"Perkenalan" (1)

379 179 32
                                    

"Jika satu kebahagiaan hilang, maka sejuta kebahagian yang lain akan bersinar"

•••••

"Bik,ko gak bangunin Jhi-yu sih??" Ucapku sedikit kesal.

Hari ini ada ujian fisika dan aku telat untuk kesekian kalinya. Dan sialnya aku baru mengingatnya pagi ini.

"Lah non... Udah Bibik bangunin sejak tadi. Nih liat sampe tangan Bibik yang cantik ini bengkak!" Balasnya sambil memperlihatkannya padaku.

Aku masih sibuk memasang sepatu dan tak menghiraukan Bibik Rini yang dari tadi yang ngoceh mulu. Bibik yang satu ini emang kalau diajak ngomong kagak ada titik,spasi + komanya.

"Udah ya Bik Aku pergi dulu udah telat nih!"

"Gak sarapan dulu Non?"

"Gak usah Bik!"

Aku langsung pergi berlari menuju halte. Untung saja hari ini Dewi Fortuna memihak kepadaku. Bus yang kutumpangi tidak terlalu ramai dan jalanan juga tidak macet.

"Terimakasih." ungkap ku kepada sopir yang kutumpangi busnya. Aku sudah lama mengenal sopir tersebut. Namanya Bapak Slamet. Dia sangat baik dan ramah. Karna itulah aku lebih memilih naik bus ketimbang membawa kendaraan pribadi. Lebih tepatnya menghemat bensin.

Aku berlari dengan cegatan. Untunglah pagar belum ditutup.

"Brukkk!"

Aku terjatuh dan tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf." Ucapku merunduk dan langsung pergi karena takut telat.

Untunglah hari ini Buk Desi belum masuk kelas. Biasanya dia begitu rajin dan tepat waktu.

"Telat lagi lu?"

"Engga. Hampir telat!" jawabku.

"Terserah lu dah!" ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Oh iya Yu, lu hari ini ada acara gak?"

"Ada!" balasku datar.

Setelah kepergian Jhi-yong aku berusaha untuk beradaptasi dengan beberapa orang. Tidak! Lebih tepatnya satu orang. Namanya Jessicha. Dia siswi pindahan dari bandung.

Tiba-Tiba Buk Desi Masuk ke kelas. Hari ini Dia tidak sendirian.

"Anak-Anak hari ini kita kedatangan teman baru." Ucap Buk Dewi.

"Silahkan masuk!" Ucap Buk dewi kepada anak yang menunggu di luar.

Tiba-tiba semua anak perempuan di dalam kelas histeris. Mereka seperti melihat Artis yang baru saja masuk kelas.

"Perkenalkan namaku Raka."

"Hii Raka." Balas semua murid perempuan. Kecuali aku. Entahlah sejak dulu aku memang tidak suka memperhatikan seseorang.
Aku lebih memilih membaca buku. Bukan buku pelajaran ya. Kemaren Aku membelinya di Gramedia. Buku ini begitu lucu. Lebih tepatnya ini buku Komedian.

"Ya ampunnnn yu..... Dia ganteng banget!!" ucap jessicha kepadaku dengan histeris.

"Yuuuuu???? eh lu ngapain sih??" Dari tadi ditanya diam mulu?"

"Oh engga ko. Iya ya ganteng banget." balasku agar jessicha merasa puas.

Aku pun masih sibuk dengan buku yang baru aku beli kemaren. Dan tanpa sengaja tanganku tersenggol oleh seseorang yang mencari tempat duduk dan sialnya buku itupun jatuh dari tanganku.

"Maaf!" ucapnya cepat sambil mengambil buku ku yang terjatuh dilantai.

"Yup!" Ucapku datar dan langsung mengambil buku itu darinya.

"Anak-Anak hari ini kita tidak jadi ujian karna ibuk ada urusan penting."

"Yeeee semua anak pun bergembira mendengar pemberitahuan dari ibuk Desi. Termasuk Aku sih.

••••••••••••

"Eh Kalung guee mana?" Ucapku saat makan dengan jessicha di kantin. Aku baru tersadar kalung pemberian Jhi-yong tidak melekat di leherku lagi.

"ha?? kalung apa yu?" tanya jessicha bingung.

"Tunggu dulu ya jess!" Akupun langsung berlari menuju kelas. Semoga saja aku menjatuhkan barang itu di dalam kelas.

Aku mengeluarkan semua barang yang ada di tasku. mencarinya di segala sudut ruangan dan sialnya aku tidak menemukan kalung itu.

"Ahhh bagaimana ini!!"
Aku telah berjanji kepada Jhi-yong agar menyimpan kalung itu dengan baik-baik. Tapi, sekarang kalung itu tidak bersamaku lagi.

"Apa kau mencari ini?" Ucap seseorang kepadaku. Dia berpostur tinggi dan berkulit putih. Sepertinya Ia anak baru yang tadi.

"Untunglah!" Ucapku sambil mengambil kalung itu dari tangannya.

Dia tersenyum kepadaku sembari menyalurkan tangannya. Akupun bingung dengan tingkah laku anak baru ini.
"Apa dia meminta imbalan?" Tuturku dalam hati.

Akupun mengeluarkan sehelai uang dari kantongku.

"Ini terima kasih!" Ucapku sambil memberikan uang itu ke tangannya.

HEHE SAMPE DISINI DULU YA CERITANYA. VOMMENTNYA JGN SMPE LUPA YA :) . TRIMS (:

"THIS IS MY STORY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang