••••••••"Udah ketemu Yu?" Tanya Jessicha saat aku sudah kembali ke kantin.
"Udah!" Jawabku datar.
"Aishhh dasar cewe jutek lu!" Ungkap Jessicha sambil mengeluarkan lidahnya.
"Biarin!" Balas ku tak peduli.
Akupun langsung menyantap makanan yang sudah kupesan. Bakso pake teh botol. :D
Aku langsung melahap bola-bola bakso yang begitu lezat dengan sigap."Hati-hati buk makannya!"
"Hehe iya-iya buk!"
Jessicha hanya tersenyum melihat caraku makan. Entah apa yang Ia pikirkan. Aku juga tidak peduli bcz "THIS IS MY FAVORITE FOOD!"
Tiba-Tiba seseorang menghampiri kami. Dia langsung duduk disebelahku.
"Hi gue boleh duduk disinikan?"
Kamipun menoleh kearahnya. Ternyata Ia anak baru di kelasku.
"Boleh-boleh!" Jawab jessicha dengan cepat sembari melihatkan senyuman pepsodentnya."Lo anak baru tadikan?" Tanya jessicha memastikan.
"Yaelah banyak gaya lu Jess. Udah tau masih nanya!" Tuturku dalam hati.
Aku hanya mendengarkan mereka mengobrol. Mereka tertawa bersama seperti sudah lama saling kenal.
"Jess,Gue duluan ya!" Ucapku memotong pembicaraan mereka.
"Lah kok gitu?" Tanyanya kebingungan.
"Gue mau ke perpus dulu. Lu yang bayar kan?" Tanya ku sambil tersenyum.
Akupun langsung pergi meninggalkan mereka dan pergi ke perpus karena masih ada waktu 30 menit lagi untuk masuk kelas.
Ternyata hari ini begitu banyak orang diperpustakaan. Akupun langsung mencari buku yang menarik."Psikologi?" Sepertinya ini menarik untuk dibaca. Aku berjalan mencari tempat yang nyaman. Tiba-tiba seseorang berlari dan menyenggol ku. Badanku pun terjatuh dan tak sengaja membuat rak buku itu bergerak.
"Awassssss!" Semua orang berteriak ke arahku karna rak buku itu akan terjatuh.
Tiba-tiba seseorang memelukku dan mendorongku jauh dari rak itu. Kami pun terjatuh.
Semua orang mengerubungi kami. Aku begitu shock dengan kejadian tadi. Tubuhku terasa lemah.
"Kau baik-baik saja?" Tanya seseorang yang barusan menyelamatkanku.
"Dahimu berdarah!" Ucapnya.
Semua orang begitu cemas melihat kondisiku."Heyy kau tidak apa-apa?" Aku hanya diam dan penglihatanku mulai kabur.
•••••••••
"Kau sudah sadar?"
Aku hanya diam dan menatapnya. Sepertinya aku mengenal laki-laki ini. oh benar dia siswa baru dikelasku.
"Yaampunnnnnnn Jhi-yu lu gak apa-apakan?? Mau minum? Gue beli Air dulu ya!" Ucap jesshica.
"Eh lu mau ngapain?"
"Duduk!" Jawabku
Seluruh badanku masih terasa sakit.
"Eh ka-kalung gue mana?"
"Kalung??"
Akupun langsung beranjak dari tempat tidur. berlari keluar untuk mencari kalung tersebut. Aku yakin pasti terjatuh saat di perpustakaan tadi.
Aku mencarinya di tempat tadi aku terjatuh."Udah lu istirahat aja!" Ucapnya sambil menggandeng tanganku.
Akupun melepas tangannya.
"Seberapa penting sih kalung itu buat lo??" Sambil marah
Aku tak mengacuhkan pertanyaannya itu. Aku harus menemukan kalung itu. Kalung itu sangat berarti untuk ku.
"Udah deh lo pergi sana!" Teriakku.
"lu emg gak tau terima kasih ya! Nih kalung lo!" Dia langsung pergi meninggalkan ku tanpa sepatah katapun. Sepertinya Dia benar-benar marah kepadaku.
"Jhi-yuuuu lu kemana sih dari tadi gue cariin? Loh Raka mana? Untung Raka nyelamatin lo!Dia emang Super Hero!" Ucap Jessicha dengan antusias.
"Jadi yang nolong gue tadi??"
Aku terdiam sejenak. Ternyata yang menolong ku tadi adalah Raka. Aku merasa bersalah kepadanya.••••••
"Loh, Udah pulang Non?"
"Udah Bik!"
Bik Rini mendekatiku. Dia menatapku dengan serius.
"Lahh ini kenapa?" Tanya Bik Rini terkejut.
"Tadi jatuh Bik. Aku ke kamar dulu ya Bik!"
Aku langsung pergi ke kamar. Hari ini Aku batal untuk ketempat Les Musik tersebut. Badanku masih terasa sakit. Aku berbaring di kasurku yang empuk memikirkan kejadian tadi di perpus. Aku sedikit kesal dengan orang yang sudah membuatku hampir mati. Perasaanku pun beralih kepada Raka. Aku benar-benar merasa bersalah kepadanya. Orang yang baruku kenal sudah berani mempertaruhkan nyawanya untuk menolongku.
"How stupid??!" Aku memukul kasurku. Besok Aku harus meminta maaf kepadanya.
DI SEKOLAH KEESOKAN PAGINYA
Aku berlari dengan cepat sebelum pagar ditutup. Untuk kesekian kalinya aku telat selalu.
Karna berlari aku menyenggol seseorang."Maaf!" Ucapku.
Dia hanya diam.
"Kau???" Ternyata orang yang aku senggol adalah Raka. Dia tak menghiraukanku. Sepertinya Dia benar benar marah.
"Tu-tunggu!" Teriak ku.
Aku berlari ke arahnya. Tak peduli bel sudah berbunyi.
"Ma-maaf. Aku sudah keterlaluan padamu. Aku tak bermaksud seperti itu. Kalung itu sangat berarti bagiku. Aku benar-benar menyesal!"
Dia hanya diam tak menjawabku sama sekali.
"Maaf!" Ucapku dengan perasaan menyesal.
Tiba-tiba dia melangkah ke hadapanku sembari tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Raka." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Jhi-yu." Ucapku sambil tersenyum.
HEHE MAAF BANYAK DRAMA. :V
SEMOGA SUKA YA. VOMMENTNYA JGN LUPA BIAR AKUNYA SEMANGAT NGELANJUTINNYA :D
KAMU SEDANG MEMBACA
"THIS IS MY STORY"
De TodoDi saat Jhi-yu menunggu Jhi-yong, Raka pun datang menggantikan posisi Jhi-yong ( alias Dion ) yang telah meninggalkan Jhi-yu begitu lama. Senyuman manis pun mulai terlihat kembali di wajah Jhi-yu. Namun, senyuman itu pun terenggut kembali setelah k...