Kiss Me, Leave Me

194 12 0
                                    



Malam ini Ran merasa resah. Taekwoon bilang tadi pagi akan menjemputnya tapi nyatanya dia tidak datang. Bahkan telfonnyapun tidak di angkat. Tidak biasanya Taekwoon seperti ini. Bahkan kalaupun Ran tidak membalas membalas SMSnya Taekwoon akan langsung menelfonnya dan menanyakan keadaanya. Bahkan pernah ketika Taekwoon sampai datang ke rumahnya malam-malam karena Ran tidak menjawab telfonnya.

"Kau di mana ?" Ran berjalan ke arah jendela kamarnya yang ada di lantai dua, angin malam berhembus menerpa wajah cantiknya.

Dan Ran baru sadar saat dia memikirkan Taekwoon. Hakyeon seakan menghilang dari ingatannya. Padahal setiap saat bahkan mungkin setiap dia menghembuskan nafas nama Hakyeon tidak pernah ia lupakan sedikitpun.


Ada sedikit senyum sinis di bibirnya, semudah itukah dia melupakan Hakyeon yang ia sudah anggap sebagai belahan jiwanya yang telah pergi. Semudah itukah dia menggantikan nama Hakyeon dengan nama Taekwoon di setiap doanya.

Dan pasalnya sekarang diapun bingung siapa yang sebenarnya dia rindukan. Taekwoon atau Hakyeon.


"TAEKWOON" Mata Ran sedikit melebar ketika melihat lelaki yang tadi ia fikirkan sekarang sedang melompati pagar rumahnya. Dngan sekali lompatan dan tubuh atletisya mendarat sempurna di halaman rumah Ran. Lalu naik ke pohon mangga yang berhadapan langsung dengan kamar Ran dan dengan mudahnya melompat dan sekarang dia sudah berdiri di balkon kamar Ran.

"Kau gila ?" Ran keluar dari kamar dan menemui Taekwoon yang sekarang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Yah aku gila, karena Kim Ran merindukanku" ucapnya lalu memeluk erat tubuh wanita di depannya. Merasa tidak ada penolakan dari Ran, Taekwoon memeluknya lebih erat lagi takut kalau Wanita yang ada di depannya ini hilang. Di ciumnya pundak mulus Ran. Lalu keduannya saling menatap.

Tidak peduli apa yang terjadi. Mungkin walaupun suhu di luar sini sudah mencapai minus nol derajat Ran tetap merasakan kehangatan walau hanya di tatap Taekwoon seperti ini.

Nafas keduanya semakin berat. Entah siapa yang memulai lebih dulu kini bibir keduanya sudah menempel. Menyesap satu sama lain mencari kehangatan yang diinginkan jiwa mereka.

Tapi tanpa di sadari Sebuah bayangan tertarik keluar dan bayangan lainnya masuk ke tubuh Taekwoon.

Hakyeon terlempar keluar tubuh Taekwoon. Dan Taekwoon masuk ke tubuhnya lagi.

Taekwoon merasakan rasa hangat menempel pada bibirnya atau mungkin itu di sebut melumat, sampai ia sadar dan membuka mata kalau dia sedang berciuman dengan seorang gadis. Otaknya kosong.

Kembali ketubuhnya dan apa yang di lakukan Hakyeon sebenarnya kenapa dia mencium seorang Gadis. Oh tuhan walaupun dia brengsek dan bajingan tapi Taekwoon akui dia tidak pernah mencium seorang gadis sebelumnya. Dan bisa di bilang ini adalah ciuman pertamanya sekarang.

Taekwon mencoba menetralkan nafasnya. Sekarang bibir keduanya sudah saling terlepas. Dapat ia rasakan hembusan nafas dari wanita di depanya.

"Taekwoon" Ucapnya pelan. Suaranya sangat familiar di telinga Taekwoon. Mengingatkannya pada sang ketua kelas bernama Kim Ran yang ia sukai dulu. Apakah dia sangat merindukan Ran sehingga dia sekarang berdejavu mendengar suaranya.

Itu mustahil.


Hingga ia membuka matanya kalau kata mustahil yang ia fikirkan ternyata salah besar. Matanya yang sipit melebar melihat dengan jelas kalau gadis berambut panjang yang hanya menggunakan baju tidur tipis itu ternyata benar Kim Ran gadis yang ia sukai dulu.


"Kim Ran" Tanpa sadar Taekwoon menyebut namanya. Di lihatnya ternyata gadis yang di depannya ini sedang menatapnya intens. Tapi entah kenapa ada raut kesedihan di sana. Walaupun cahaya di balkon tidak terlalu terang Taekwoon dapat melihat dengan jelas kalau Ran menangis.

"Maaf Taekwoon" Dia minta maaf dan Taekwoon tidak mengerti sama sekali. Apa yang salah. Dan siapa yang salah.

"Kau bukan Hakyeon dan kau Taekwoon" Lirihnya lalu pergi masuk ke kamarnya meninggalkan Taekwoon yang bingung sekarang.

"Huaichi" Suara bersin terdengar jelas di telinga Taekwoon dia melihat Hakyeon yang menatapnya antara marah dan sedih.

"Apa lihat-lihat" Hakyeon melayang mendekat ke arah Taekwoon. Ingin rasanya dia memukul Taekwoon ketika dia melihat Taekwoon tetap mencium Ran walaupun dia sadar kalau dia sudah kembali ke tubuhnya.

"Seharusnya kan kau lepaskan, kenapa kau malah membalasnya ?" Tanya Hakyeon sengit sambil menyilangkan tangannya ke depan dada.

Taekwoon tidak memperdulikan Hankyeon yang perlu dia lakukan adalah pergi dari rumah Ran dia takut di sangka maling yang akan menculik anak gadis orang.

"Hei mau kemana kau belum menjawab pertanyaanku ? " Hakyeon terus mengikuti Taekwoon dan mengomel tidak hentinya. Sedangkan Taekwoon hanya menutup telinganyaa dan terus berjalan tidak menghiraukan ucapan Hakyeon. takut kalau dia di sangka orang gila yang bicara sendiri karena hanya dia yang bisa melihat Cha Hakyeon.


"Yak Tuan Jung, kau menikmatinya kan, Hei dengar ya"

"Aish Diam Cha Hakyeon"



Kiss Me, Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang