Kiss 2

105 6 0
                                    

"Ran ?"

Gadis cantik  berbuasana kausal dan tampak nyaman itu menoleh ketika sahabatnya Minji berjalan cepat ke arahnya tentu saja dengan Kyungsoo di sampingnya. Mereka bagai sepasang sendal jepit yang tidak bisa di pakai jika terpisah.

"Akhir-akhir ini kau berangkat sendiri ? Kemana Taekwoon ?" Minji bertanya tanpa melihat perubahan ekspresi wajah Ran yang berubah sendu. Entah kenapa kalau mendengar nama Taekwoon hatinya sedikit sakit. Pasalnya setelah ciuman kemarin Taekwoon seolah menghilang tanpa jejak.

"Kemarin aku melihatnya di rumah sakit ?" Kyungsoo menimpali karena memang benar kenyataannya ia melihat Taekwoon sedang duduk di pinggir tempat tidur gadis cantik yang tak sadarkan diri. "Dan sedang menjaga seorang gadis" Lanjutnya. Agak ragu memang memberitahukan ini pada Ran takut-takut kalau hubungan meteka sudah lebih dari sepasang teman menginggat sifat Taekwoon yang tiba-tiba over protektif pada Ran akhir-akhir ini.

"Benarkah ?" Minji heboh sendiri menatap kyungsoo sang pacar dengan mata bulat yang di hiasi bulu mata panjang dan lentik yang membuat kyungsoo jatuh cinta padanya.

"Nde, Maaf Ran kalau aku salah bicara ?" Kyungsoo minta maaf ketika melihat raut wajah Ran yang tidak biasa.

"Tidak apa-apa Kyungsoo. Aku juga tidak ada hubungan apa-apa dengan Taekwoon" Mulutnya bohong karena sekarang hatinya seperti ada retakan ketika Kyungsoo memberitahunya.






"Benarkah, setelah ciuman kemarin malam kau tidak menganggap hubungan kita tidak lebih dari seorang teman"

Ran menegang di tempat ketika dia mendengar suara yang telah hilang beberapa hari ini sudah berada tepat di belakangnya.

Kyungsoo dan Minji mengerjap tak percaya ternyata Ran dan Taekwoon sudah sampai ke tahap seperti itu. Ada rasa senang di hati Minji. Setidaknya Ran mungkin sudah sedikit demi sedikit melupakan Hakyeon dan membuka hatinya untuk Taekwoon. Ini terdengar jahat memang tapi Minji lebih suka melihat Ran membuka lembaran dan hidup baru di banding harus selalu meratapi rasa bersalah atas kepergian Hakyeon.

Minji menarik Kyungsoo untuk pergi dari temat itu. Memberikan kebebasan untuk keduanya mengunggkapkan apa yang ingin mereka bicarakan.

"Hei kalaian mau kemana ?" Ran jadi salah tingkah ketika melihat pasangan itu menjauh. Dan memasang wajah kesal karena Minji dan Kyungsoo hanya tersenyum dan memberikan semangat buatnya.

Mengumpulkan sedikit keberanian Ran menoleh dan benar ada Taekwoon di sana dengan celana jeans dan baju baju V next putih di balut Cardigan abu-abu yang melekat pada tubuh kekarnya.

Mereka sangat dekat sampai-sampai Ran bisa menciym aroma maskulin dari laki-laki yang tidak ada kabar sama sekali ini.

"Hai" Taekwoon membuka pembicaran. Agak canggung memang karena ini bukan ke ahliannya sama sekali.

"Hai juga"

Suasana diam kembali menyelimuti keduannya. Hakyeon yang ternyata berada di samping Taekwoon mendesah frustasi melihat keduanya saling diam di tengah jalan. Mungkin kalau mereka berdiri di lampu merah keduanya sudah tertabrak mobil. Tapi syukurlah mereka ada di halaman kampus.

"Maaf saol kemarin ? , dan aku ingin berbicara denganmu bisakah ?

Suara halus Hakyeon berbisik di telinga Taekwoon. Matanya memerintahkan untuk cepat mencairakan suasana mistis seperti film horor yang paling tidak mau Hakyeon tonton.

"Maaf Ran untuk kemarin dan kalau ada waktu bisakah kita bicara sebentar" Akhirnya Mulut Taekwoon yang terkunci mengeluarkan suara juga. Ran hanya mengangguk tanpa kata lalu mereka berjalan ke samping kampus memilih duduk di bawah pohon dengan beralas rumput hijau.

Lagi dan lagi mereka diam. Tapi kalai ini sang gadis yang memulai pembicaraan.

"Kau tidak mengantarkan barang-barang ke supermarket ?"

"Sehun yang menggantikanku hari ini"

"Oh"

Ada rasa canggung menyelimuti keduanya. Mereka tidak berani memandang wajah satu sama lain. Mungkin ini efek ciuman mereka malam itu sehingga keduanya masih malu, sampai Hakyeon kesal sendiri. Ia tidak menyangka kalau Taekwoon sepasif ini pada seorang wanita. Tidak seperti dirinya yang selalu menemukan objek pembicaraan.

"Maaf Ran mungkin ini terdengar tidak sopan tapi bisakah aku menciummu lagi"


SKAKMAT


Taekwoon ternyata lebih berani dari dirinya.


Oh tuhan jika Hakyeon masih hidup mungkin sekarang dia ingin sekali menyumpal mulut si lugu atau mungkin sudah kelewat bodoh orang di sampingnya ini. Pasalnya Hakyeon baru pertama kali ini mendengar seseorang ingin berciuman tapi meminra ijin terlebih dahulu. Dia fikir berciuman sama dengan meminta ijin ke toilet saat jam pelajaran apa.

Ran berbalik memandang wajah Taekwoon. Mencoba memastikan apa orang di sampingnya ini sedang mabuk atau tidak. Tapi yang di lihat Ran justru wajah serius Taekwoon. Agak tidak percaya memang tapi diapun harus meyakinkan sesuatu bahwa hatinya berdebar untuk Taekeoon atau tidak. Jadi sekarang Ranlah yang memulai duluan.

Ia maju perlahan sambil sedikit menyeringai lalu memejamkan matanya ketika dia merasakan hembusan nafas Taekwoon yang berbau mint menerpa hidungnya.

Taekwoon hanya bisa diam.

Sekarang dirinyalah yang merasa terpojok ingin menghindarpun tak mungkin bisa karena dalam hatinya diapun menginginkannya. Sangat.

Jadi ketika bibir Ran sudah mendarat manis di bibirnya. Taekwoon hanya bisa memejamkan mata dan sedikit membalas lumatan kecil Ran sampai-sampai dirinya merasa terpental keluar dan merasakan kehampaan  atas rasa Hangat yang baru ia rasakan.

.

Ternyata dugaan mereka benar.

Taekwoon terlepas dari tubuhnya dan sekarang dia melihat Hakyeon yang mungkin sudah masuk ke tubuhnya mencium Ran agak kasar dan tangan Ran sudah bertengger manis di leher tubuhnya.

Rasanya sakit. Walaupun itu tubuhnya tapi Hakyeonlah yang merasakannya. Pantas saja waktu itu Hakyeon benar-benar marah ketika dia tidak melepas ciuman Ran tapi malah membalasnya.

Keduanya melepaskan tautan satu sama lain. Mencoba memenuhi oksigen satu sama lain dengan nafas yang masih memburu. Hakyeon membuka matanya dan melihat Ran yang tersenyum manis dengan nafas yang masih tidak beraturan. Dia pun membalas senyumnya tapi garis lengkung di bibirnya tidak bertahan lama sampai Ran membuka mulutnya dan kata itu keluar manis tanpa beban tapi membuat Cha Hakyeon lemas seketika dan dunianya terasa luluh lantah.






"Kurasa aku mencintaimu Jung Taekwoon ?"


____TBC____

Kratakkkkkkkkk -------

Mungkin itu suara paymtah hati Hakyeon yah hahahaha. Maaf cha hakyeon diriku di sini lebih mengidolakan simuka dingin tanpa Ekspresi
^-^

Kiss Me, Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang