Eyes - akanemori

1.4K 80 4
                                    

Genre: Romance/Tragedy
Main pair: Mafumafu x Reader
Karakter disini bukan milik saya

by akanemori_

Summary:

Bahkan kau tidak tahu siapa orang yang kusukai

"Sudah berapa banyak coklat yang kau dapatkan pagi ini?"

Seorang pemuda dengan rambut albino abnormal, menatapmu intens dengan posisi memutar-balikan kursinya. tangannya menumpu, senyum kecil terulas seakan meremehkanmu. Kamu sendiri hanya menghela nafas mendengar pertanyaan pemuda itu; Aikawa.

"Kenapa bertanya?" ketus. harus dibalas dengan ketus. kau mendelik, mengingat pemuda ini kemarin mendapat peringkat satu dalam weekly ranking—dan, oh astaga, ia bahkan berhasil menyalip posisi Soraru sang juara bertahan dengan skor nyaris tiga!—tidak mungkin ia datang ke sini dalam keadaan; tangan kosong dari coklat berbentuk hati. Serius, bukannya white day itu adalah hari pembalasan? dimana pria yang memberikan coklat sebagai balasan di valentine day?

"Tidak boleh huh? Kejamnya~" Jeez. sikap kekanak-kanakannya itu membuatmu semakin ingin melemparnya ke selat hindia sana. seandainya. seandainya bisa. Manik merah darah itu menyipit, terlihat sekali kalau menikmati saat-saat seperti ini. kembali kau menghela nafas, "Tiga." tidak aneh, sangat tidak aneh, kau boleh pede, kau termasuk salah satu gadis yang populer di kelasmu.
"Kau sendiri, Mafu?"

"Tidak ada,"

Kau mendelik "Bohong itu dosa,"

Mafu mengangkat bahunya, lalu kembali mengunyah bekalnya dengan nyaman "Aku tidak tertarik dengan wanita,"

Nyaris, nyaris kau menghamburkan semua susu stroberi dalam mulutmu seandainya kau tidak mengingat adat dan etika dalam makan, kau menatapnya dengan horor, "...Jadi kau suka laki-laki? atau mungkin Soraru-san?"

"Hentikan pemikiran gilamu itu [Name]-san, kau nyaris membuat kram di perutku kambuh,"

Kau menggulirkan manikmu ke arah lain, walau terkadang fokus manikmu secara tidak sengaja bertemu dengan manik pemuda yandere itu. pemuda yang kamu anggap hanya ada satu di dunia —pemuda aneh yang memiliki jiwa anak sepuluh tahun dan sangat menyukai gadis manis berdada tepos. pemuda yang memasang barkode dan percaya bahwa dirinya adalah titisan tuhan atau malaikat. pemuda yang berimajinasi bahwa ia adalah seorang penyihir kegelapan. atau bahkan pemuda yang menjadikan bundelan tisu yang telah dibentuk sedemikian rupa—mafuteru—sebagai pelayan sekaligus peliharaannya. satu kata yang bisa mendeskripsikan Mafu secara keseluruhan. antara gila dan miring.

Soraru memang pernah bilang—Mafu menunggu dapat coklat saat valentine kemarin—dan alhasil kau memberikannya, bukan sengaja, tetapi kebetulan kau saat itu di supermarket dengan Mafu dan ia tidak bisa berhenti merengek minta coklat, sungguh merepotkan—tetapi tidak mendapat atau memberikan coklat pada hari sakral kedua setelah valentine sungguh tidak bisa diterima akal pribadimu. Oh, jadi dia sudah tobat dan mengganti kamus hidupnya?

Mafu menengok ke arah jendela, kuning madu memenuhi langit, menipiskan jarak waktu menuju malam hari, kau memutuskan untuk bertanya "Sudah hampir malam, kau tidak pulang?"
"Tidak, disana, di rumahku sedang ada pembantaian kecoa habis-habisan..."
Err.. apa? "Biar kutebak, Luz lagi?"

Mafu mengangguk pelan, matanya masih tidak bisa lepas dari jendela, kau menangkap tatapan itu sebagai tatapan sedih

"Kudengar kau dekat dengan Sou-kun," kau menerjap, well itu benar, Mafumafu menatapmu dengan senyuman yang tidak bisa dideskripsikan - bukan senyum bodoh, bukan juga seringaian.

DraOne: White DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang