"Bukan karena takut ataupun malu, tapi ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan secara lansung. Butuh waktu dan keberanian."
Hari ini semua sekolah menengah atas akan mengadakan ujian nasional. Ujian serentak yang dilakukan oleh semua Sekolah menengah atas di seluruh indonesia. Ujian yang menentukan dan paling mendebarkan.
Hari ini aku datang tepat waktu ke sekolah. Aku tidak ingin terlambat untuk kesekian kalinya. Ujian pertama kali ini adalah fisika. Pelajaran yang mungkin 89% terkadang semua siswa tak menyukai ini.
"pagi Jhi-yu?" Sapa Raka padaku.
'' Iya, pagi Raka." Balasku semanis mungkin.
"Oh iya Jhi-yu......."
Bel pun berbunyi sebelum Raka melanjutkan perkataannya. Semua murid langsung duduk dengan rapi ditempatnya masing-masing. Pengawas ujian kamipun datang dan ketua kelas bersiap-siap untuk memberi salam kepada pengawas tersebut.
Ujianpun dimulai setelah selesai memberikan salam. Pengawas membagikan soal-soal ujian dan kertas jawaban kepada kami.
Aku memulainya dengan Mengisi identitas dan nomor ujian. Menghitamkannya dan membuat agar tak ada goresan yang keluar dari lingkaran tersebut, kemudian melanjutkan dengan membaca soal dengan teliti dan mulai menjawabnya. Satu persatu soal mulai terjawab olehku. Mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu agar tak menyia-nyiakan waktu. Tak terasa waktu terus berjalan dan hanya menyisakan waktu sedikit. Finally, "Time is over'' dan semua jawaban diserahkan kepada pengawas tersebut.
4 HARI KEMUDIAN
Ujian nasional pun telah berlalu dan saatnya menunggu hasil kelulusan. Kami diliburkan selama 10 hari. Hari libur ini aku habiskan untuk membaca buku ke gramedia. Setelah lulus aku ingin menjadi seorang penulis. Sejak berumur 12 tahun aku mulai mengoleksi novel-novel di rumah untuk mendapatkan inspirasi untuk membuat sebuah cerita.
Hari ini aku mendapatkan novel yang berjudul "The Kite Runner" The Kite Runner adalah sebuah kisah penuh kekuatan tentang keluarga, kasih sayang, pengkhianatan, dan penderitaan. Khaled Hosseini dengan brilian menghadirkan sisi-sisi lain dari Afghanistan, negeri indah yang hingga kini masih menyimpan duka. Novel ini adalah novel terlaris sepanjang 2005. Meskipun teah lama, tapi menurutku ceritanya pasti menarik untuk dibaca.
"Bruukkkkk!" Novel yang kupegang terjatuh karena tak memperhatikan ada seseorang dibelakangku saat membalikkan badan.
"Maaf." Ucapku sambil mengambil novel tersebut di lantai. Tanpa melihat wajahnya aku langsung pergi.
"Heii tunggu!" sambil berlari kehadapanku.
Siapa pemuda ini? Dia berpostur tinggi dan berkulit putih dan menggunakan kacamata hitam sehingga sulit untuk aku kenali.
"Ra -raka?" Aku terkejut setelah melihatnya melepaskan kacamatanya. "Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku mengikutimu." Balasnya sambil tersenyum manis.
"Sejak kapan?" Tanyaku penasaran.
"Ah sudahlah itu tidak penting!" Diapun langsung mengajakku keluar.
"Heiii aku belum membayar ini!" Ucapku sambil menunjukkan novel itu kepadanya.
"Tunggu disini!Aku akan membayarnya." Sambil mengambil novel tersebut dari tanganku dan masuk kedalam gramedia tersebut.
Aku melihatnya dari luar. Raka terlihat berbeda dan keren hari ini.
Setelah selesai membayar novelku, rakapun langsung keluar dan menemuiku.
"Baiklah,Ini waktunya!" Dia langsung menarikku ke parkiran dan menyuruhku menaiki motornya.
"Cepatlah Jhi-yu! Kita tidak memiliki waktu yang banyak."
"A-a-aku..... "
"Ada apa??"
"Ti-tidak ada!" Balasku langsung menaiki motor ninja tersebut.
Tanpa izin aku langsung memegang pinggang raka dengan erat. Sebenarnya aku sangat takut menaiki motor dan begitu trauma. Dulu 4 tahun yang lalu aku menabrak anak kecil hingga ia meninggal. Saat itu aku benar-benar merasa bersalah dan sampai sekarang masa lalu mengerikan itu masih melekat sangat erat diingatanku.
Aku menutup mataku saat motor raka berjalan. Tubuhku terasa dingin dan menggigil.Sepanjang perjalanan aku hanya diam dan tak berani untuk membuka mata. Rasanya, aku ingin segera turun.
"Jhi-yu,kau baik-baik saja?"
"I-iya!" Balasku memastikan agar raka tak cemas.
Akhirnya motor rakapun berhenti. Sepertinya dia telah sampai ketempat tujuannya. Aku mulai membuka mataku dan langsung turun dari motor tersebut. Tubuhku masih terasa menggigil. Aku melihat sekeliling. Ini tempat yang sama saat aku bertemu dengan Jhi-yong untuk pertama kalinya. Tempat yang indah dan masih persis seperti yang dulu.
"Apa kau sakit? Wajahmu begitu pucat." Tanya Raka cemas.
"Darimana kau tau tempat ini?" Tanyaku pada Raka.
"Aku sering kesini saat masih kecil." Balasnya.
"Benarkah?" Balasku
Kami berduapun langsung mengelilingi tempat ini dengan berjalan kaki.
"Berhentilah memandangiku!"
"A-apa??" Jawab Raka dengan tersipu malu. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
Kita menghabiskan waktu bersama-sama ditempat yang indah ini dan kita berfoto bersama.
Ini akan menjadi kenangan yang indah. ^^
Bersambung....
Tunggu kelanjutan ceritanya ya 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
"THIS IS MY STORY"
De TodoDi saat Jhi-yu menunggu Jhi-yong, Raka pun datang menggantikan posisi Jhi-yong ( alias Dion ) yang telah meninggalkan Jhi-yu begitu lama. Senyuman manis pun mulai terlihat kembali di wajah Jhi-yu. Namun, senyuman itu pun terenggut kembali setelah k...