Part 5

67 8 0
                                    

Sisi menghampiri Digo dan berlari menuju tempat Digo sekarang berdiri. Sisi langsung memeluk Digo tanpa seizinya. Hendra dan Ana yang melihat prilaku Sisi yang serontak membuat Digo terkejut, hanya membiarkan saja. Karna mereka tau, apa yang sedang Sisi pikirkan sekarang.

Digo membalas pelukan Sisi. Dia merasa kasihan dan sangat iba terhadapnya. Liquid matanya  hampir terjatuh tapi segera dia tepiskan.

Ada Orangtua Sisi di depan rumah. Mereka kaget melihat Sisi memeluk Digo seperti itu. Mereka menghampiri orang tua Digo.

Sisi melepas pelukannya. Dia meneteskan airmata.

" Kenapa lo nangis? " tanya Digo saat melihat Sisi nangis dan langsung mengusap airmata itu di pipi chubby Sisi. Airmata sisi membasahi kaos Digo.

" hiks.. hikss.. lo mau kemana, Digo? hikss.. lo kok bawa koper segala? " suara Sisi disertai isakan tangisnya.

" Gue nggak kemana mana, Si. Gue hanya pergi sebentar. Ada kerjaan "

" Kenapa, hiks.. hikss..  kenapa lo bawa koper banyak? "

" Gue ada pekerjaan, Si! " jelas Digo tak tega.

" Lo pergi ninggalin.. "

" Gue nggak ninggalin lo, Si. Gue akan selalu ada di hidup lo " jelas Digo dengan mata berkaca kaca.

Mereka berdua tidak sadar jika mereka dilihat orang tua mereka. Mereka tak menghiraukannya.

" Terus lo.. "

" Gue diundang di acara seminar pelukisan terbaik di dunia, Si "

" Hikss.. hiks.. hikss.. Dimana? "

" Di paris "

" Tuh kan lo ning... "

" Gue nggak ninggalin lo, Si. Gue pergi untuk kembali. Gue akan selalu untuk lo, Si "

" Lo nggak ngajak gue ke sana? Terus kuliah lo di sini?" tanya Sisi dengan nafas yang mulai beraturan.

" Kalo lo ikut, gimana Rasya? gue juga udah izin kok sama dosen gue "

Sisi terdiam mendengar pertanyan Digo. Dia tak mungkin menjawabnya.

" Gue tau, lo nggak bisa ninggalin Rasya sendiri di sini " ucap Digo membuat Sisi kaget.

" Gue.. gue.. "

" Gue ngerti keadaan lo, Si. Gue janji, gue pergi ninggalin keluarga lo dan keluarga gue. Tapi gue akan kembali untuk lo, keluarga gue dan keluarga lo. Gue akan kangen sama lo nanti. Gue nggak akan denger omelan lo. Nggak akan denger nyanyian lo. Nggak akan lihat ambekan lo lagi " Digo menggoda Sisi. Wajahnya memerah. Digo tersenyum padanya.

" Diigooooooo.. " suar teriakan Sisi.

" Sisi.. percaya sama Digo, sayang. Dia nggak akan lama, Si. Cuma seminggu saja. Digo nggak cuma ikut seminar, tapi Digo juga bakal ngisi di acara wedding party teman, Om " jelas  Hendra, Ayah Digo kepada Sisi.

" Tapi Om.. "

Hendra menyakinkan Sisi. Akhirnya mereka menyudahi perpisahan mereka. Sisi ikut mengantarkan Digo ke bandara bersama orangtua Digo.Meninggalkan orang tuanya di rumah.

***

Saat sudah sampai di bandara. mereka turun.

" Digo..jangan lupain gue di sana ya. Jangan ganjen sama cewek. Bawain gue oleh oleh ya! " pesan singkat Sisi.

Digo mengangguk dan tersenyum pada Sisi. Ibunya mencium kening Digo. " Hati hati ya, sayang! jaga kesehatan " pesan Ibunya.

" Hati hati ya, captain! " ucap Ayah digo. Digo mengangguk.

Between you and love meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang