"Karena ingin bertemu denganmu,aku menunggumu"
********
Dia tertawa,tersenyum dan membuat tingkah yang lucu untuk menghibur diriku. Tak peduli dengan kemarahanku dia masih tetap berada di sampingku,Meskipun aku memukulnya sekalipun.Di sekolah aku memang dikenal dengan gadis yang kasar, cuek, terkadang menjengkelkan dan tak peduli dengan apapun, Meskipun begitu ada seorang yang begitu sayang kepadaku. Kami telah lama saling mengenal sejak kecil dan selalu bermain bersama. Masalah sekecil apapun dia selalu melindungiku dan selalu berkata "Tak kan ku biarkan siapapun menyakitimu!"
Saat itu aku tepat berumur 16th. Diam-diam dia memberikanku kejutan. Kalian tahu kejutan apa? Mungkin kalian sendiri tak mungkin bisa membayangkan ini.
•••••
Saat dalam perjalanan pulang sekolah, tiba-tiba ada tiga laki-laki yang menggangguku. Mereka berpakaian serba hitam. Wajahnya sulit untuk dikenali.
"Apa yang kalian inginkan?"
Seluruh badanku menggigil karena merasa begitu takut.
Mereka hanya tertawa."Wah!! ini boleh juga." ucap salah satu dari mereka.
"Apa??!!!" Aku begitu kesal mendengarnya.
"Kau terlihat semakin cantik ketika marah" Ucap pria itu lagi sambil tertawa.
Kedua temannya pun ikut tertawa."Aishh bajingan!!" Ucapku.
Mereka hanya tertawa dan tertawa.
"Ayolah! jangan malu. Kita akan bersenang-senang hari ini" ucap pria yang memiliki badan gemuk.
"Aishhhh sialann!! Apakah kau memiliki kaca? Pria berbadan gemuk dan berpostur pendek sepertimu seharusnya berada di neraka!" Ucapku dengan keras.
Tak peduli dengan apa yang aku katakan mereka hanya tertawa dan tertawa.
"Apa kalian pikir kalian akan terlihat tampan jika terus tertawa? Ahh bgitu memuakkan mendengar mereka tertawa terlalu sering. Sepertinya aku harus pergi ke dokter telinga setelah ini." Ucapku dalam hati.
Mereka semakin dekat denganku. Begitu dekat.
"Apa yang kalian inginkan?? jangan berani mendekat!! Atau aku akan berteriak!"
Aku berlari secepat mungkin. Tapi sialnya mereka malah mengejarku.
"Pruukkk"
Aku terjatuh karena tersandung batu. Lututku berdarah."kenapa ini harus terjadi?"
Aku menangis sambil memegangi lututku.Sejak kecil Aku tak terbiasa melihat darah."Aku tak menyangka kau secengen ini?"
Sepertinya aku begitu mengenal suaranya.
Tiba-tiba terdengar nyanyian selamat ulang tahun."Selamat ulang tahun...., selamat ulang tahun jhi-yu..., selamat ulang tahun." Sembari menyodorkan kue yang ia bawa.
"Suprise!!" Ucapnya sambil tersenyum.
"Jhi-yong??"
KAMU SEDANG MEMBACA
"THIS IS MY STORY"
SonstigesDi saat Jhi-yu menunggu Jhi-yong, Raka pun datang menggantikan posisi Jhi-yong ( alias Dion ) yang telah meninggalkan Jhi-yu begitu lama. Senyuman manis pun mulai terlihat kembali di wajah Jhi-yu. Namun, senyuman itu pun terenggut kembali setelah k...