Haruskah ku lepas ?

82 6 0
                                    

"Aku melihatnya kemarin bersama seorang gadis"


Wendy yang sedari tadi diam dengan pandangan yang tak lepas dari jendela kaca mobil memulai pembicaraan dengan lawan jenisnya yang sekarang sedang konsentrasi mengemudi kendaraan beroda empat yang mereka tumpangi.

Pas sekali ketika lampu di pinggir jalan menyala warna merah sang adam menginjak pedal rem lalu melirik Wendy.

"Siapa ?"

"Kau tau Jae, siapa lagi kalau bukan dia yang selalu menjadi objek pembicaraanku ?"

Jaehwan mengerti karena hanya Taekwoonlah yang selalu menarik untuk di perbincangkan Wendy. Seolah objek dan dunianya hanya tertuju pada lelaki yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil itu.

"Lalu siapa gadis itu ?"

Jaehwan bertanya santai sembari menjalankan mobilnya lagi ketika lampu sudah menunjukan warna hijau.

"Aku tidak tahu, tapi wajahnya tidak asing dan Taekwoon selalu tersenyum ketika bersamanya" Pada kalimat Terakhir Wendy merendahkan suaranya ada rasa sakit di setiap katanya dan Jaehwan dapat mengetahui hal itu. Hanya sentuhan lembut di kepala yang di dapat Wendy. Respon dari laki-laki yang sudah Wendy anggap sahabat sejatinya. Oh jangan lupa senyuman di wajahnya yang menarik bibir tebalnya membuat siapapun nyaman melihatnya.

Ketika mereka samapi di sebuah Caffe. Jaehwan segera memesan sesuatu yang enak untuk mengisi petut mereka berdua. Yah walaupun Jaehwan tahu mungkin saat ini Wendy sedang tidak bernafsu untuk makan apapun. Di liriknya Wendy yang sekarang sudah duduk manis di kursi dekat jendela dengan taman hijau di luar.

Jaehwan tersenyum lalu membawa makanan yang sudah ia pesan mendekat ke arah gadis manis berpipi agak tembam itu.

Di taruhnya nampan yang berisi satu porsi pizza besar dengan dua cola yang ia pesan tadi di meja. Wendy tersenyum dan mengambil satu gelas cola dan langsung meminumnya. Rasa segar masuk ke tenggorokannya membuat hatinya sedikit damai.

"Agak baikan bukan ?" Jaehwan bertanya sambil mengambil sepotong pizza yang di penuhi toping jamur dan daging serta keju yang punuh membuat siapapun yang melihatnya ingin langsung memakas makanan dari italia tersebut.

"Hm, terima kasih Jae ?" Wendy tersenyum lalu ketika mendengar suara lonceng di depan pintu berdenting pertanda ada pelanggan masuk matanya langsung tertuju ke arah pintu dan melihat dua orang gadis cantik masuk dengan senyum di kedua bibir mereka yang asyik berbincang entah apa yang ia bicarakan.

Wendy menajamkan matanya pada salah satu gadis yang masuk tadi yang memakai celana jins dan t-shirt putih neck serta rambut yang di kuncir ekor kuda itu adalah gadis yang bersama Taekwoon di lotte world.

Tangannya tanpa sadar memegang tangan Jaehwan untuk memberi tahu kalau gadis yang sekarang sedang memesan di depan meja kasir adalah gadis yang mereka bicarakan. Tapi sebelum Wendy membuka mulutnya Jaehwan keburu mengangkat tangannya dan memanggil dua orang gadis cantik yang ia kenal.

"Ran, Alice di sini ?" Jaehwan sedikit berteriak ketika melihat dua Hobbaenya di universitas dulu sedang mencari tempat untuk makan siangnya.

Merasa nama mereka di panggil Alice maupun Ran menajamkan matanya dan mereka melihat Jaehwan dan seorang gadis duduk bersama di meja dekat jendela.

Keduanya mendekat, Jaehwan tersenyum pada Wendy.

"Tidak apa-apa kan ?"

Wendy hanya mengangguk dan tersenyum. Sepertinya ini sangat menarik. Mungkin ia akan mengetahui sesuatu di sini.

Kiss Me, Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang