







"Brakkkkk" Suara dentuman keras dua benda besi yang melaju kencang membuat beberapa orang di sekitarnya kaget dan langsung berhamburan mendekat. Ingin melihat apakah manusia yang di dalamnya selamat atau tidak.

Terlihat seorang wanita muda berada di kursi kemudi dengan darah yang mengalir di kelapanya. Sedangkan mobil didepannya terdapat seorang pemuda yang kondisinya tidak jauh berbeda dengan sang wanita.

Suara Sirine polisi dan ambulan memecah malam yang bersalju. Segera di bawa kedua korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Terlihat di antara kerumunan itu sesosok bayangan yang kemudian ikut masuk ke mobil ambulan yang membawa korban.

"Ran aku mohon bertahanlah" Lirihnya melihat sang gadis yang masih terpejam dengan beberapa perawat yang mencoba memberikam pertolongan pertama.

Mobil semakin melaju kencang. Dan tanpa sengaja mobil yang membawa Ran dan satu korban lagi tiba-tiba saja mengerem mendadak karena ban mobil tergelincir salju yang licin.

Karena terdorong. Bayangan tadi tanpa sengaja masuk dalam tubuh Lelaki yang terbaring di sebelah Ran.

"Apa ini, aku tidak bisa keluar"

"Dia sadar, Tuan apa kau dapat mendengarku ?".

"Tuan, apa kau dapat mendengarku, kalau anda mengerti silahkan mengangguk"

"Siapa nama anda ?"

"Cha Hakyeon". Pandangannya kosong, yang ada dalam fikirannya. Kenapa bisa seperti ini. Apa yang terjadi. Apa dia hidup kembali.

Tapi tiba-tiba saja dia merasakan sakit yang sangat dari sekujur tubuhnya. Entah kenapa sekarang pandangannya memudar dan suara perawat di sampingnya mulai terdengar samar. Dan yang sekarang dia lihat semuanya gelap.

"Ran ayolah makan ?" Suara Alice yang agak sedikit meninggi membuat wanita yang sekarang masih diam terbaring itu agak sedikit kesal.

"Mulutku pahit Alice ?" Protesnya lalu malah menutup dirinya dengan selimut Membelakangi Alice.

"Baiklah aku menyerah, akan kusuruh Minji kesini untuk membujukmu"

"Aku sudah ada di sini Ace". Minji masuk dengan Kyungsoo yang mengekor di belakangnya bagaikan anak itik yang mengikuti induknya kemana pun ia pergi.

"Iya, sekarang sudah punya pacar jadi kemana-mana ada yang mengawal". Alice memeluk Minji yang hanya tersenyum lalu mendekat ke arah Rin yang masih setia dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Ran , aku datang ? , kau mengacuhkanku ? , baiklah aku pulang lagi saja" Minji pura-pura ingin pergi tapi tangan Ran menahannya.

"Maaf" Ucapnya pelan lalu mencoba bangun dari tidurnya dan duduk menyandar pada kepala ranjang.

Mana mungkin bisa Ran mengacuhkan sahabat baiknya sejak SMA ini. Minjilah yang paling mengerti dirinya. Walaupun terkadang sifat Childishnya membuat Ran pusing.

"Hai Kyungsoo" Ran mencoba menyapa Kyungsoo, pacar Minji yang sedari tadi hanya berdiri.

"Hai Ran, sudah mendingan ? " Tanyanya lalu duduk di samping Minji yang sekarang sedang mengupas Apel yang tadi dia bawa Lalu menyuapinya pada Ran.

"Akh, aku iri Ran, bahkan Minjipun tak pernah melakukannya padaku, Haruskah aku menabrakkan diriku juga". Alice tertawa mendengar celotehan kyungsoo sedangkan Ran menundukan wajahnya. Entah kenapa ia ingin menagis sekarang. Ran sadar dia bodoh, dia ingin mencelakai dirinya sendiri supaya bisa bertemu Cha hakyeon.

Dan sekarang apa yang ia dapat hanya luka dan penyesalan. Minji yang menyadari sikap Ran langsung menyubit Kyungso dan menyuruh Alice diam .

Di peluknya tubuh rapuh sahabtnya itu. Ran menangis sejadi-jadinya dan bibirnya tak henti-hentinya berucap maaf.

"Mianhae , Mianhae Minji-ah Otokhae ? , Maaf , maaf"

"Gwenchana Ran, gwenchana, semuanya baik-baik saja , Arra" Minji menatap lekat wajah sahabatnya ini. Tak terasa dirinyapun ikut menagis seolah-olah dia merasakan apa yang Ran rasakan.

Dia tau dan sangat tahu kalau Ran sangat Depresi ketika Hakyeon meninggal. Bahkan beberapa kali Minji sempat melihat Ran merokok tapi dia diam saja. Mungkin Minji fikir dengan begitu Ran bisa sedikit melupakan Hakyeon. Tapi Minji tak sampai berfikir kalau ternyata Ran terlalu berani untuk menyakiti dirinya sendiri.

Minji terus memeluk Ran sampai sahabatnya ini tenang.

"Bagaimana dengan orang yang aku tabrak ?" Ran melepaskan pelukan minji dan bertanya pada Minji lalu beralih ke Kyungsoo.

"Dia selamat" Kyungsoo menjawab dengan senyum cerah di bibirnya. Rasa lega tiba-tiba menjalar ke seluruh badannya. Syukurlah setidaknya sekarang dia bukan seorang pembunuh.

"Kau tau Jung Taekwoon"

"Jung Taek Woon ?"





_TBC_

Kiss Me, Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang