4.Someone

101 10 2
                                    

Raut wajah terkejut bercampur rasa tak percaya masih terpati jelas di wajah Adelle. Apakah benar ada seseorang yang berniat membunuhnya?siapa dia?apa latar belakang orang itu sehingga Ia berusaha membunuhnya? Pertanyaan itu terus berputar-putar di dalam kepala Adelle.

"Kau-kenapa begitu yakin ada seseorang yang berusaha membunuh ku?"

"Karena kami melihatnya. Langsung." Nada suara Aaron tetap datar,dingin mencekam.

"Mungkin seseorang itu mungkin ada di kelas ini. Yaa kau boleh mempercayainya boleh tidak." Nada suara Keenan tetap datar namun tak semencekam Aaron yang membekukan suasana.

"Aku... jadi takut." Adelle memeluk dirinya sendiri. Bagaimanapun juga Adelle masih hidup,dan berarti usaha untuk membunuhnya masih tetap berlanjut. Entah sampai kapan.

Namun,Adelle merasakan rasa lain..seperti...





Tertantang?

-----

Bel istirahat telah berbunyi. Adelle tetap diam di bangku nya. Berusaha kembali mencerna ucapan Keenan dan Aaron. Adelle tahu mereka tidak bohong dan di lain sisi Ia tak mau mempercayainya. Oh sungguh, berputar-putar bagai biang lala takdir konyol ini tidak lucu. Semoga Tuhan sedang tidak tertawa sekarang.

Kau mempercayainya?

Suara yang sudah tidak asing bagi Adelle kembali berkumandang di dalam kepala nya.

Sepertinya, iya. Aku tahu bahwa mereka tidak berbohong.

Dan kau sudah tahu siapa kandidat nya?

Kandidat?apa maksud mu?

Seseorang yang berusaha membunuhmu,tentu saja. Kau harus cepat bertindak.

Aku belum tahu. Menuduh seseorang itu tidak baik,zeon. Kalaupun aku bertindak,apa yang harus ku lakukan?

Hahh~~

Roh itu menghela nafas. Bosan berargumen dengan Adelle. Adelle semakin memeluk kepalanya di atas meja. Khawatir mungkin.

Tentu saja...

Mata Adelle mendadak melebar.

Membunuhnya

-----

"Kau terlalu dingin kepada nya"

"Bukankah aku memang seperti itu?"

Keenan mendesah pasrah. Apapun yang Ia katakan tentang sifat teman masa kecilnya-Aaron Lionsgate- tetap saja hasilnya nihil,dan berujung pada Keenan yang mengalah.

"Menurutmu siapa?"

Keenan mendelik ke arah Aaron. Mimik wajahnya berubah serius.

"Aku tak tahu. Tapi,cepat atau lambat seseorang itu akan muncul ke permukaan dan memulai masalahnya dengan segala cara."

"Kau yakin ini semua berhubungan dengan mata ini?"

Keenan menatap lurus mata Hazel milik Aaron. Mencari sesuatu,sepertinya.

"Ku pikir Tetra memberi tahu mu" Keenan Kembali fokus pada sup nya.

"Roh kutu buku seperti dia hanya akan membuat ku seperti patung."

"Oh. Ku kira dengannya akan menyenangkan."

Aaron menatap heran Keenan.

"Apa maksud mu?."

Endless CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang